Tenang?

1.2K 198 60
                                    


Greepppp

Kali ini Freyana benar benar berhenti saat ada sebuah pelukan mendarat ditubuhnya sedikit melirik gadis yang memeluk, terlihat dari ekor matanya Chika yang sedang menangis terisak memeluk dirinya.

"Udah ya Frey, kamu bisa dipenjara loh kalo bunuh dia! Trus gimana nanti kalo kamu dipenjara? Apa yang mau kamu buktikan pada orang tua kita"

"Bukannya kamu ingin memamerkan semuanya saat kamu sudah berada dipuncak Ksatrya?" Ucap Chika terisak saat memeluk Freyana.

Freyana menatap gadis yang dipukulinya itu wajahnya sudah berlumur darah meski sayup sayup matanya masih terbuka, Mova tidak mati dia mungkin hanya kehabisan tenaga serta sudah lemas akibat pukulan Freyana tadi.

Lalu dirinya menoleh kepada gadis berambut pirang yang sedang memeluknya ini matanya sedikit berkaca kaca, lalu memegang bahu Chika untuk membantunya berdiri.

Saat sudah berdiri Freyana menyentuh lengan Chika untuk melihat luka sayatan dilengan Chika,
"Bagaimana aku bisa memamerkan itu semua, kalo Aku gak bisa jaga kakak" ucap Freyana terbata sambil menangis.

Entah kenapa tiba tiba Freyana merasa lemas dan tak berdaya dirinya terus menunduk agar yang lain tak dapat melihat air mata terus mengalir dimatanya.

"Aku biarin kakak terluka, coba aja aku lebih cepet tadi pasti lengan kak Chika gak harus kaya gini, aku juga gagal jadi adik buat kakak" ucap Freyana semakin terisak.

Chika melihat itu pun menangkup wajah Freyana lalu mengelap air mata yang berjatuhan itu,
"Justru kakak yang gagal, jika kamu sampai bunuh wanita brengsek itu Fre kamu adik kakak, kamu keluarga satu satunya yang kakak miliki" balasnya.

"Kamu emang mau ninggalin kakak dan masuk penjara?"ucap Chika kembali.

Freyana terdiam dengan ucapan Chika tadi, dalam hatinya dirinya merutuki kebodohan yang dibuatnya.

"Udah ya, kita pulang kamu emang gamau obatin lengan kakak ini?" Tanya Chika.

Dengan tangan Chika yang masih menangkup pipinya Freyana menangguk angguk membuat semua yang melihat pun gemas,
"Lucu banget sih adik aku ini" ucap Chika mencubit pipi gembul Freyana itu.

Marsha kali ini hanya terdiam dalam benaknya dirinya sangat bersyukur Freyana sudah menenangkan emosinya,
"Jadi? Udah beres nih? Trus tante ngapain harus repot repot kesini?"

Ucapan itu tiba tiba mengalihkan atensi mereka yg terlihat sang legend Sma Ksatrya berdiri disana, semua yang melihat pun terkagum dengan pesona dari Nabilah itu.

"Freyana!! Melihat kegaduhan ini kita harus belajar mengatur emosi kamu" teriak Nabilah.

"Dan untuk semuanya!! Bubar!! Pertunjukan Freyana lepas kendali sudah selesai" ucap Nabilah membubarkan semuanya.

Membuat semua petinggi VFA akhirnya tersenyum dan mulai meninggalkan tempat itu untuk kembali ke markas, namun saat Marsha akan pergi tangannya tertahan oleh Freyana.

"Maafin Eya tadi, Eya sungguh gak bermaksud buat ninju Chacha" ucap Freyana.

Marsha yang mengerti dengan keadaan pun mengangguk sambil tersenyum menatap Freyana,
"Chacha mau kemarkas dulu, lain kali Eya gak boleh kaya gini lagi ya" ucap Marsha lembut.

Freyana menganggukan kepalanya setelahnya Marsha pun mengikuti para petinggi VFA lain yang kembali kemarkas, hingga saat ini hanya tersisa Gita, Nabilah, Chika, Freyana dan Jessi.

Bagaimana Jessi ada disana? Oke jadi Jessi tadi datang bersama Nabilah karena dirinya yang memanggil Nabilah.

Kelima orang itu mendekati Mova yang masih terbaring lemas ditanah akibat pukulan brutal Freya, Nabilah menyeringai lalu menarik kepala Mova untuk berbisik ditelinganya.

Ksatrya Girl 2 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang