Di hari Sabtu yang siangnya di temani awan cerah ini Gracia libur. Namun, saat ia ingin mengajak Zee jalan-jalan atau sekedar berolahraga di depan komplek anak itu tidak mau, katanya mager alias malas gerak. Jadi seperti ini lah Zee sekarang yang sedang merebahkan dirinya di paha sang mama dengan pandangan yang fokus menatap televisi.
"Ini beneran ga mau jalan-jalan? Mumpung masih siang." tanya Gracia yang aktif mengusap lembut kepala Zee.
Dari tadi sapuan lembut tangan sang mama malah membuat Zee kini mengantuk, kepala anak itu menggeleng pelan dan mulai membalikkan badannya menjadi menghadap ke perut Gracia.
"Tumben banget... biasanya si paling ayo kamu tuh."
"Efek pms Mah, jadinya suka males terus bawaannya."
"Oh iya lupa, kirain udah selesai pms nya."
"Hmm."
"Ngantuk ya kamu?"
"Iya, mama dari tadi usap-usap mulu."
"Ya abisnya kamu boboan disini, tangan mama jadi ga mau diem."
"Oh jadi ngga boleh aku boboan di sini?" Zee terlentang menatap Gracia cemberut.
"Eh ngga gitu astaga, jangan salah tangkep dong nak."
"Biarin aja, orang aku lagi ngga nangkep ikan."
Gracia menghela nafas panjangnya. "Terserah kamu deh ah."
Zee terkekeh melihat raut wajah Gracia yang menahan kesal, ia pun merubah posisinya jadi terduduk di pangkuan mamanya, kedua tangannya melingkar erat di leher Gracia sementara kakinya menghimpit pinggang Gracia sehingga kini anak itu benar-benar menempel di tubuh sang mama.
"Ini ngapain lagi bocil? Mama kaya ketempelan tau ngga? Erat banget lagi."
"Hehe. Ayo gendong, aku ngantuk mau bobo siang."
"Ga mau ah, berat."
"Ih aku ndak berat!" rengek Zee manja sambil memukul pelan punggung Gracia.
"Berat tau, wleee." Gracia meledek membuat Zee menatapnya kesal.
"Ndak..." suara Zee pelan, Gracia jadi tidak tega karena melihat anaknya memang mengantuk.
"Ututuu coba bentar... bisa ga ya mama gendong kamu." Gracia mencoba berdiri dan ternyata bisa.
Lantas, Zee tersenyum akan hal itu. Ia semakin menyandarkan kepalanya di pundak Gracia dengan nyaman. Memang bobot tubuh Zee ini cukup berat, tapi tak apalah nantinya jika encok Gracia tinggal pakai koyo saja.
Di sisi lain, Shanju yang melihat Gracia sedang berjalan sambil menggendong Zee itu geleng-geleng kepala melihat cucunya begitu nemplok seperti koala yang memeluk pohon.
"Duh duh... ada nenek-nenek di pangku." Ucap Shanju menggoda.
"Ih oma tuh yang nenek-nenek, aku mah masih anak kecil." balas Zee malas.
Gracia hanya terkekeh kecil dan kakinya melangkah terus hingga kini sudah sampai di kamar Zeevara.
"Gih, turun." titah Gracia, kini wanita itu berdiri tepat di pinggiran kasur.
Zee pun turun dan langsung merebahkan tubuhnya, sementara Gracia sedang merenggangkan otot-ototnya.
"Capek, mah?"
"Ngga, pegel dikit doang."
"Yaudah sini kita bobo siang."
"Ngga ah, udah mau sore lagian hei. Nanti malem kamu susah bobonya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Beloved S2
RandomCinta dan kasih sayang yang di miliki oleh Gracia hanya boleh di berikan untuk Zeevara. Note: Agar tidak bingung, silahkan baca dulu season 1 nya.