#Spoiler mengandung adegan dewasa, cerita ini agar tidak menyinggung pembaca di bawa 18.
Lima bulan berlalu, Affan dan Aris Woyoningrat telah berusia lima bulan. Sedangkan Adhitya sudah berumur 3,5 tahun.
Kini mereka berlima, tidur bersamaan di atas ranjang. Kemudian, Aprizal membuka obrolan, dengan meminta Syaqila berhubungan.
"Sayang, anak-anak sudah pada tidur. Kita, bikin anak yuk, siapa tau kita dapat anak perempuan," ajak Aprizal.
"Mas Rizal, gila yah. Affan sama Aris belum genap setahun, Mas. Nanti kasihan sama Affan dan Aris, kalau sudah mengandung. Ditambah, aku lagi datang bulan," balas Syaqila.
"Emang sayang, lagi datang bulan? Bukannya datang bulan, cuman sebulan atau dua bulan, ya kali sampai lima bulan."
"Yah, datang bulan nggak tergantung, Mas. Emang kenapa sih, Mas. Kebelet, pengen punya anak. Biasanya, Mas nggak mau, kalau aku ajak."
"Sebenarnya, mas kasihan sama kamu. Tapi, sekarang mas nggak tahan lagi. Daripada dibuang-buang, lebih baik aku tampung sama kamu."
Syaqila diam sejenak, melihat Aprizal berkali-kali memelas, "Ya sudah, kalau itu maunya mas dan siap mengasuh Adit, Affan dan Aris. Aku bersedia."
"Iya sayang, mas selalu siap. Asal kita bisa dapat anak perempuan."
Syaqila mengangguk. Kemudian melepaskan pakaian. Di lain sisi, Aprizal membuka baju kaos dan celana — tersisa celana dalam.
Selepas itu, Syaqila membukakan celana dalam Aprizal. Lalu mengocok burung Aprizal berkali-kali — tegang dan sebentar lagi akan memercikkan cairan kental.
Kemudian Aprizal segera menempelkan burungnya pada Syaqila. Syaqila menjerit kesakitan, sedangkan Aprizal menggenggam tangan Syaqila dengan erat.
Selesai berhubungan. Aprizal segera menyiapkan teh manis, lalu meminumnya. Sedangkan Syaqila kewalahan, sebab sudah selesai menerima cairan kental dari Aprizal.
"Sayang, terima kasih sudah beri kesempatan lagi padaku. Mudahan kamu cepat dapat, besok. Aku, nggak sabar mau punya anak perempuan."
"Iya, Mas. Kalau kita sudah punya anak perempuan, udahan yah. Aku capek hamil, Mas."
"Iya cintaku, sayangku. Kalau sudah dapat anak perempuan, kamu segera pakai KB."
Syaqila mengangguk, lalu mencium bibir Aprizal.
Sembilan bulan kemudian. Hari ini, Syaqila dibawa ke ruang persalinan, sebab ia akan melahirkan. Adhitya berumur empat tahun, menggenggam tangan Aprizal. Sedangkan Affan dan Aris, dititipkan sama Narti — Narti sedikit kerepotan.
Saat melakukan pembukaan pertama, Aprizal selalu menemani dan mendukung Syaqila, agar tetap semangat buat anak keempat nya.
"Ayo sayang, semangat! Bismillah, semoga dapat anak perempuan!" Aprizal memberi dukungan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love and Destiny [TAMAT]
Romance[Cerita ini mengandung adegan dewasa dan terkhusus kan untuk berumur 18+] [Slow Update, tergantung mood] Mengisahkan seorang abdi negara berumur 21 tahun yang jatuh suka pada seorang wanita. Wanita tersebut masih berumur 17 tahun. Namun, kisah cinta...