15

5.5K 513 127
                                    

Siang di hari Kamis yang cerah, Gracia tengah membantu Zee mempersiapkan segala kebutuhan untuk pergi camping. Bukan membantu sih, lebih tepatnya memang Gracia sendiri yang menyiapkan semuanya, dengan telaten ia memeriksa satu persatu kebutuhan yang akan dibawa Zee.

Pergi ke lemari Zee yang berisi baju-baju hangat, Gracia mengambil 2 buah jaket dan juga sweater. Hingga semua barang-barang nya telah di atur sedemikian rupa agar mudah di jangkau dan di gunakan. Tak lupa juga Gracia telah menambahkan makanan ringan lengkap dengan minumannya, dan juga beberapa pil obat/vitamin untuk jaga-jaga jika Zee membutuhkannya.

"Akhirnya... selesai juga nih nyiapin kebutuhan bocil." gumam Gracia dengan helaan nafasnya, matanya kini menatap Zee yang tengah asik bermain game online di atas karpet bulunya.

Dengan hati yang senang Gracia berjalan mendekat pada Zee dan wanita itu langsung memeluk anaknya erat.

"Ih mamaa berat." rengek Zee tanpa menatap Gracia, anak itu masih fokus pada gamenya membuat Gracia mencium pipinya banyak-banyak.

"Mama aaaaa~ jadi kalah huaaa mama sih ngalangin, aku jadi ga bisa liat jelas layar hp nya." rengek Zee lagi, namun Gracia hanya tertawa kecil dan masih anteng memeluk Zee yang kini tantrum.

"Mama lepasin..."

Gracia melepaskan pelukannya dan menatap Zee gemas, tangannya terangkat memperbaiki helaian rambut Zee.

"Main game mulu, udah jam berapa sekarang? Kamu bentar lagi harus udah siap berangkat tau."

Zee mendengus pelan, ia menatap handphonenya lagi. "Masih 3 jam lagi, mah."

"Tempat camping nya jauh, 3 jam udah mepet tau."

"Natap hp terus ih, ngga perih apa matanya? Udah lama loh kamu main gamenya." sambung Gracia masih berusaha untuk mengambil perhatian putrinya.

"Sebentar lagi deh, masih seru ini."

Gracia menarik napasnya dalam-dalam, merasa sedikit putus asa karena Zee nya lebih memperhatikan game. Padahal, sebentar lagi mereka akan berpisah, bisa-bisanya Zee mengacuhkan dirinya seperti ini.

"Kamu bentar lagi berangkat loh, masa ga mau peluk peluk dulu kita." cicit Gracia bak anak kecil yang sedang meminta sesuatu.

Zee jadi tak tega, apalagi mendengar nada bicara Gracia yang sedih. Ia mematikan handphonenya dan langsung naik ke pangkuan sang mama, anak itu langsung memeluk leher Gracia.

Gracia tersenyum puas, ia membalas pelukan itu dan mengusap lembut punggung Zee.

Gracia sungguh menikmati momen ini, momen pelukan adalah momen yang harus di lakukan setiap saat. Pelukan anaknya adalah salah satu hal terindah di hidupnya, ini yang selalu membuatnya merasa dicintai.

"Mama sayang kamu." bisiknya dengan mata terpejam.

"Aku juga sayang mama." sahut Zee berbisik juga.

Gracia melerai pelukannya sedikit, menatap sang putri penuh kasih sayang dengan tangan yang terangkat mengusap pipi tembam Zee.

"Selalu inget pesan mama ya, nanti disana jangan nakal. Pokoknya ga boleh bandel, kamu harus pulang dengan keadaan yang baik-baik aja."

"Iya mah, mama tenang aja ya." Zee ikut andil memegang kedua pipi Gracia, tangan halusnya itu menangkup kedua rahang tegas sang mama.

"Mama ada selipin obat di tas kamu, kalo butuh minum, kalo ngga gausah di minum."

"Iyaa."

"Pake sweater atau jaketnya juga, disana pasti dingin banget."

Beloved S2 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang