Selepas mengobrol, Aprizal dan Syaqila kembali masuk ke dalam warung kaki lima bersama. Syarif, Rahmah dan sahabat satunya memperhatikan mereka berdua.
"Qila, apakah kamu sudah menerima Mas Rizal?" tanya Rahmah.
"Iya, aku sudah menerima nya. Terima kasih, sudah berusaha mendekati ku ke pada nya," balas Syaqila.
"Alhamdulillah, terus kapan kamu menikah?"
"Heh. Yah mana aku tahu, tergantung Mas Rizal sendiri."
Rahmah mengangguk tersenyum, "Semoga hubungan kalian di permudahkan, yah."
Syaqila diam saja, lalu duduk di kursi sambil menunggu pesanan makanan. Di lain sisi, Aprizal hanya diam saja sambil menahan Joni nya untuk datang menghampiri Syarif.
"Zal, gimana hubungan mu dengan Syaqila. Apakah ia sudah menerima mu?" tanya Syarif.
Aprizal pun duduk sejenak, lalu membalas, "Alhamdulillah lancar. Rif, nanti habis sarapan aku mau pulang berdua dengan Syaqila. Kamu gak pa-pa kan naik taksi, soalnya aku mau pergi ke suatu tempat dengan motorku."
"Syukurlah kalau begitu, jadi senang ceritanya. Heh, kau suruh aku naik taksi. Mentang-mentang sudah punya doi aja, ya sudah hari ini aku gak pa-pa pulang naik taksi, yang penting hubungan mu dengan Syaqila tetap lancar."
Tak lama kemudian. Ke-lima bakso pesanan mereka sudah sampai. Tiga bakso diberikan pada rombongan Syaqila, lalu dua bakso diberikan pada Aprizal dan Syarif.
Sembari menyantap bakso. Syaqila membuka obrolan pada Rahmah dan sahabat satunya,"Mah, Put. Nanti habis sarapan ini, aku pulang bareng Mas Rizal, yah."
"Wah, mentang-mentang ditembak sama cowok abdi negara. Malah langsung pulang berdua, ya sudah tetap semangat Qila semoga sampai ke pelaminan," balas Rahmah.
"Iya, Qil. Tidak apa-apa, semoga hubungan mu dengan cowok abdi negara makin dekat," tambah Putri.
"Aamiin. Terima kasih yah."
Setelah menyantap bakso. Rahmah dan Putri segera meninggalkan Syaqila. Kemudian Syaqila datang menghampiri Aprizal dan Syarif.
"Mas Rizal, sudah selesai sarapan nya?" tanya Syaqila.
"Iya sayang, barusan saja selesai. Kamu sudah selesai sarapan nya?" tanya balik Aprizal.
Syaqila mengangguk tersenyum, lalu membalas, "Iya mas, aku barusan saja selesai sarapan. Ya sudah, kapan kita jalan mas?"
"Kalau kamu sudah siap sih, mas juga selalu siap. Rif, aku pergi dulu yah sama Syaqila," balas Aprizal, lalu mengalihkan dialog pada Syarif.
"Iya, Zal. Good luck, mudahan hubungan nya makin lancar," tanggap Syarif.
Sedangkan Syaqila tersenyum kepada Syarif. Usai mengobrol, mereka berdua segera meninggalkan Syarif di dalam warung kaki lima.
Kemudian berjalan keluar dengan menaiki motor. Aprizal langsung menghidupkan motor, lalu Syaqila duduk menyamping di belakang sambil memegang bahu Aprizal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love and Destiny [TAMAT]
Romance[Cerita ini mengandung adegan dewasa dan terkhusus kan untuk berumur 18+] [Slow Update, tergantung mood] Mengisahkan seorang abdi negara berumur 21 tahun yang jatuh suka pada seorang wanita. Wanita tersebut masih berumur 17 tahun. Namun, kisah cinta...