Pangeran dalam mimpi.
Oleh Bunga Senja.
Chapter 47: Gue nggak mau dipenjara.
Melihat Ayunda Kirana yang menangis pak Dias dan Ibu Devita sangat merasa cemas, bergegas mereka menekan tombol imergensi darurat untuk memanggil dokter. Dan tak lama pun dokter datang keruangan tersebut dengan wajah sedikit lesu, mungkin karena ini tengah malam.
“Kenapa putri saya dok? Apakah ada yang menghawatirkan?”
Tanya pak Dias yang masih tetap merasa cemas dan waswas.
“Putri anda baik-baik saja pak, ini Cuma efek trauma, akibat kejadian yang dialami putri anda, dan besok kami akan lanjutkan pemeriksaan, jika kondisinya berangsur membaik, bisa dipindahkan keruang perawatan.”
Ucap dokter itu membuat pak Dias dan Ibu Devita sedikit lega.
“Oh, terimakasih atas penjelasanya dok, Insyaa Allah kami akan membuat Yunda putri kami ini lebih rileks.”
“Bagus, kami juga akan berusaha semaksimal mungkin, agar luka tembakanya akan segera sembuh, dan, maaf kami tidak berikan obat penenang ya pak, karena putri anda cukup diberikan relaksasi saja.”
Ucap dokter itu memberi tahu.
“Baik dok, kami akan berikan relaksasi dan menjaganya dari hal-hal yang sekiranya akan membuat jiwanya bergejolak.”
Setelah itu pun dokter permisi meninggalkan Ayunda Kirana bersama kedua orang tua angkatnya.
Dikantor polisi, Viola masih memberontak didalam sel tahanan khusus anak, sebab usianya masih kurang dari cukup untuk ia menjadi tahanan layaknya orang dewasa, berjalan-jalan, tentu saja masih bisa, bersekolah apa lagi, karena memang itu hak kewajiban yang harus dipenuhi, namun ia wajib dikawal, supaya tak lagi membuat ulah yang membahayakan.
“Arrggghhh, apaan sih disini itu panas, nggak ada AC, tempat tidur juga sempit mana bau lagi.”
Gerutunya nampak kesal.
“Kamu anak baru disini, tanya tahanan lain yang satu ruangan dengan dia, untuk Arsita Aurora, Farhan Pratama dan juga Adinda Maharani entahlah, sebab mereka dipisah-pisahkan tempatnya, karena pak Polisi Delfin menakutkan, mereka akan melakukan perencanaan tindak kekerasan selama didalam masa tahanan.
“Lo siapa?”
Tanya Viola dengan ketus.
“Aku Vinita, aku disini karena aku pecandu narkoba.”
Jawab gadis yang menjadi teman satu ruangan dengan Viola itu.
“Lo dipenjara udah lama?”
Tanya Viola lagi tanpa memperkenalkan namanya, ataupun menjawab pertanyaan dari Vinita.
“Resiko, kalau kita nakal, maka tempat kita disini.”
Jawab Vinita sambil tersenyum sinis.
“Tapi gue nggak mau dipenjara, gue pengen bebas, gue pengen ke mol, syoping, nonton film dan lain-lain, gue nggak mau dipenjaraaaaaa!”
Viola histeris sambil mengguling-nggulingkan badanya dilantai yang dingin.
“Kalau kamu nggak mau dipenjara, kenapa kamu berbuat jahat, dasar gadis bodoh.”
Ucap Vinita sambil menertawakan tingkah Viola.
Viola pun merasa tersulut, dan tiba-tiba saja ia mendekat kepada Vinita kemudian menjambak rambut Vinita dengan sekuat tenaga. Vinita menjerit kesakitan, namun ia tak tinggal diam, ia pun membalas menjambak dan menendang Viola hingga Viola terlempar kelantai yang sangat keras.
KAMU SEDANG MEMBACA
pangeran dalam mimpi.
RomanceAyunda Kirana, sejak kecil selalu diperlakukan berbeda oleh keluarganya, sehingga harus menjalani kehidupan yang cukup keras, namun karena itulah dia bisa menjadi gadis yang tangguh, perangainya yang barbar, kocak namun baik hati, buatnya banyak me...