Suatu hari di malam yang gelap, Hans mengendarai motornya dengan kecepatan sedang. Rani duduk di belakangnya, memeluk pinggang Hans erat-erat. Angin malam menyapu wajah mereka, dan cahaya lampu jalan menyoroti jalanan yang sepi.
"Kamu tahu, Hans," ujar Rani, suaranya terbawa angin. "Ini seperti adegan dari film romantis, bukan?"
Hans tertawa. "Ya, tapi kita tidak punya soundtrack dramatis yang memainkan lagu-lagu cinta."
Rani menyeringai. "Tidak apa-apa. Kita bisa menyanyikannya sendiri!"
Dan begitulah, di tengah kegelapan, mereka berdua mulai bernyanyi. Suara mereka bergabung dengan deru mesin motor, menciptakan harmoni yang aneh namun indah. Rani menempelkan pipinya pada punggung Hans, merasakan kehangatan tubuhnya.
"Kau tahu, Hans," lanjut Rani, "aku merasa seperti kita berada dalam petualangan besar. Seperti kita melawan monster-monster dan mengarungi lautan."
Hans menoleh ke arahnya, senyum lembut di bibirnya. "Kita memang telah mengalami banyak hal bersama, bukan?"
"Ya," sahut Rani. "Dari masa sekolah hingga sekarang. Kita selalu bersama."
Mereka berbicara tentang kenangan-kenangan lama, tentang pertemuan pertama mereka di sekolah, tentang hari dimana mereka saling bertentangan satu sama lain. Hans menggenggam tangan Rani, dan Rani merasa aman.
"Kita akan selalu bersama, kan?" tanya Rani.
Hans mengangguk. "Selamanya."
Mereka melanjutkan perjalanan, mengarungi jalanan yang tak berujung. Di bawah langit bintang, Hans dan Rani menemukan kebahagiaan dalam kebersamaan mereka. Dan meskipun dunia di sekitar mereka penuh dengan ketidakpastian, satu hal yang pasti adalah cinta yang mereka bagi bersama.
Hans menghentikan motornya di depan rumah Rani. Cahaya lampu jalan menerangi halaman yang sepi. Rani melongok dari belakang, matanya berbinar.
"Kamu harus masuk sebentar, Hans," bisik Rani. "Orangtuaku sedang berlibur, dan kita punya kesempatan untuk berduaan."
Hans mengangkat alisnya. "Tapi aku tidak ingin mengganggu."
Rani menepuk pundaknya. "Tidak akan mengganggu. Ayo, masuk."
Mereka berdua memasuki rumah yang sunyi. Rani menyalakan lampu ruang tamu, dan Hans hendak duduk di sofa. Rani mendekat padanya, dan tiba-tiba dengan gerakan cepat dan ringan, Rani mendorong Hans terduduk di sofa. Hans terkejut sejenak, lalu senyum merekah ketika Rani naik ke atas pangkuannya dengan senyuman nakal dan menggoda.
"Hmm, Rani," desis Hans, matanya bersinar penuh kegembiraan dan tantangan.
Rani membalas dengan menggigit bibir bawahnya dengan manja. "Ayo, jangan membuat dirimu begitu serius. Kita hanya ingin bersenang-senang, bukan?"
Hans memeluk pinggang Rani dengan lembut. "Baiklah, kamu menang. Tapi aku harus memperingatkanmu, aku punya beberapa trik dalam permainan ini."
Rani tertawa lembut. "Oh, aku sangat penasaran dengan trik-trik itu."
Tiba-tiba, suasana menjadi lebih hangat dan intens. Mata mereka saling memandang dengan penuh keintiman. Tanpa sepatah kata pun, Rani mendekatkan bibirnya perlahan ke arah Hans. Hans tersenyum dan membalas ciuman itu dengan lembut. Mereka tenggelam dalam kehangatan ciuman yang mengisyaratkan rasa cinta yang tak terucapkan.
Setelah beberapa saat, mereka memisahkan bibir mereka tetapi tetap saling memandang dengan penuh kasih sayang. Rani tersenyum sambil merapikan rambut Hans dengan lembut.
"Apa yang kita lakukan selanjutnya?" bisik Rani dengan suara lembut.
Hans tersenyum sambil mengusap lembut pipi Rani. "Kita lihat saja kemana malam ini akan membawa kita."
KAMU SEDANG MEMBACA
Forgotten Life
Romance[Status : Completed] Start : 23 Mei 2023 - 17 Juni 2024. Genre : Romance. [Sinopsis] Amel, seorang gadis periang yang kini kembali menjalani hidupnya sebagai siswi sekolahan setelah terbangun dari koma selama 5 tahun lamanya. Namun terdengar kabar b...