14

3.2K 472 139
                                    



Selesai bersih-bersih, Gracia dan Zee kini sedang bersantai saja sambil Gracia terus memperhatikan gerak-gerik Zee yang sedang memakai lotion di badannya. Melihat seperti adanya luka di tangan Zee, Gracia langsung turun dari kasurnya dan menghampiri Zee di meja riasnya itu.

"Ini kenapa? Kok merah?" tanya Gracia sambil mengangkat tangan kiri Zee, dekat sikut anak itu memang ada bentolan merah kecil.

"Di gigit nyamuk doang, mah. Ngga apa-apa kok." jawab Zee santai.

"Ih merah banget, kamu sih... main di luar nya lama ya?"

"Engga, sebentar doang suer. Lagian tadi oma sempet ngga ngizinin gara-gara masih panas."

Gracia menghela nafasnya. Tangannya langsung membuka laci tempat perlengkapan salep tersimpan, seusai mengambil salep yang di butuhkan Gracia langsung memberikan itu pada bentol nya.

"Mama ngga terima ya kalo kamu luka sedikitpun."

"Iya mamaa." Zee tersenyum melihat kasih sayang yang tulus dari Gracia.

"Udah... sekarang mau apa? Kamu mau makan lagi ngga? Tadi katanya dikit makan nya."

"Engga ah, mama istirahat lagi aja ayo aku temenin." Zee akan menarik tangan Gracia namun Gracia menahannya dan tetap berdiri di tempat.

"Mama ngga ngerasa capek, sayang."

Tiba-tiba ide jahil muncul di kepalanya saat Zee melihat meja rias sang mama yang sangat banyak berbagai macam jenis make up. Tanpa banyak berpikir lagi, Zee langsung menatap antusias pada Gracia dan tak lupa tangannya ikut bergerak memegang jari jemari Gracia.

"Mama, ayo make up. Kita main salon salonan." ajak Zee dengan senyum penuh semangat.

Dengan setengah tertawa, Gracia menatap Zee heran. "Tumben banget?"

"Ihh mamaaa... aku lagi belajar make up tau! Kan mama yang suruh aku buat selalu jaga penampilannya."

Hal itu membuat Gracia menatap Zee dengan senyuman lembutnya, perlahan kepalanya mengangguk. "Ayo deh boleh-boleh, mau gimana? Mama atau kamu yang make up nya?"

Zee tersenyum puas. "Mama dong, ceritanya mama jadi pelanggan aku." Zee menyuruh Gracia duduk membuat Gracia pasrah mengikuti apa kemauan bocilnya ini.

"Yang bagus yaa cinta." ucap Gracia bercanda. Pas sekali memang, saat ini wajah Gracia mulus tidak di poles make up sejak sesudah mandi tadi.

"Siap sayang...!"

Tawa bahagia keduanya pecah seketika, merasa geli dengan ucapan dan nada bicara yang terdengar alay itu.

Sebelum memulai Zee menutup cermin menggunakan kain apapun yang bisa di jangkau.

Zee mulai mengambil salah satu foundation koleksi sang mama, di lanjutkan dengan bedak padat, bedak tabur dan juga warna warni seperti eye shadow, blush on, beserta yang paling penting yaitu lipstik.

"Nah, taraaa... udah selesai hehehe, gimana bagus ngga?" tanya Zee sambil mempersilahkan Gracia mengaca.

Kening mengkerut, namun mulutnya tersenyum.

"Bagus, say... tapi ini kok ngga di pakein alis, maskara, sama eyeliner sih say? Bintang 3 nih kalo begini." komentar Gracia.

"Aku ngga berani pakein, takut kena mata mama."

"Engga bakal, ayo coba dulu. Biar cakep mamanya."

Tanpa menolak, Zee pun langsung mengambil pensil alis terlebih dahulu. "Kalo jelek gapapa ya?"

Beloved S2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang