32. SALAH PAHAM

58 2 0
                                    

Seper empat jam berlalu, Aprizal sudah sampai di zipur. Kemudian berhentilah di depan asrama. Selanjutnya Aprizal turun dari motor sambil membawa barang belanjaan dan pesanan Syaqila.

Saat tiba di depan pintu. Aprizal mengetuk pintu. Selepas itu, Syaqila segera membuka pintu.

Aprizal bukan disambut dengan baik, malah di cuek sama Syaqila. Aprizal pun kebingungan, bukannya setengah empat pagi, Syaqila sangat bahagia.

"Sayang, kamu kenapa cemberut begitu?" tanya Aprizal.

"Mas, punya selingkuh yah. Tega banget kamu, Mas. Aku lagi mengandung anak mas, mas malah tega selingkuh sama wanita lain," balas Syaqila seraya menangis.

"Astagfirullah, Sayang. Kenapa kamu jadi begini? Mas, nggak pernah selingkuh, lho. Bahkan wanita yang mas idamkan itu, adalah diri mu sendiri." Aprizal dengan jujur, agar tidak terjadi kesalahpahaman.

"Kalau mas nggak selingkuh. Terus, Angela siapa? Mana telpon nya, pas mas kerja!" Syaqila dengan menunjukkan telpon milik Aprizal.

Aprizal geleng-geleng kepala, "Sayang, ini sepupu mas. Kemarin Angela telpon mas, sebab paman lagi sakit dan butuh uang dengan mas."

"Mas, pasti bohong kan? Empat bulan kemarin, kenapa mas nggak bilang kalau ada sepupu. Bukannya mas punya ayah sendiri."

"Ya Allah, Sayang. Mas nggak pernah bohong, terus buat apa mas nanyain kamu kalau punya sepupu. Ya sudah, kalau kamu nggak percaya, mas bakalan telpon Angela langsung."

"Ya sudah, telpon aja. Kalau dia panggil, Sayang. Maka anak ini, bakalan aku gugurkan, terus aku bakalan bunuh diri!"

"Astagfirullah, istighfar sayang. Baiklah, mas bakalan buktikan."

Ketika Aprizal ingin menelpon Angela. Tak lama, Aprizal menerima panggilan dari Angela.

"Assalamualaikum, halo ada apa Angela?" tanya Aprizal.

"Wa'alaikum salam, Zal. Ayah masuk rumah sakit, apakah aku boleh minjam uang 25 juta, buat biaya operasi ayah," balas Angela dengan meminta.

"Ya Allah, Maaf kan aku, Angela. Aku hanya ada uang sepuluh juta, tambah uang itu untuk istriku yang lima bulan lagi mau lahiran."

"Ya Allah. Zal, apakah kamu bisa minjam uang pada ayah mu. Ini ayah ku lagi mau operasi jantung. Aku nggak tau, mau minjam uang sama siapa? Hanya kamu sepupuku satu-satunya."

"Maaf, Angela. Aku nggak bisa, soalnya aku sudah musuhan dengan ayah, sebab tak menerima istriku. Ya sudah, aku bakalan bantu. Tapi, hanya bisa pinjam sepuluh juta."

"Kok, bisa musuhan sih? Ya Ampun, kok paman mau musuhan dengan kamu, gara-gara tak menerima istrimu. Ya sudah, transfer langsung ke rekening bank ku."

"Intinya masalah panjang, kalau mau dibahas. Ya sudah, aku bakalan transfer, sekitar jam delapan pagi. Soalnya jam segini bank belum buka."

"Baiklah, terima kasih banyak. Nanti, kalau ada uang, bakalan aku kembalikan."

"Iya, sama-sama."

Selama Aprizal telponan dengan Angela. Syaqila mulai percaya, ditambah juga kasihan. Mendengar operasi jantung, Syaqila mengingat kembali dengan almarhum ayah nya.

Selepas telponan dengan Angela. Aprizal memperhatikan Syaqila yang sedang menangis, kini Aprizal khawatir.

"Sayang, kamu mengapa menangis?" tanya Aprizal.

Kemudian Syaqila tiba-tiba memeluk Aprizal, lalu membalas, "Maafkan aku, Mas. Sebab tak percaya pada mas. Mas, tolong segera bantu Angela. Mengingat operasi jantung, aku malah memikirkan ayah."

Love and Destiny [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang