46. APRIZAL PULANG

37 5 0
                                    

Tiga bulan berlalu, Syaqila yang sibuk mengurusi kelima anaknya. Malam itu, Syaqila menerima pesan dari Aprizal..

[Assalamu'alaikum, Sayang. Malam ini, mas sudah pulang. Besok pagi, mas bakalan tiba di rumah,] pesan Aprizal.

[Wa'alaikum salam. Hah, iyakah mas. Alhamdulillah kalau begitu, bisa ketemu mas lagi,] balas Syaqila.

[Hehe ... iya sayangku, cintaku. Kamu kangen yah sama mas?] tanya Aprizal.

[Kangen banget, Mas. Aku nggak sabar pengen peluk mas, lalu mencicipi burung mas.]

[Ututu ... mas juga sama, waduh sayang. Ya sudah, mas akhiri pesannya, Yah. Mas, mau pulang dulu sama senior dan junior, nanti malam.]

[Iya, Mas. Hati-hati di jalan.]

Usai telponan dan mendengar kabar baik, bahwa Aprizal mau pulang. Kini, Syaqila melihat rumah dari ruang tamu sama ke dapur, malah berantakan.

"Huh, Ya Allah. Begini banget, nasib punya banyak anak. Mana mereka masih kecil-kecil lagi," batin Syaqila.

Selepas menyusui Askar dan terlelap. Syaqila segera bangkit dari ranjang, dengan pelan.

Kemudian merapikan dan membersihkan semua perabotan dengan perlahan, agar anak-anaknya tidak terbangun.

Satu jam berlalu, tepat pukul sebelas malam. Syaqila sudah selesai membersihkan, ditambah juga kelelahan.

Saat hendak menghempaskan tubuh ke ranjang. Tiba-tiba Askar malah ngompol, beriringan dengan tangis. Syaqila sigap menghentikan tangisan Askar, lalu menggantikan popok yang basah.

Syaqila malah lupa. Sebenarnya habis menyusui Askar, harusnya Syaqila mengganti popok Askar yang penuh. Namun, mendengar kabar Aprizal pulang, Syaqila malah repot membersihkan dan merapikan perabotan.

Selepas mengganti popok. Syaqila pun kelelahan, lalu tidur terlelap di ranjang bersama kelima anaknya.

Kring! Suara alarm pukul setengah lima pagi berdering kencang, lalu diiringi adzan subuh berkumandang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kring! Suara alarm pukul setengah lima pagi berdering kencang, lalu diiringi adzan subuh berkumandang.

Membuat, Adhitya dan Aziz terbangun dari tidurnya. Sebab dari umur setahun, mereka sudah diajarkan beribadah oleh Aprizal - mereka selalu rajin sampai saat ini. Sedangkan Affan dan Aris, hanya bisa menunaikan solat maghrib dan isya.

Kini mereka berdua bangun bersama, A berwudhu.

Selesai berwudhu. Adhitya dan Aziz, membentangkan sajadah ke arah kiblat, dengan menunaikan ibadah solat subuh.

Habis solat subuh, mereka sambung berdzikir serta membaca Al-Quran. Mendengar lantunan mereka membaca Al-Quran, membuat Syaqila terbangun dari tidurnya.

Kemudian beriringan Askar terbangun dari tidurnya dan merengek. Syaqila membuka dasternya, lalu menampakkan payudara, dengan memberi susu pada Askar.

Usai memberi susu pada Askar. Askar tidur kembali dengan tenang. Selepas itu, Syaqila bangkit dari tidurnya, lalu jalan mengendap-endap pergi ke ruang tamu, dengan melihat Adhitya dan Aziz, yang masih membaca Al-Quran.

Love and Destiny [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang