50. SUDAH SEWAJARNYA

29 2 0
                                    

Usai menunaikan solat subuh. Aprizal, Adhitya, Affan, Aris dan Aziz segera pergi ke dapur. Saat tiba di dapur, kini Syaqila telah menyiapkan enam piring.

"Ayah, Anak-anak ayo kita makan," ajak Syaqila.

"Iya, Bu," balas serentak.

Mereka berlima mengambil nasi secara bergantian. Saat Syaqila hendak makan, tiba-tiba Askar menangis - Syaqila menunda makan bersama.

"Ayah, ibu mau ke kamar dulu. Askar, nangis soalnya," ucap Syaqila.

"Iya, Bu," balas Aprizal.

Syaqila segera pergi ke kamar, dengan menenangkan Askar. Ternyata Askar sedang kelaparan. Kemudian, Aprizal bergegas makan agar bisa mengganti Syaqila, sambil menemani Askar.

Sedangkan Adhitya, Affan, Aris dan Aziz makan dengan pelan. Selepas makan, Aprizal bergegas pergi ke kamar tidur.

Ketika di kamar. Aprizal melihat Syaqila memberi asi pada Askar, dengan menampakkan payudara berukuran besar.

"Sayang, Askar sudah tidur belum?" tanya Aprizal.

"Belum, Mas. Ini lagi nyusuin Askar," balas Syaqila.

"Ya sudah, Sayang. Kamu buruan makan sana, nanti mas gantiin temani Askar. Oh iya, susunya Askar mana?" suruh Aprizal, lalu bertanya..

Syaqila mengangguk, "Iya mas, tunggu sebentar. Mau aku bikinin susu Askar dulu."

Aprizal mengangguk tersenyum. Selesai mengobrol dengan Aprizal, Syaqila pergi ke dapur. Setelah itu, ia melihat Adhitya, Affan, Aris dan Aziz sudah selesai makan siang.

"Anak-anak makannya kalau sudah selesai, nambah lagi biar tambah kenyang," ucap Syaqila.

"Iya, Bu," balas serentak.

Syaqila mengangguk tersenyum. Kemudian Affan dan Aris menciduk nasi kembali, sedangkan Adhitya dan Aris kekenyangan.

Selepas berbicara dengan keempat anaknya. Aprizal berjalan menuju lemari makanan, sambil mengambil sekotak susu.

Selanjutnya mengambil kuali, dengan memasak air hangat. Beberapa menit berlalu, usai air mendidih. Syaqila memasukkan dua ciduk susu pada dot kecil, kemudian memasukkan air setengah dan ditambah air biasa - dot susu buatan Syaqila sudah siap diminum.

Syaqila berjalan menuju kamar, untuk menemui Aprizal dan Askar. Setelah itu, Syaqila datang memberi dot pada Aprizal, "Nih, Mas. Dotnya."

"Oh, terima kasih sayang. Ya sudah, kamu buruan makan sana, biar mas aja temani Askar," suruh Aprizal.

"Iya, Mas. Terima kasih sudah perhatian kepadaku," balas Syaqila.

"Iya, Sayang. Mulai saat ini, kita saling mengimbangi, agar rumah tangga dan keluarga harmonis kita, tetap baik-baik saja."

Syaqila tersenyum, lalu memeluk tubuh Aprizal dari belakang, "Terima kasih banyak, Mas!"

"Iya sayang, iya!" Aprizal kaget, sebab baru saja memasukkan dot pada Askar.

Selesai berpelukan. Syaqila pergi ke dapur, lalu melihat Affan dan Aris baru selesai menyantap makanan. Sedangkan Adhitya dan Aziz berada di ruang tamu, sambil mengerjakan tugas Adhitya.

"Affan, Aris. Sudah selesai makannya?" tanya Syaqila.

"Iya, Bu. Kami baru selesai makan, sekarang perut kami sudah kekenyangan. Sepertinya habis makan begini, rasa kayak mau tidur," balas Affan.

"Ya sudah, kalian berdua segera tidur siang. Nanti jam tiga, ibu bangunin lanjut solat ashar," suruh Syaqila.

"Iya, Bu."

Love and Destiny [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang