Pangeran dalam mimpi.
Oleh: Bunga Senja.
Chapter 44: Berkorban.Motor Sena Saputra Sambara melaju kencang membelah jalanan, bersama gadis yang akhir-akhir ini memang selalu duduk manis di boncenganya; Ayunda Kirana.
Duaaarrrr...
Tiba-tiba saja ada sebuah pluru yang mengenai pundak kanan Ayunda Kirana, sebenarnya Ayunda Kirana mendengar desing pluru itu, namun karena ia ada diatas motor, ia bingung bagaimana caranya ia menghindar, untuk itu ia korbankan pundak sebelah kananya, untuk menerima lesatan pluru itu, daripada mengenai pengguna jalan lainya.
Sena Saputra Sambara yang menyadari pegangan tangan Ayunda Kirana melemas ia menengok sesaat kebelakang.
Duaaaarrrr...
Pluru kedua pun mengenai punggung Ayunda Kirana. Menyadari hal itu, Sena Saputra Sambara menghentikan laju motornya, kemudian ia mendekap gadis yang selama beberapa minggu ini selalu menghiasi harinya, menjadi adik kesayanganya.
“Yunda, maafin kak Bara, kuat ya Yunda,ya Allah gimana ini”?
Tak lama kemudian seberkas cahaya putih jatuh dari atas dan mewujud pemuda tampan.
“biar aku saja yang membawanya ke rumah sakit Bara, dan kamu tolong bereskan dua gadis yang ada disana itu”!
Ucap Ki Braja sambil meraih tubuh Ayunda Kirana lalu terbang mengangkasa, dengan hal itu pun Sena Saputra Sambara yakin, Ayunda Kirana akan aman.
Menyadari bahwa usaha mereka gagal, Arsita Aurora dan Adinda Maharani pun segera melarikan diri, namun alangkah terkejutnya mereka ketika tiba-tiba Sena Saputra Sambara dan sesosok macan putih menyeramkan berdiri dihadapan mereka.
“Melawan lalu mati, atau kalian berdua menyerah dan ikut gue kekantor polisi ha”?
Ucap Sena Saputra Sambara dengan ekspresi dan nada sangat marah.
“darimana kalian berdua dapetin pistol-pistol ini”?
Belum sempat kedua gadis itu menjawab, Sena Saputra Sambara sudah mulai berkata kembali.
“A, Am, Ampun kak, gue sama Dinda Cuma disuruh”.
Tak lama kemudian terdengar suara sirine mobil polisi yang meraung-raung , membuat Arsita Aurora dan Adinda Maharani semakin ketakutan.
“Se, Sekali lagi am, am, ampunni gue sama Dinda kak, gue sama Dinda jangan dibawa kekantor polisi”.
Ucap Arsita Aurora sambil bersimpuh dihadapan Sena Saputra Sambara.
“Nggak, nggak ada ampun, ikut sama polisi dan jelasin perbuatan kalian di kantor polisi nanti, pak Delfin, bawa mereka”.
Setelah Sena Saputra Sambara berkata demikian, polisi yang di panggil pak Delfin itu segera meringkus Arsita Aurora dan Adinda Maharani tanpa banyak kesulitan, tak lupa, para polisi juga merampas pistol-pistol yang mereka berdua bawa, jerit tangis Arsita Aurora dan Adinda Maharani, tak mereka pedulikan lagi, yang penting tugas mereka selesai.
Setelah itu pun Sena Saputra Sambara segera menuju ke rumah sakit Sarjito untuk melihat keadaan Ayunda Kirana, namun tak lupa ia mengabari kekasihnya yang sekaligus kakak angkat Ayunda Kirana Delia, juga kedua sahabat Ayunda Kirana Intan dan Karin.
Di sisi lain.
“Sil, gimana ini, ini udah malem loh”?
Ucap Viola cemas.
“Masa nyampe besok kita nongkrong di pinggir jembatan gini”?
Ucapnya lagi.
“Apa jangan-jangan mereka ketangkep ya, Viol”?
Tanya Sisilia.
“Yang bener aja sil? Kita berdua kena dong? Kalau dua cewek centil itu ngaku sama polisi”.
Ucap Viola, ia semakin panik karena membayangkan bahwa ia akan masuk kedalam penjara yang mengerikan.
“Nggak ah, Viol, lo jangan bego deh, kan kita berduabanyak duit , sogok aja tuh para polisi”.
Ucap Sisilia yang nampak santai.
“Emang bisa ya, sil”?
Tanya Viola tak percaya.
“Bisa aja dong Viol, dah ah, yuk cabut, gue laper nih,gue mau balik aja”.
Ajak Sisilia sambil menggunakan masker dan kaca matanya. Karena ia tak mau dikenali orang, jika ada yang melihat.
“Pakai masker lo Viol”.
Ucapnya sambil menyodorkan masker ke arah Viola, setelah itu pun mereka melajukan mobilnya meninggalkan jembatan sungai progo.
Nah PDM Lovers, Arsita Aurora dan Adinda Maharani sudah tertangkap, apakah Viola dan Sisilia pun akan segera menyusul tertangkap, atas tindak kejahatan yang terencana itu?
Juga bagaimana dengan kondisi Ayunda Kirana yang kembali terluka?
Nantikan di chapter berikutnya ya PDM Lovers, tapi, jangan lupa budayakan ikuti author, vote, share dan komentar apa bila ada kritik dan saran.
Continue to the next chapter...
KAMU SEDANG MEMBACA
pangeran dalam mimpi.
RomanceAyunda Kirana, sejak kecil selalu diperlakukan berbeda oleh keluarganya, sehingga harus menjalani kehidupan yang cukup keras, namun karena itulah dia bisa menjadi gadis yang tangguh, perangainya yang barbar, kocak namun baik hati, buatnya banyak me...