45. ANAK PRIA LAGI!

26 4 0
                                    

Tiga tahun kemudian. Kini Adhitya telah berumur 6,5 tahun dan sudah duduk di kelas dua sekolah dasar. Affan dan Aris sudah berumur 3,5 tahun, sedangkan Aziz berumur tiga tahun.

Aprizal dan Syaqila sudah berhasil membesarkan keempat anaknya. Meski, masih di bantu oleh Ayahanda, mereka berdua tetap saling mensyukuri.

Hari ini Syaqila sudah hamil dua bulan. Sebab Syaqila nggak ketahuan, kalau dua bulan yang lalu, Aprizal membagikan benih nya.

Saking tidak taunya, Syaqila sudah sangat kelelahan sebab banyak bekerja di rumah, kemudian mengasuh keempat anaknya.

Sebelum Syaqila hamil satu bulan. Aprizal sudah pergi dinas luar selama satu tahun — tugas Syaqila makin berat dan tiap malam selalu bergadang, dengan menemani anak-anaknya.

Sehingga Syaqila LDR-an dengan Aprizal. Usai menidurkan keempat anaknya. Kini Syaqila menerima telepon dari Aprizal.

Kemudian Syaqila segera pergi ke ruang tamu, dengan mengangkat telepon Aprizal, "Sayang, bagaimana kabarmu? Anak-anak sudah pada tidur kah?"

"Alhamdulillah, seperti biasa aku selalu capek, Mas. Iya mas, barusan anak-anak sudah tidur. Makin hari Affan dan Aris selalu bertengkar. Sedangkan Adhitya dan Aziz agak sedikit kalem," balas Syaqila.

"Ututu  ... maafkan aku yah, Sayang. Sebab, tak bisa menemani mu. Kamu tahu sendiri, mas di sini mau banting tulang dengan mencari uang, buat anak-anak kita. Habis setahun ini, nanti mas bakalan banyak bawa uang dan mas janji bakalan berhenti merokok. Hahaha  ... Affan dan Aris kan sifatnya hampir sama kayak ibunya, sedangkan Adhitya dan Aziz sifatnya kayak ayahnya. "
"Huh, iya mas aku mengerti. Alhamdulillah, kalau mas bakalan serius banyak bawa uang dan berhenti merokok. Jadi, kita nggak perlu ngerepotin ayahanda lagi. Preet! Bukannya keempat anak mu ini, berasal dari air benih mu sendiri, jadi semua sifatnya ada di kamu!"

Aprizal tertawa terbahak-bahak lewat gawai nya. "Ketawa aja terus! Emang apa yang lucu?!" kesal Syaqila.

"Hahaha  ... maafkan aku sayang, lagian kalau kamu lagi ngomel, rasa hati pengen ketawa terus."

"Dih! Gila kamu yah, Mas. Orang marah dibilang bercanda. Orang senang, mas malah nangis. Orang nangis, mas malah bilang aku lagi senang."

Aprizal pun berhenti tertawa, lalu melihat jam sudah pukul sepuluh malam, "Sayang, kamu buruan tidur sana. Besok pagi, kamu antar Adhitya pergi sekolah. Affan, Aris dan Aziz juga butuh sarapan serta jangkauan dari kanu."

"Nggak mau, aku nggak bisa tidur tanpa mas. Kalau malam begini, mas selalu merangkul dan menepuk tubuhku, saat lagi tidur."

"Ya Allah, Sayang. Kamu yang sabar, yah. Mas, juga nggak bisa lepas dari aroma tubuh dan lobang mu yang imut itu. Mas, pengen jilat terus-menerus."

"Hadeh, gini banget punya suami mesum."

"Hahaha  ... lagian punyamu, sekali coba malah ketagihan sayang. Kamu, juga sering cicip burung mas."

"Aku kan seminggu sekali, Mas. Sedangkan Mas Rizal, setiap malam. Nih bawahan ku sampai kering. Sekarang, sudah agak basah, setelah mas pergi selama dua bulan. Tapi, nih perut makin besar, sebab ditusuk sama mas."

Aprizal tertawa terbahak-bahak, "Ih, jahat banget. Awas yah, kalau mas pulang, bakalan kering kan lagi punya mu. Ya sudah, mas tutup telepon nya, yah. Selamat malam, Sayang."

"Hahaha  ... iya mas, aku juga sudah mengantuk nih. Selamat malam juga suamiku."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Love and Destiny [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang