PANGERAN DALAM MIMPI.
Oleh: Bunga Senja.
Chapter 25: Debaran aneh.
Ki Darma Aji nampak berpikir sejenak sebelum memutuskan, namun ia bingung, langkah apa yang harus di ambil.
“Waduh, malah bengong disini hei Adik Darma Aji.”
Ucap Ki Jalu Kuning mengejutkan mereka semua.
“Ada apa? Bukankah Bara ada didalam? Kenapa tidak segera ditolong?”
Ucapnya lagi.
“Bagaimana caranyakakang ? Bara sedang lemah, kalau aku dobrak pintu ini, takutnya dia malah tertimpa pintu.”
Ki Jalu Kuning pun hanya tersenyum miring menanggapi pernyataan adik seperguruanya.
“Kau lupa Adik Darma Aji? Kau punya kekuatan untuk menembus dinding bukan? Sebab kau bukan makhluk kasar seperti aku dan kedua pemuda ini.”
Ki Darma Aji hanya bisa menepuk kening merutuki kebodohanya.
“Oh iya, betul sekali, Gustii, kok aku jadi bodoh kayak gini ya?”
Ucapnya lalu tanpa menunggu lama Ki Darma Aji segera menembus dinding penjara itu untuk menolong Sena Saputra Sambara.
“Kalian bertiga yang diluar, minggiiir.”
Teriaknya dari dalam.
Setelah memastikan semuanya minggir kearah lain, Ki Darma Aji pun segera memukulkan tanganya ke arah pintu penjara dengan kekuatan penuh.
Wussssy... Duaaaaarrrrrrrrr...
Pintu itu pun terbanting ke lantai dan bergegas Ki Darma Aji menolong Sena Saputra Sambara yang tergeletak lemah tak berdaya di pojokan ruang penjara.
“sementara itu di halaman istana kerajaan bayu geni, kondisi nyai cempaka dan pasukannya terlihat sangat menyedihkan.”
“Arggggghhhhhhh...”
Teriakan Nyai Cempaka menggema di seluruh istana kerajaan Bayu Geni, teriakan itu menandakan, bahwa ia telah kalah di ujung peperanganya bersama Ayunda Kirana serta Resi Wisang Kala, tubuh nyai cempaka tergeletak dengan kondisi mengenaskan, tubuhnya penuh dengan luka, serta selendangnya robek disana-sini dan tubuhnya perlahan memudar sampai akhirnya lenyap tak tersisa, setelah keris mega biru milik ayunda menembus jantungnya.
Bukanya mereka mau memberi contoh licik atas pengeroyokan itu.
Akan tetapi, kekuatan dari sang Ratu Nyai Cempaka memang tidak bisa di anggap remeh begitu saja, terlebih ilmu Resi Wisang Kala dan Nyai Cempaka adalah satu sumber, jadi mereka saling tahu dimana letak kurang dan lebihnya.
Maka dari itu, Resi Wisang Kala tak menolak ketika Sang cucu Ayunda Kirana memberi bantuan padanya.
“Terimakasih Cucuku Yunda, kamu memang cucu kebanggaan kakek.”
Ucapnya sambil tersenyum.
“Kek, masih hebat itu kakek, bukan aku, aku kan masih belajar.”
Jawab Ayunda Kirana sambil menundukan kepalanya, tanda ia sangat kagum dan hormat kepada sang kakek.
Dek...
Tiba-tiba saja ia berdebar-debar aneh ketika melihat seorang pemuda hitam manis yang nampak lemah tak berdaya yang sedang di gendong oleh Ki Darma Aji, hatinya seolah sakit, tapi entah mengapa ia sendiri pun tak tahu.
“Ki, dia siapa?”
Tanyanya singkat kepada Ki Darma Aji.
“Non Ayunda, ini dia tujuan kita bisa sampai kemari, demi pemuda ini, inilah orang yang selama ini aku jaga, namanya Sena Saputra Sambara, dia pingsan.”
“Kalau begitu ki, kita harus segera kembali ke jagat manusia, kasihan kak Bara nya, dia harus segera mendapatkan pertolongan medis.”
“Betul non, guru, apakah sudah boleh saya keluar dari tempat ini?”
“Silahkan saja Darma, cu, bukalah kembali gerbang ke jagat manusia.”
Perintahnya kepada sang cucu sambil mengarahkan telunjuknya ke arah istana milik Nyai Cempaka yang telah tiada.”
Mendadak istana yang semula kelihatan megah, menjadi sebuah hutan lebat yang amat mengerikan.
Intan dan Karin pun hanya bisa menatap heran tanpa berani bertanya.
“Jangan heran, nanti kakek akan jelaskan jika kita sudah keluar dari sini.”
Ucapnya seolah dapat membaca apa yang di pikirkan Intan juga Karin.
“Ayo lah cu, mengapa bengong? Segera buka gerbangnya, kasihan kak Bara katamu tadi.”
Ucap sang kakek sambil tersenyum usil seolah meledek sang cucu yang tengah merasakan debaran aneh di hatinya.“Kek, tapi aku enggak tahu gimana caranya.”
Ucap Ayunda Kirana dengan polosnya.
“Oalah cucuku Ayunda, caranya ya sama seperti tadi, nduk, ketika kamu membuka dari luar.”
Mendengar hal itu, Ayunda Kirana pun segera duduk bersila dan memutar tasbih hijaunya sambil melantunkan ayat Kursi.
Mendadak tanah di sekitar mereka kembali terguncang, dan anehnya mereka semua seperti dihisap kekuatan mahnet yang begitu kuat dan dahsyat.
Arggggghhh...
Mereka semua berteriak karena terkejut, hanya Ayunda Kirana dan sang Resi Wisang Kala lah yang nampak tenang dan tidak terkejut sama sekali.“Heh, kokudah pagi aja , perasaan kita bertempur tadi Cuma satu setengah jam.”
Ucap Ayunda Kirana terheran-heran.
“Ya iya lah Nda, waktu kita sama alam lelembut kan jauh beda.”
Jawab Intan.
“Anak-Anak, nanti lagi ya ngobrolnya, dengarkan instruksi kakek.”
Ucap Resi Wisang Kala tiba-tiba.
“Darma, Braja, kamu ikutlah cucuku Ayunda dan kedua temanya, untuk mengantarkan nak Bara juga kedua sahabatnya ini kerumah sakit, dan kamu Ki Jalu Kuning mari pulang bersamaku ke padepokan bersama semua murid yang kita bawa, karena beberapa diantara kita juga ada yang terluka.”
Titah dari Resi Wisang Kala di angguki kepala serempak dari semua orang.
“Kek, aku sama Andra kan enggak terluka.
Ucap Defano.
“Tetap aja nak, kalian harus memeriksakan kesehatan kalian, apa lagi dihitung secara dunia manusia, sudah berhari-hari kalian tidakmendapat makanan, dan mimuman .”
“Ohya, ini barang-barang kalian yang di temukan cucuku Ayunda Kirana, semoga tidak ada yang hilang, biar kakek dan murid-murid kakek yang akan membawakan sampai kebawah.”
“terus kek, apa kita jalan kaki?”
Tanya Andra.
“Iya nak, tapi ada syarat pejamkan mata kalian semua.”
Jawab Resi Wisang Kala.
“Memejamkan mata? Gimana kalau kita jatuh kejurang?”
Ucap Defano yang merasa aneh, Andra yang mengerti maksud sang kakek Resi yang memiliki kesaktian itu hanya bisa berbisik kepada Defano.
“udah Fan, lo nurut aja, percaya deh, kakek Yunda nggak mungkin nyelakain kita.”
Setelah itupun mereka semua memejamkan mata sesuai instruksi dari sang Resi Wisang Kala.
“nah loh, ada yang berdebar-debar nih apakah bara dan ayunda akan berkenalan di boyolali ini atau di tempat lain? Penasaran seperti apa kelanjutannya? Terus ikutin update terbarunya ya PDM lovers, tapi jangan lupa vote, like, komen, and share ya PDM lovers.
Continue the next chapter...
KAMU SEDANG MEMBACA
pangeran dalam mimpi.
RomanceAyunda Kirana, sejak kecil selalu diperlakukan berbeda oleh keluarganya, sehingga harus menjalani kehidupan yang cukup keras, namun karena itulah dia bisa menjadi gadis yang tangguh, perangainya yang barbar, kocak namun baik hati, buatnya banyak me...