Author pov
Sudah hampir tengah malam, seorang pria paruh baya bernama Dio baru saja tiba di rumah, hatinya di penuhi kemarahan yang membara. Selama bertahun-tahun, ia berperan sebagai seorang suami sekaligus ayah yang pasti mencintai anaknya, mengasuhnya, dan memberikan segalanya.
Namun, beberapa hari yang lalu kebenaran yang menyakitkan terungkap, anak yang ia sayangi selama ini bukanlah darah dagingnya. Rasa pengkhianatan menusuk lebih dalam dari apapun yang pernah ia rasakan. Ditha, wanita yang selama ini ia percayai dan cintai, ternyata menyembunyikan rahasia yang begitu besar.
Dio masuk ke ruang tamu, matanya tajam menatap Ditha yang sedang duduk dengan gelisah di sofa. Wajah wanita itu pucat, seakan sudah tahu apa yang akan terjadi. Dio berjalan mendekat, tak bisa lagi menahan emosinya.
"Berapa lama kamu berniat menyembunyikan ini dari aku, Ditha?" suaranya rendah, namun penuh amarah.
Ditha berusaha tenang, namun suaranya bergetar. "Mas, aku bisa jelasin… ini nggak seperti yang kamu kira…"
"Nggak seperti yang aku kira? Kamu udah bohongin aku selama belasan tahun! Anak itu... anak yang aku kira anakku, ternyata bukan darah daging aku!" tangan Dio mengepal kuat, wajahnya memerah karena kemarahan.
"Aku... aku takut, mas. Waktu itu semuanya terjadi di luar kendali aku. Aku... aku gatau harus gimana, sampai-sampai papa bertindak dan ngejodohin kita."
"Kalian pengecut! Kenapa nggak ada satupun yang jujur sama aku? Kamu bener-bener udah hancurin perasaan aku, Ditha. Aku sayang sama kamu, aku juga sayang sama Kathrin... aku mencintai anak itu dengan seluruh hati aku. Tapi ternyata kamu membangun kebohongan di atas semuanya!"
"Aku minta maaf... aku bener-bener minta maaf, mas."
Dio terkekeh remeh. "Seandainya aku nggak ngikutin kamu diem-diem waktu pulang kampung ke Bandung, kamu pasti nggak akan pernah jujur kan? Dan semuanya tetap berjalan dengan kebohongan yang kamu buat ini."
"Dan ini sudah hampir 2 bulan, kamu masih berusaha menutupi ini? Padahal kejadian itu udah jelas banget, aku yang denger pake telinga aku sendiri." Dio tampak menatap Ditha dengan rasa kecewa yang dalam.
Memang, saat itu Ditha sempat pulang kampung ingin menemui sang ibu yang sedang sakit. Hari itu Ditha tampak sedang berbincang serius dengan ibunya sampai-sampai Dio yang menguping di luar jendela terkejut mendengar kenyataan yang membuat nya hilang respek terhadap Ditha.
"Dia bukan anakku! Selama ini aku hidup dalam kebohongan!"
Ditha menggeleng dengan air mata yang mulai meluruh. "Aku mohon... aku mohon jangan jauhin Kathrin, dia memang bukan darah daging kamu, tapi dari semenjak dia lahir kamu adalah ayah buat dia."
Dio menatap Ditha penuh kecewa. "Kamu nggak tau gimana perasaan aku sekarang, Ditha. Apa kamu tau gimana rasanya ternyata selama ini aku hidup dalam kebohongan? Tiap kali aku peluk dia, tiap kali aku panggil dia dengan sebutan 'Anakku'...." Dio tidak melanjutkan ucapannya, matanya basah, namun ia segera menghapus air matanya.
"Maaf mas... maaf, aku tau aku salah, tapi aku mencintai kamu, aku mencintai keluarga kita..."
"Keluarga apa, Ditha? Kamu udah ngancurin semuanya. Sekarang aku mau kamu pergi dari rumah ini!"
Dio berbalik dan berjalan menuju pintu, meninggalkan Ditha yang tersedu-sedu di ruang tamu. Hatinya penuh luka, kemarahan, dan kebingungan, dunia yang selama ini ia kenal telah runtuh.
Rahasia yang begitu menyakitkan, akhirnya telah terungkap dengan sendirinya.
Di lain sisi, Kathrin berdiri di balik pintu, tubuhnya membeku. Ia tidak berniat menguping, tetapi pembicaraan kedua orang tuanya begitu keras hingga sulit untuk tidak mendengar. Malam itu, ia baru pulang dari luar dan diam-diam melewati pintu belakang rumah, ketika mendengar suara sang papa yang penuh amarah. Sejenak, ia ragu, tetapi rasa penasaran dan kecemasan membuat kakinya berhenti. Ia mendengar semua, tentang siapa dirinya, tentang kebohongan mommy nya, tentang kenyataan yang menghancurkan dunia kecilnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/374467209-288-k831804.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Beloved S2 [END]
RandomCinta dan kasih sayang yang di miliki oleh Gracia hanya boleh di berikan untuk Zeevara. Note: Agar tidak bingung, silahkan baca dulu season 1 nya.