Di kamar Zeevara, pagi ini Gracia membantu Zee bersiap untuk berangkat ke sekolah. Kedua tangannya bergerak aktif menyisir rambut halus Zee, sedangkan sang pemilik rambut tampak cemberut menatap Gracia tak suka lewat pantulan cermin nya.
"Cemberut mulu pagi-pagi, perutnya sakit?" tanya Gracia.
Zee menggeleng, anak itu kini menyeka kasar air matanya yang tiba-tiba menetes.
Melihat itu, helaan nafas kecil keluar dari mulut Gracia. "Apa sih... kamu mau mama gimana, hm?" Gracia bertanya lagi, kali ini nadanya lembut sekali.
"Ngga mau sekolah, mau sama mama aja." rengek Zee pelan.
"Baru aja masuk sekolah lagi, seminggu juga belum ada. Masa udah mau bolos aja? Ngga ah, lagian mau ngapain di rumah juga."
"Ya mau sama mamaaaa."
"Kan mama juga kerja, jadi kamu juga harus sekolah."
"Ish..."
"Kalo kamu libur juga bakalan mama ajak, Sayang."
"Ngga mau jauh-jauh dari mama ih."
"Iya engga jauh-jauh, abis selesai kerja mama langsung pulang kok."
"Udah ah gausah cemberut gitu. Eh kamu ada pelajaran olahraga ya hari ini?"
Zee mengangguk malas. "Iya."
"Mama kuncir ya rambutnya? Biar ngga ribet."
"Ah engga mauu, nanti di kuncir yang aneh-aneh lagi." Zee menjauhkan kepalanya dari jangkauan Gracia.
"Engga kok, mama kuncir ponytail." Gracia meraih helaian helaian rambut Zee.
Zee menatap Gracia dengan tenang kala mamanya akan menata rambutnya model ponytail, atau bahasa mudahnya itu adalah kuncir kuda.
"Nah selesai, aduuuhhh... cantiknya anak mama." ucap Gracia dengan cerita, matanya terus memperhatikan penampilan putrinya lewat cermin.
Mengeluarkan handphonenya Gracia langsung mengarahkan kamera depan untuk mereka selfie berdua.
"Mata aku nya merah." ucap Zee saat melihat hasil fotonya.
"Makanya jangan nangis mulu, sensitif banget sih hatinya ututuu kacian."
Cup!
Gracia mengecup gemas pipi Zee, anaknya itu memang pemilik hati lembut, tidak pernah berubah dari kecil.
"Kamu lagi pms, kalo perutnya sakit izin aja, gausah ikutan olahraga."
"Iya, mama."
Mata Zee kini memandang tak suka ke arah baju yang di kenakan Gracia. Tanktop hitam, sudah pendek crop top pula.
"Jangan pake tanktop dong mamaa ke rumah sakitnya..." Zee merengek sambil menarik narik kain tanktop Gracia yang kini masih berdiri di sampingnya ini.
"Kependekan ya? Nanti kan Mama pake jas dokternya, sayang."
"Jelek, pake kemeja atau inner aja ih kaya biasanya."
"Males ah gantinya." Gracia menggoda, baru kali ini Zee protes soal pakaiannya, memang sih kali ini cukup beda karena dia hanya menggunakan tanktop sebagai atasannya.
"Ih yaudah gausah kerja, diem aja dirumah kalo mau pake baju begitu."
Gracia semakin mengulum senyumnya. "Ini aja ya? Cuaca hari ini juga pasti panas ja–"
"Tau ah! Males banget sama mama!" potong kesal Zee menggerutu.
Gracia jadi terkekeh walau panik Zee nya ngambek. "Iya iya, maaf maaf... mama ganti deh, bentar."
KAMU SEDANG MEMBACA
Beloved S2
RandomCinta dan kasih sayang yang di miliki oleh Gracia hanya boleh di berikan untuk Zeevara. Note: Agar tidak bingung, silahkan baca dulu season 1 nya.