PANGERAN DALAM MIMPI.
Oleh: Bunga Senja.
Chapter 9: Peduli amat.“waktunya gue Upload Cerita ini ke Watpat, bismilah Yaa Allah, semoga ini menjadi awal yangbaik ”.
Gumam Ayunda Kirana dan lalu membuka Aplikasi Watpat di Handphone nya, harapanya besar untuk menjadi penulis terkenal seperti para idolanya Terelie ataupun Candra Kirana.
“Tapi, apa cerita ini nanti bakalan ada yang baca ya? Hmmm, gue yakin pasti ada, ya, gue nggak boleh pesimis”.
Harapan Ayunda Kirana pasti, walau dia tak tahu, bagaimana hasil akhirnya nanti, dia hanya bisa pasrah, sambil melambungkan doa yang terbaik kepada sang maha pemurah.“Bunda, pas udah sampe dibali nanti, kita mau kemana”?
“Tentunya Pantai Kuta dong sayang”.
“Oh iya, bun, pantai yang indah dibali itu kan? Cocok buat bersantai sore-sore dan sambil menikmati sunset, waah, bunda Asyik deh, pasti nanti aku bisa dapet foto-foto indah juga buat Upload di instagramaku dong, ya, walaupun enggak bisa liburan keluar negri, seenggaknya aku gak kalah sama temen-temen aku ”.
“Bener banget sayang, tapi, nanti kamu mau foto sama bunda juga kan”?
“iya dong bunda kesayanganku, bunda kan orang yang paling sayang sama aku selain ayah”.
“terus gimana sama Ayunda Kirana? Apa adik kamu enggak sayangsama kamu”?
“Ih bunda, ngapain juga sih bahas dia, peduli amat sama adik jelek and culun itu, udah deh jangan bahas dia dari pada nanti aku bad mood loh”.
“Iya-iya sayang, maaf, bunda juga gitu kok, peduli amat sama dia, dia kan yang udah bikin adik kamu mati”.
Ya, itulah yang dibicarakan Citra kirana dan Sang bunda, padahal atas kematian tak perlu ada yang disalahkan, semua itu tak akan terlepas dari garis yang disebut takdir, dan setiap orang ada jatah usianya masing-masing, tak bisa di tolak dan juga tak bisa di ubah.Triing...
“Wah, ada chat, tumben amat pagi-pagi gini ada yang chat, siapa ya? Apa Ayunda Kirana”?
Gumam Andra lalu mengambil Handphone nya.
Bara: “Ndra, ntar malem gue tunggu lo di cave biasanya ya, jam 20.00 loharus dateng ”.
Andra: “Siap bro, gue pastidateng , kan udah biasanya juga kita nongkrong disitu”.
“Tumben Bara inisiatif ngajak gue nongkrong duluan, ada apaan ya? Apa gara-gara dia udah tahu kalau gue kemaren abis ribut sama Defano, ah, bodo amat lah yang penting guedateng, lagian gue juga sebenernya ogah berselisih paham sama sahabat sendiri”.
“Udah lah, mending sekarang gue mandi terus ketemu sama Ayunda Kirana, nggak nyangka kalau dia penulis, eh tapi kok baru ada 1 chapter cerita ya di Watpat nya, oh iya guebego banget sih, yaya, sekarang gue ngerti dia pasti penulis baru, wah, lumayan juga sih anak itu kalau dipacarin, ya buat cadangan sementara, soalnya ya dia bukan standar kriteria gue”.
Setelah asyik dengan monolognya, Andra pun bergegas mandi, tak lupa ia menyiapkan motor kesayanganya Pespa yang ia sulap menjadi silver, sebab itulah warna kesayanganya.Intan: “Selamat ya Nda, Cerita lo baru chapter 1 aja udah banyak pembaca”.
Karin: “Aku ikut seneng Nda, aku bener-bener yakin kamu akan segera menjadi penulis muda yang buming”.
Isi chat 3 serangkai membuat Ayunda Kirana serasa di sanjung berlebihan, sebab ia tak percaya kalau cerita karyanya akan secepat itu mempunyai banyak pembaca.
Intan: “Lo hebat Nda, jangan Cuma read chat kita-kita ajadong, coba lo cek watpat pasti lo bakalanterbengong-bengong tak percaya”.
Karin: “Iya Nda, dan jangan lupa kamu harus rajin update ya, biar pembacamu seneng baca ceritamu karena nggak harus lama-lama memendam rasa penasaran karena cerita kamu itu bener-bener menarik, aku aja sampe terbaper-baper bacanya”.
Lalu karena terdorong rasa penasaran Ayunda Kirana pun akhirnya membuka aplikasi Watpat nya.
“Waah, 100 vote, 1023 pembaca dan 230 pengikut baru, Ya ampuun, kalau ini mah awal yang bagus, Alhamdulilah Yaa Allah terimakasih atas anugrah ini”.
Ayunda Kirana: “Iya guys, gue udah lihat kok, sumpah gue nggak percaya, eh udah dulu ya guys, gue udah di telepon sama kak Andra nih, gue mau jalan dulu”.
Intan: Siapa Andra itu Nda”?
Karin: Setahu aku sih salah satu siswa di Sma Karya Bangsa, eh iya, yang sepupunya Sisilia itu loh, yang pernah jadi kakak kelas kita”.
Intan: What, ada apa Ayunda Kirana jalan sama itu cowok, nggak jatuh cinta kan? Soalnya filing gue kurang enak deh sama si Andra itu”.
Karin: “aku juga nggak tahu Tan, coba deh kita tunggu aja cerita dari Ayunda di group ini kalau dia udah read chat-chat kita nanti.
Setelah chat yang terahir itu pun akhirnya Intan dan Karin memutuskan untuk menghentikan chat group, karena mereka berpikir biar Ayunda Kirana tak terlalu banyak membaca pesan chat mereka satu-persatu atas rasa penasaran mereka berdua, entahlah Intan lagi-lagi merasa hal yang dia sendiri pun tak mengerti, setiap kali sahabat mereka itu dekat dengan salah satu cowok, seolah dia selalu punya filing jika pada akhirnya Ayunda Kirana tidak akan baik-baik saja didekat cowok tersebut...Continue the next chapter...
KAMU SEDANG MEMBACA
pangeran dalam mimpi.
RomansaAyunda Kirana, sejak kecil selalu diperlakukan berbeda oleh keluarganya, sehingga harus menjalani kehidupan yang cukup keras, namun karena itulah dia bisa menjadi gadis yang tangguh, perangainya yang barbar, kocak namun baik hati, buatnya banyak me...