5. Rencana untuk Viana

11 1 0
                                    


Di rumah sakit, sudah lebih dari satu jam sejak Viana bangun dari koma panjangnya. Setelah diperiksa oleh dokter dan makan sarapan, Ellie memberinya sedikit camilan ringan dan buku agar dia tidak bosan.

"Nona Ellie," panggil Viana.

"Nona bisa memanggilku Ellie saja, tidak perlu sopan," jawab Ellie santai.

Viana mengangguk. "Tadi kudengar dokter mengatakan kalau aku mengalami amnesia sementara. Pantas saja aku tidak ingat apa pun tentang diriku sendiri. Siapa namaku? Dari mana asalku?"

Menghadapi pertanyaan itu, Ellie sejenak bingung. "Saya benar-benar tidak tahu apa pun tentang identitas Nona," jawabnya jujur.

Viana melihat ekspresinya dengan teliti dan tidak menemukan kebohongan dalam gerak-geriknya. "Lalu bagaimana aku bisa sampai di sini? Apa yang terjadi padaku?"

Ellie menggeleng tidak tahu.

"Apakah kau kenal keluargaku?"

Ellie menggeleng lagi.

Viana mengerutkan kening. "Kau benar-benar tidak tahu apa pun tentangku? Lalu bagaimana kau bisa sampai di sini dan merawatku?"

Ellie menjawab, "Saya hanyalah seorang gadis desa yatim piatu. Saat itu, ada orang yang datang ke desa kami dan membuka lowongan pekerjaan untuk menjadi pembantu. Kebetulan saya sedang sangat kekurangan uang dan segera mengajukan diri. Orang itu memilih saya kemudian mengantar saya ke sini untuk merawat Nona."

Viana tertarik. "Siapa orang yang memperkerjakanmu?"

Ellie menjawab, "Saya tidak mengenalnya. Dia tidak memberitahukan identitasnya dan langsung memberi saya setengah dari upah untuk mulai bekerja. Jadi, saya tidak bertanya apa pun lagi dan mulai bekerja merawat Nona."

Viana semakin heran. "Lalu orang itu juga tidak memberitahu tentang diriku padamu?"

Ellie menggeleng polos.

Viana menghela napas.

Pikirannya segera berputar. Apa yang sebenarnya terjadi? Siapa orang itu? Kenapa dia menyembunyikan identitasnya seperti itu?

Kepalanya penuh dengan segudang pertanyaan.

Saat Viana tenggelam dalam pikirannya, tiba-tiba pintu kamarnya diketuk dari luar. Ellie bergegas membuka pintu dan melihat seorang pria muda yang cukup tampan.

Pria itu adalah Dean. Dia datang menggantikan Alen karena komandannya itu punya rencana lain.

Sementara itu, Viana sama sekali belum mengenal Dean, jadi dia hanya diam melihat sosok di pintu.

Ellie juga belum diberitahu tentang pria itu sebelumnya dan angkat bicara. "Siapa Anda?"

Dean melihat ke arah Ellie dan tersenyum tipis. "Aku adalah tuanmu."

Ellie terkejut. "Tu-tuan? Anda adalah orang yang merekrut saya?"

Sebenarnya itu adalah perintah dari Alen. Tapi Alen memberitahunya untuk tidak membocorkan identitas terlebih dahulu. Jadi, Dean hanya mengangguk.

Ellie sedikit berbinar dan menoleh ke arah Viana di tempat tidur. "Nona, dialah tuanku. Mungkin dia juga yang menyelamatkan Nona!"

Viana juga berpikir itu masuk akal, jadi dia segera memaksakan tubuhnya untuk duduk di tempat tidur, sedikit menganggukkan kepalanya dan memberi salam. "Selamat datang, Tuan."

Dean segera bergidik di seluruh tubuhnya ketika mendengar sebutan 'tuan' dari Viana. Dia menghampiri Viana di tempat tidur. "Tidak-tidak, bukanlah aku tuan yang Anda maksud!"

We Are Unstoppable! (Indonesia)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang