27. LIST BELANJA

29 2 0
                                    

Peringatan mengandung adegan 17+

Saat tiba di depan rumah. Syaqila dan Ambar masuk bersamaan ke dalam rumah. Kemudian Syaqila menempatkan mangkok bersih yang telah dicuci oleh Ambar.

Setelah itu, Syaqila berjalan menuju ruang tamu untuk bertemu Ambar. Lalu Ambar mengelus perut Syaqila.

"Tante, adiknya cowok atau cewek?" tanya Ambar.

"Nggak tau, Ambar. Nanti kalau Om Rizal mu ada cuti, mungkin bisa nemenin ke rumah sakit," balas Syaqila.

"Oh, semoga anak tante cowok. Biar Ambar punya teman, selama ini Ambar nggak punya teman cowok."

"Kenapa harus punya teman cowok? Kan Ambar bisa temenan sama cewek. Contohnya tante punya dua teman cewek," heran Syaqila.

"Soalnya aku pengen aja, Tante. Kalau temenan sama cewek, sering dibully. Padahal aku cuman mau temenan, hingga itu kepengen punya teman cowok."

Syaqila diam saja. Sulit menebak apa yang dipikirkan oleh Ambar, "Mungkin ia akan mengerti setelah duduk di sekolah dasar."

Selepas mengobrol, tiba-tiba Narti memanggil Ambar, dengan berada di depan Rumah Syaqila.

Syaqila pun bergegas membuka pintu, lalu melihat Narti berada di depan. Kemudian Ambar berhadapan dengan Narti.

"Iya, Bu. Ada apa?" tanya Ambar.

"Ambar, mau ikut nggak ke rumah nenek?" tanya balik Narti.

"Iya mau, Bu. Tapi, ajak Tante Qila juga," balas Ambar.

"Nak, ibu bukan nggak mau ajak Tante Qila. Tapi kan tante sudah punya suami, jadi tante nggak bakalan ikut, kalau tidak ada izin."

Syaqila diam saja, lalu bertanya demi menyenangkan perasaan Ambar, "Emang rumah nenek ada di mana, Mbak?"

"Nggak jauh sih, Qila. Tapi, Ambar akan menginap selama beberapa hari, buat liburan," balas Narti.

"Oh begitu ya, Mbak. Ambar, maafkan tante yah karena nggak bisa ikut. Soalnya tante nggak bisa pergi ninggalin Om Rizal. Tapi, kalau Ambar sudah liburan di rumah nenek, Ambar boleh kok main ke rumah tante. Rumah tante selalu terbuka untukmu," tanggap Syaqila, lalu mengalihkan dialog pada Ambar.

"Yah, padahal aku berharap tante ikut. Baiklah tante, nanti aku kalau selesai liburan di rumah nenek, aku bakalan datang ke sini setiap kali," balas Ambar.

Syaqila mengangguk tersenyum. Setelah mengobrol, Ambar dan Narti berpamitan, lalu bersiap pergi ke rumah nenek.

Selesai keberangkatan Ambar. Syaqila malah kesepian, namun apa boleh buat, lagipun ia sudah dewasa. Ditambah juga sudah punya suami.

Satu jam berlalu, Syaqila tak pernah berhenti memainkan gawai nya. Dengan bermain game ular dan mencetak skor dua ribu lebih.

Tak lama kemudian. Syaqila mendengar suara ketukan pintu dan panggilan dari luar. Syaqila bergegas membuka pintu, melihat Aprizal telah pulang sambil membawa kantong kresek.

"Assalamu'alaikum, Sayang. Ini mas sudah bawakan belanja, sesuai daftar keinginan mu," sapa Aprizal.

"Wa'alaikum salam, Mas. Wah, terima kasih mas. Aku boleh lihat isi belanja nya," balas Syaqila.

"Boleh sayang, tapi kasih lima menit dulu."

"Duh, Mas. Capek tau, ya sudah deh. Sebab mas sudah beli barang untukku, maka ku kasih. Tapi, aku yang cicip punya mas dulu yah, terus mas charger nya di bawah aja."

Love and Destiny [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang