Pangeran dalam Mimpi.
Oleh: Bunga Senja.
Chapter 39: Terimakasih.
POV Ayunda Kirana.
“Gue emang bahagia, punya keluarga baru, ini impian gue, tapi disisilain, hati gue masih ngenes , mengingat kisah percintaan gue yang miris.”
“malem ini, kak Bara dateng ke pesta syukuran keluarga baru gue ini, karena ke datangan gue di keluarga ini, tapi, apa iya kak Bara dateng buat gue? Paling itu Cuma formalitas doang , karena gue temen sekolahnya sekaligus adik kelasnya.”
“Hei, cantik, kenapa malah bengong di pojokan, tuh temen-temenya udah pada dateng .”
Ucap kak Delia padaku.
“Eh, gue masih kurang pd aja kak, lagian kostum gue Cuma gini aja.”
Ucap Ayunda Kirana beralasan, padahal sebenarnya ia gugup, gugup dengan kehadiran Sena Saputra Sambara.
“Halah, alesan aja lo ya dek, udah ah, lo itu udah cantik banget kok, yuk, kedepan.”
POV Author.
“Malam Yunda, apa kabar lo, kepalanya udah nggak sakit kan?”
Sapa Sena Saputra Sambara saat Ayunda Kirana tiba di teras depan rumah yang sudah disulap menjadi mewah dengan panggung pentas di sebelah kiri.
“Malam kak Bara, alhamdulilah gue udah sembuh.”
Jawab Ayunda Kirana singkat.
“makasih ya, kak Bara.”
Ucap Ayunda Kirana lagi.
“makasih buat apa?”
Tanya Sena Saputra Sambara yang merasa heran.
“makasih buat , kebaikan kakak udah nolongin gue, udah nganterin ke rumahsakit juga.”
Ucapnya sambil melipat tanganya di depan dada seolah menghormati sang raja.
“Jadi, kak Bara aja yang Cuma diucapin terimakasih, gue sama Karin nggak?”
Ucap Intan yang baru saja datang.
“Iya nih, kaka juga dilupain ? kemaren pake mobil kakak loh.”
Ucap Delia ikut meledek.
“Ihh, apaan sih kalian ini?”
Ucap Ayunda Kirana dengan nada manjanya.
Malam semakin larut , namun kemeriahan pesta itu masih terasa.
“Yunda, Yunda kan bisa nyanyi, ayolah please nak, bapak pengen dengerin yunda nyanyi .”
Ucap Pak Dias dengan penuh harap.
“iya deh , pak, kalau ini bentuk pemaksaan gimana yunda bisa nolak.”
Ucapan Ayunda Kirana itu sontak membuat mereka semua tertawa.
Di Cave mawar, Viola Diana Fitri masih bersama Farhan Pratama.
Mereka berdua masih asyik dengan obrolanya.
“Thanks ya kak, udah dengerin curhatan gue, ya gitu deh kak Bara, dia ninggalin gue sejak kenal sama siswi baru itu.”
Ucapnya sambil menghapus air mata bawangnya.
“Sama-sama cantik, gue juga heran dari dulu Yunda itu seneng banget ngerebut pacar orang.”
Ucap Farhan, bukanya menghibur ia malah justru menambah api dendam membara, mungkin untuk saat ini ia harus berputar haluan, untuk membuat gadis itu menderita.
“Hei, Viola, wah nggak nyangka lo suka juga nongkrong di cave mawar ini?”
Ucap Sisilia yang tiba-tiba menghampiri mereka berdua.
“Eh, bukanya lo sama kak bara ya,ini siapa?”
Tanya Sisilia terheran-heran.
“Oh, iya, ini Farhan, anak baru di sekolah kita.”
“Oh, Farhan, lulusan dari Bina Bangsa juga?”
Tanya Sisilia sambil menyodorkan tanganya kearah Farhan untuk mengajaknya salaman tanda perkenalan.
“Iyaa, gue Farhan dari SMP Bina Bangsa.”
“Oh iya, lo lupa sama gue, gue Sisilia kakak kelas lo dulu.”
Setelah itu obrolan mereka bertiga pun terus berlanjut, hingga tak sengaja Sisilia melihat postingan Sena Saputra Sambara di fb nya.
“Keegoisan cinta gak bisa lagi gue toleransi, jadi, maaf gue harus pergi.”
Sisilia menyodorkan handphone nya itu kepada Viola lalu berkata.
“Viol, lo putus sama kak Bara?”
Tanya Sisilia penasaran, pasalnya Sena Saputra Sambara bukan sosok kreatif, yang terlalu aktif, tak mungkin ia menuliskan sesuatu apabila tak ada sebab.
“Iya, gue putus sama kak Bara dan itu gara-gara si cewek cupu itu.”
Ucap Viola berapi-api sambil mengepalkan tanganya seakan ingin menghadiahkan bogem mentah kepada orang lain.
“Hah, dia lagi-dia-lagi. Gini deh Viola, rencana sekarang kita ubah .”
Ucap Sisilia dengan senyum liciknya.
Farhan hanya bisa memperhatikan mereka berdua bercakap tanpa ingin mengganggunya, namun saat Sisilia mengucapkan ada sebuah rencana, ia tak mau kalah.
“Kak Sisil, eh Sisil, aduh, gue harus manggil lo apa deh? Gue punya ide buat bikin Yunda Celaka.”
Ucap Farhan nampak berantusias.
“Tapi, tunggu Viola masuk sekolah dulu , biar semuanya lengkap.”
Ucapnya lagi.
“iya deh Farhan, gue rasa rencana Farhan lebih bagus, jadi gimana Viola kapan lo masuk sekolah?”
Tanya Sisilia.
“Gue usahain minggu ini atau minggu depan.”
Ucap Viola singkat.
Tersadar waktu sudah menunjukan pukul 00.00 menit WIB akhirnya mereka semua pun memutuskan untuk pulang.
Sisilia yang tadi hanya naik taksi, akhirnya ikut numpang di mobil Viola.
Nah PDM Lovers, apakah di pesta keluarga barunya Ayunda Kirana akan menangis lagi dalam menyanyikan sebuah lagu?
Dan Apakah kedepanya yang akan dilakukan Farhan, Sisilia dan Viola kepada Ayunda Kirana? Apakah ia juga akan segera mendapatkan ijin untuk masuk sekolah kembali setelah mendapatkan Skors? Nantikan di Chapter selanjutnya yaa.
Seperti biasa, jangan lupa untuk selalu budayakan ikuti author bagi yang belum, vote, share dan komentar apa bila ada kritik dan saran.
Continue to the next chapter...
KAMU SEDANG MEMBACA
pangeran dalam mimpi.
RomanceAyunda Kirana, sejak kecil selalu diperlakukan berbeda oleh keluarganya, sehingga harus menjalani kehidupan yang cukup keras, namun karena itulah dia bisa menjadi gadis yang tangguh, perangainya yang barbar, kocak namun baik hati, buatnya banyak me...