Mendengar adzan maghrib berkumandang. Aprizal bergegas meninggalkan Syaqila, untuk pergi ke masjid dengan menggunakan pakaian dinas luar.
"Sayang, mau solat dulu yah," ucap Aprizal.
"Mas Rizal, sini dulu?" panggil Syaqila.
"Iya sayang, mau apa—" balasan Aprizal dipotong, lalu menerima ciuman dari Syaqila.
Aprizal pun kaget, namun ia tahu. Kalau Syaqila sedang meminta sesuatu. Kini Aprizal sedikit pasrah dan burungnya perlahan bangun.
"Kamu, mau apa sayang?" tebak Aprizal.
Syaqila mendadak berhenti dan heran, "Lah, kok mas bisa tahu, kalau aku butuh sesuatu?"
"Yah, pasti mas sudah tahu lah. Kan kita sudah sembilan bulan berumah tangga. Sayang, sebelum meminta sesuatu, pasti cium terlebih dahulu."
"Ih, sudah mulai pintar kau yah, Mas. Ya sudah, aku mau bubur ayam mas. Kayaknya Adhitya mau asi rasa bubur ayam." Syaqila meminta.
"Hehe ... Mas, jadi suami yang baik harus pintar dan peka. Ututu ... ya sudah, habis solat mas cariin bubur ayam. Nanti, kalau sudah kasih asi buat Adhitya, mas mau cicip juga yah."
"Heh, gila kamu yah mas. Kalau asinya disedot sama mas, kasihan Adhitya nya! Kagak mau."
"Ya ampun, Sayang. Sebelum Adhitya lahiran. Kamu juga sering sedot burung ku, ya kali aku nggak bisa sedot asi mu."
"Kagak mau. Alasan aku mau menyedot burung mu, biar nggak masuk sembarangan pada wanita lain. Kalau asi ini dikasih sama mas, kasian Adhitya. Ya sudah, buruan solat sana, terus belikan bubur ayam jangan lupa pakai telor!"
Aprizal mendadak diam. Kemudian ia bergegas keluar dari kamar Syaqila. Lalu pergi ke mushola, dengan menunaikan solat maghrib.
Usai melaksanakan solat maghrib, tak lama dua gadis datang menghampiri Aprizal.
"Cowok?" panggil salah satu gadis.
Aprizal menoleh, lalu membalas, "Iya, ada apa mbak?"
"Pacaran, Yuk," ajak gadis itu.
"Maaf, yah mbak. Aku sudah ada istri, sekarang aku mau cari bubur dulu buat istriku."
"Heh, mas sudah punya istri yah. Duh, kami boleh foto bareng?" pinta gadis itu.
"Iya boleh, tapi buat apa?"
"Nggak ada apa-apa, Mas. Siapa tau, kami bisa punya pacar tentara."
"Kalian, mau cari pacar tentara? Pacaran sama tentara nggak enak lho, emang mau pacar LDR-an?"
"Hah, iyakah mas. Ih, aku ogah banget kalau mau LDR-an."
Aprizal tertawa terbahak-bahak. Ia berusaha memanipulasi dua gadis itu. Kini dua gadis itu, perlahan meninggalkan Aprizal.
Sebenarnya Aprizal tak berniat untuk berselingkuh, alasan nya ia hanya setia sama Syaqila. Sebab Syaqila susah di dapat dan beda keturunan, untung saja Aprizal bisa menaklukkan hal besar, demi mendapatkan Syaqila.
Usai mengusir dua gadis itu. Kini Aprizal pergi ke kantin, untuk membeli bubur ayam. Namun, ia malah tidak menemukan penjual, sebab hari sudah malam.
Kemudian, Aprizal melanjutkan perjalanan ke depan dengan berjalan kaki, untuk membeli makanan di pinggir jalan.
Saat tiba di depan, kini Aprizal melihat seorang ibu yang lagi membuka lapak, dengan kebetulan menjual bubur ayam.
"Permisi, Bu. Aku mau beli bubur ayam dua, terus pakai telor," pinta Aprizal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love and Destiny [TAMAT]
Roman d'amour[Cerita ini mengandung adegan dewasa dan terkhusus kan untuk berumur 18+] [Slow Update, tergantung mood] Mengisahkan seorang abdi negara berumur 21 tahun yang jatuh suka pada seorang wanita. Wanita tersebut masih berumur 17 tahun. Namun, kisah cinta...