"Mau yang mana?" tanya Gracia, Zee dengan cepat menunjuk salah satu fotonya yang berumur 2 tahun.
"Oh itu..."
Flashback on.
2010
Zee kecil berumur 2 tahun itu sedang berlari kesana kemari karena Gracia mengejarnya, ia terus berlari tanpa henti hingga membuat Gracia menyerah. Gracia terduduk asal di lantai tepat dekat tangga, ia menyandarkan kepalanya pada besi dan menetralkan nafas juga memijat pelipisnya yang terasa pusing.
Gracia yang sedang tidak enak badan malah di suguhkan oleh bocah bandel yang tidak mau makan, padahal hari sudah siang. Anak itu belum makan apapun dari pagi, apalagi sudah dua hari ini Zee sulit sekali untuk makan.
"Zee, Sayang. Sini ih Cici ngga sanggup ngejar kamu lagi," kata Gracia masih dengan nafas terengahnya, sedangkan Zee nya sudah berlari keluar rumah.
"Ya ampun... ada apa ini Gre? Sampai duduk di lantai begini." Shanju yang baru saja pulang dari acara kantor Saktio itu terkejut melihat Gracia.
"Itu Mami, Zee ngga mau makan." adu Gracia memelas, Shanju pun membantu Gracia bangun terlebih dahulu dan membawanya ke sofa untuk duduk.
"Terus kenapa kamu keliatan capek begini?"
"Aku kejar dia, tuh buburnya masih penuh." tunjuk Gracia pada mangkuk berisi bubur yang biasa Zee makan.
"Aishh... ya sudah biarin aja Papi mu yang urus. Dia ada di luar." ucap Shanju sambil menyeka keringat di dahi Gracia.
"Kasian anak Mami lagi sakit malah di kerjain sama Zeevara."
"Tapi kamunya sendiri udah makan belum?" lanjut Shanju bertanya.
"Udah kok, udah minum obat juga."
"Ini dia anak cantiknya udah Papi tangkap." seru Saktio yang sedang menggendong Zee membuat atensi kini tertuju pada mereka.
Gracia menekuk wajahnya, pura-pura ngambek pada Zee.
"Zee kenapa sih kok lari-lari? Kasian loh Cicinya lagi sakit di bikin capek kaya gini." ucap Shanju.
Saktio menatap Zee, melihat Zee yang diam saja ia pun mendudukkan dirinya tepat di hadapan istri dan anaknya.
"Tuh Mami nya nanya loh, jawab Nak." titah Saktio namun Zee kecil malah mengerucutkan bibirnya.
"Abisna Cici ndak tasih atu nen agi." cicitnya pelan, memang di umur Zee yang sudah 2 tahun ini Gracia sudah angan-angan akan berhenti memberi Zee asi. Walaupun baru berjalan 2 hari namun rasanya sulit sekali melepasnya apalagi sekarang Zee menjadi sulit makan dan ada saja tingkah yang di lakukannya seperti tadi membuat orang capek.
"Kan kamu udah besar sayang, kalo udah besar ngga boleh minum ASI lagi." ucap Shanju namun Zee malah semakin cemberut.
"Benar loh itu, kalo mau susunya ganti. Zee jadi miminya di botol, mau?" tawar Saktio dan Zee menggeleng keras.
"Ndak!"
Sebenarnya dari lubuk hati Gracia sungguh tidak tega, namun mau bagaimana lagi.
"Botolnya gambar dino loh, bagus."
"Ndak mawu ish Papi, atu mawu na itcu tuma nen!" teriak Zee yang akan menangis membuat Saktio berdiri dan mengayun Zee.
"Mami, emang ngga boleh ya kalo ASI aku tetep lanjut?" tanya Gracia pelan pada Shanju.
"Sebenernya boleh-boleh aja sih, Ge. Tapi nanti kedepannya sama aja, Zee harus tetep bisa lepas ASI dari kamu."
"Iya abisnya aku khawatir, Mi. Zee ga mau makan, nyemil juga ga mau, perutnya jadi ngga konsumsi apa apa aku jadi takut dia sakit."
KAMU SEDANG MEMBACA
Beloved S2
RandomCinta dan kasih sayang yang di miliki oleh Gracia hanya boleh di berikan untuk Zeevara. Note: Agar tidak bingung, silahkan baca dulu season 1 nya.