Diruang kepala sekolah Sma Ksatrya Shinta Naomi sedang berada disana berhadapan dengan pak Besut, dengan tatapan dingin miliknya dia berdiri tanpa ekspresi sama sekali membuat pak Besut pun merasakan hawa dingin dari manusia satu ini."Jadi?...apa tujuan kamu kesini?" Tanya pak Besut.
Shinta Naomi sedikit memajukan badannya lalu membungkuk dengan kedua tangannya diletakan diatas meja sebagi penopang tubuhnya, dirinya tetap menatap datar orang yang menjadi kepala sekolah di Sma ini.
"Gue Shinta Naomi dengan segala nilai dan prestasinya, tahun ini akan benar benar lulus dari Sma Ksatrya ini" ucapnya sepelan mungkin.
Pak Besut pun sontak membelalakkan matanya mendengar penuturan dari gadis yang berjuluk Silent Freeze ini, sejauh ini bahkan paksaan dari pihak sekolah tak mampu untuk meluluhkan hati Naomi agar lulus.
Namun kali ini dia datang sendiri kesini dan mengatakan hal itu dengan jelas,
"Apa yang menjadi alasan kamu? Padahal dari semenjak ada Shani kamu paling nggak mau untuk diluluskan" ucap pak Besut.Naomi yang mendongakkan badannya lalu duduk dikursi yang tersedia diruangan itu,
"Gue udah gak punya alasan untuk tetap berada disekolah ini" ucapnya."Siapa? Siapa yang bisa mengalahkan seorang Naomi disini?" Tanya pak Besut.
Naomi melirik dengan ekor matanya yang tajam membuat pak Besut sendiri malah merinding dengan tatapan dari Naomi, dirinya pun berdiri lalu mulai melangkah untuk meninggalkan ruangan itu.
"Urus semuanya, gue mau tenang setelah lulus dari sini" ucap Naomi yang berhenti diambang pintu.
Pak Besut terlihat menyeringai sembari kepalanya dia anggukan,
"Seorang Naomi akan segera lulus? Ini pasti berita besar bahkan untuk tingkat generasi Shani" benak pak Besut.Beralih ke tempat lain
Terdapat seorang gadis yang membawa sebuah tongkat baseball ditangannya dirinya sedang mengamati sebuah rumah yang pernah menjadi anggota dari fraksi Michelle.
"Okta gimana kabar lo sekarang? Udah siap mati ditangan gue?" Gumam gadis itu.
Saat akan melangkah dirinya mendapati gadis yang diincarnya keluar dari rumah melihat itu dirinya pun mendekat dengan senyum seringai diwajahnya.
"Halo Okta!!" Ucap gadis itu.
Okta sedikit terkejut melihat kehadiran dari rivalnya semasa dirinya menjadi pentolan fraksi Sma Ksatrya,
"Cih! Masa kita udah berakhir, kita udah lulus jadi nggak usah cari perkara lagi" ucap Okta kepada gadis itu."Tapi rasa dendam gue ke elo gak bakalan ilang begitu aja" ucap gadis itu.
Dengan tiba tiba gadis itu menyerang Okta dengan tongkat baseballnya Okta yang terkena dibagian kepala pun langsung terjatuh begitu saja.
Melihat kesempatan itu dengan seluruh tenaganya gadis itu mengangkat tongkat baseballnya keatas, lalu dengan cepat menghantamkannya kewajah dari Okta yang terjatuh.
Namun Okta dengan sigap dapat menghindari nya hingga hantaman tongkat baseball itu hanya mengenai tanah, melihat itu Okta sangat terkejut ini bukan lagi duel biasa ini pembunuhan.
"Cih!! Lo serius dengan serangan tadi? Apa yang lo pikirin?" Tanya Okta yang terkejut.
Gadis itu menyeringai lalu menatap tajam Okta,
"Gue akan bunuh lo sekarang juga" ucap gadis itu."Gila!" Teriak Okta.
Lalu Okta memulai serangan dengan tendangan memutar andalan miliknya namun karena gadis ini juga rivalnya, dia sangat tau serangan itu lalu dirinya mengangkat tongkat baseball itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ksatrya Girl 2 (END)
Action"lo gak bisa semudah itu ngalahin gue fre, sampai kapanpun gue yang akan nyatuin SMA Ksatrya ini gue yang pantas jadi pentolan SMA ini" Azizi Naura Mentari "haha gue saat ini cuma sedang main main zee kalo itu yang lo bilang ayo gue juga akan serius...