Sore ini Gracia tengah mengecek data-data koordinasi rumah sakit, sudah 30 menit tapi rasanya lama sekali. Zee yang dari tadi menunggu Gracia pun bosan, padahal sudah di temani oleh handphonenya.
Dari acara rebahannya kini menjadi duduk, Zee bersandar di dashboard kasur Gracia. Matanya menatap sang Mama yang masih terus berkutat dengan laptop di mejanya, tidak begitu jauh.
"Mama..."
"Hmm?" sahut Gracia tanpa menoleh, hal itu membuat Zee kesal karena di acuhkan. Dasar bocah, padahal tadi sudah jelas mamanya itu meresponnya.
"Mama ih."
"Iyaa? Kenapa sih, sayangku?" Gracia akhirnya menoleh ke arah anaknya.
"Lamaaaa... Mama lebih sayang laptopnya ya dari pada aku?" rengek Zee bertanya, ia merasa iri dengan sebuah laptop.
Gracia yang gemas pun menutup laptopnya, kebetulan sudah selesai juga. Ia langsung mendekat pada anaknya yang selalu rewel itu dan langsung saja menghujani wajah Zee dengan kecupannya.
"Puas? Mana ada sih Mama sayang sama laptop." ujar Gracia.
Zee hanya mengulum senyumnya dan memeluk Gracia. "Eum... Mah?"
"Apa?"
"Mama kan cuma milik aku yaa?"
"Hu'um terus?"
"Berarti Mama ngga boleh ya deket deket sama orang lain."
Gracia terkekeh, ia menunduk menatap gemas wajah Zee. "Iya sayang iyaa, bawel deh kamu."
"Ih aku tuh cuma ingetin Mama aja tauuu" rajuknya.
"Iya deh... gemes banget banget banget sayangnya Mama ini," Gracia menguwel nguwel kedua pipi Zee.
"Maaaah ishh udah." Zee melepas paksa tangan Gracia itu, lalu ia menegakkan duduknya kembali.
"Mah, aku mau kasih Mama question random gitu dong. Tapi Mama harus jawab jujur, mau ngga?"
"Wah, menarik... mau mau."
"Oke, pertanyaan pertama,"
"Mama bolehin aku pacaran atau engga? Di umur aku yan-..."
"Belum." potong Gracia cepat berserta gelengannya, sorot matanya menyorot rasa tidak ikhlas.
Sedangkan Zee tertawa pasrah menatap Gracia, bisa-bisanya mamanya itu memotong ucapannya.
"Belum waktunya, Sayang..." jawab Gracia lagi.
"Tapi aku udah 16 tahun." ucap Zee berniat untuk menggoda saja, di dalam dirinya sama sekali belum ada rasa tertarik untuk pacaran.
"Engga ah belum waktunya ah, males deh Mama. Kamu nanya nya kaya gitu, udah tau hati mamanya ini cengeng." dengus Gracia, matanya berkaca-kaca dan hatinya terasa mellow sekali.
"Ya aku cuma tanya doang Mama,"
"Jelek pertanyaannya, Mama ngga suka." Gracia menatap ke arah lain untuk sekedar menyeka air mata di sudut matanya.
Sepertinya Gracia sedang sensitif, Zee jadi meringis sendiri.
"Maaf deh maaf mah, ngga lagi-lagi aku nanya kaya gitu." Zee memeluk Gracia, ia merasa bersalah.
"Hmm, udah ah Mama mau mandi dulu." ucap Gracia seolah mengusir Zee yang sedang memeluknya.
"Ngga!" Zee tau, ia peka Gracia nya jadi tidak mood, terlihat jelas dari nada bicaranya.
"Lepas dulu pelukannya, Mama mau mandi udah sore."
"Ngga mau ih. Lagian masih jam 3, Mama biasanya kan kalo mandi sore jam 5."
KAMU SEDANG MEMBACA
Beloved S2
RandomCinta dan kasih sayang yang di miliki oleh Gracia hanya boleh di berikan untuk Zeevara. Note: Agar tidak bingung, silahkan baca dulu season 1 nya.