Sore ini, Zee keluar kelas dengan suasana hati begitu bahagia. Karena apa? Karena dirinya baru saja mendapatkan chat dari sang mama, katanya dia lah yang akan menjemputnya bahkan sekarang sudah ada di depan.
"Oy ngab! Gue duluan ya, udah di jemput." seru Zee sebelum meninggalkan teman temannya.
Zee melanjutkan langkahnya, hingga kini matanya dapat melihat mobil Gracia yang terparkir tak begitu jauh dari area sekolah.
Membuka pintu mobilnya dan langsung naik. Zee langsung menjulurkan tangannya ingin menyalimi Gracia, saat Gracia menerima uluran tangannya pun langsung saja Zee mencium punggung tangan itu dengan hangat.
Namun Zee heran menatap Gracia yang selalu menatap ke arah depan. Tumben sekali wanita itu tidak langsung menyapanya, Zee jadi berpikir mamanya ini masih marah.
"Chat mama tadi singkat sih, pasti bener nih masih marah." batin Zee sedih, matanya berkaca-kaca namun tetap berusaha memakai seatbeltnya sendiri.
Melihat penampilan Gracia cukup berbeda, Zee jadi terpesona sendiri dengan mamanya itu. Bagaimana tidak? Gracia saat ini memakai atas maupun bawah serba hitam, itu terlihat keren sekali apalagi rambutnya juga kini di jepit belakang.
"Mama cantik banget." celetuk Zee memuji.
"Masa sih? Itu ngerayu apa gombal?" Gracia menyahut tak percaya.
"Ihh beneran Mah, mama masih marah ya sama aku?" tanya Zee lebih memajukan badannya agar bisa lebih jelas menatap wajah Gracia.
"Hmm... marah ngga yaa?" jahil Gracia mode on, ekspresinya tengilnya pun ada sekali.
"Masa marah mulu sih, kapan maafin akunya?"
"Kapan kapan," kata Gracia santai sambil mulai melajukan mobilnya.
"Aku kangen tau sama mama, pengen peluk cium mama tapi mamanya masih marah... sedih banget." lirih Zee membuat Gracia tidak tega menjahili lagi, apalagi ia juga begitu merindukan anaknya ini.
"Ututuu kacian, mama udah maafin kamu kok." ucapan Gracia sontak membuat Zee senang, anak itu menyeka kasar air mata yang sebentar lagi akan keluar.
"Eits ya ampun... pelan-pelan dong sayangku, bisa-bisa merah itu matanya ih." tegur Gracia.
"Mama serius udah maafin aku?" tanya Zee antusias, anak itu menghiraukan teguran mamanya tadi.
"Iya sayang, serius lah."
Zee mengulum senyumnya, ia senang sekali.
"Malah senyam senyum, tadi ngga jajan yang aneh-aneh kan?"
"Ngga kok, aku kan sayang sama mama. Aku ngga bandel lagi hari ini."
Kening Gracia mengernyit. "Hari ini? Berarti besok besok?"
"Aku coba lagi, hehehe." cengir Zee.
"Hadeh..."
"Aaaaa kangen mama, mau peyukkk~" rengek Zee manja membuat Gracia gemas meresponnya dengan geleng-geleng.
"Nanti ya, susah lagi nyetir." balas Gracia menatap Zee sebentar di sela menyetirnya.
Zee hanya menurut saja dari pada memaksakan sekarang dan berdampak terjadi sesuatu, seram sekali.
Beberapa menit kemudian dahi Zee di buat mengkerut kala melihat ini bukan jalan menuju rumah.
"Mama kok ini beda jalannya? Kita mau kemana? Mama mau ajak aku beli eskrim ya?" pede Zee, tak salah sih karena jalan ini jalan menuju kedai ice cream langganan mereka.
"Idih. Askram eskrim, baru juga sembuh batuknya."
"Kita mau ke ke apartemen Shani dulu, dia nyuruh kita mampir." lanjut Gracia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beloved S2
عشوائيCinta dan kasih sayang yang di miliki oleh Gracia hanya boleh di berikan untuk Zeevara. Note: Agar tidak bingung, silahkan baca dulu season 1 nya.