25 | Sikap Aneh Rhison

4 3 1
                                    

“Rhison, kau sudah pulang? Bagaimana dengan persiapan perangnya? Kau terlihat lelah, apa kau mau berendam bersama yang lain? Aku akan persiapkan baju dan makan untukmu,” ucap Luna seraya menyambut kembali kedatangan Rhison.

Beberapa pekan ini Rhison bersama ketiga Pangeran lainnya tengah mempersiapkan diri untuk peperangan yang akan terjadi, dan sebelum itu Rhison sangat mengkhawatirkan keadaan Luna jika gadis itu ditinggalkan di wilayah Moonhaven sendirian.

“Aku yakin kau memperhatikan gerak-gerik aku selama ini, apa kau yakin dengan pendirianmu sekarang? Aku juga bisa mengajak Adelle dan Reine jika kau masih ragu, selagi kalian melawan Whisperwood kami akan tinggal di Pandora agar wilayah ini terlihat lebih hidup lagi,” tutur Chloe.

Ya, Rhison datang menemui Chloe secara diam-diam untuk menceritakan kekhawatirannya. Dan alasan lainnya karena Chloe bersama keluarganya tinggal di tempat yang tak memihak kerajaan manapun serta cahaya putih yang menguar membuat Rhison semakin mempercayainya.

“Sebelumnya kenalkan, dia Kelly Laurent, saudari kembarku. Tanpa harus aku jelaskan pun kau pasti sudah tahu bagaimana cara membedakan kami berdua.” Rhison yang mendengar itupun lantas menunduk hormat yang di balas serupa oleh Kelly.

“Rhison Adhelard Lorraine.”

“Kelly Laurent.”

“Lantas di mana Ibumu? Apa tidak merepotkan jika kekasih dan Iparku tinggal bersamamu? Kupikir itu membutuhkan persetujuan Ratu Laurent,” ucap Rhison kembali ke pembahasan utama.

“Hey, ayolah, kami bukan lagi dari kalangan atas. Dan lagi, Ibuku sedang tidak sehat, jadi kehadiran teman-teman menemaninya di sini akan sangat membantu, setelah ini aku akan meminta izin padanya,” balas Chloe.

“Waktuku juga tidak banyak, aku akan kembali ke sini setelah memberitahu Lunaku. Terima kasih atas bantuanmu.” Chloe mengangguk lalu mengantar Rhison hingga ke depan pintu rumahnya.

Setelah akhirnya Rhison benar-benar meninggalkan Luna di Pandora bersama keluarga Laurent dan teman-temannya, mereka jarang bertemu. Dan kedatangan keempatnya sangat dinantikan.

Luna terlihat khawatir dengan beberapa luka yang didapatkan Rhison dari pelatihan itu. Tanpa disadari bahwa raut wajah datar Rhison bukan hanya menunjukkan ciri khas wajahnya, tetapi suasana hatinya.

“Bisakah kau diam? Lakukan saja apa yang ingin kau lakukan, aku lelah jadi tolong mengerti,” ketus Rhison yang kemudian melenggang pergi menyusul ketiga temannya yang akan mandi.

Luna kini diam menatapnya yang mulai menjauh, tanpa sadar bahwa seseorang justru tengah memantau apa yang baru saja terjadi antar sepasang kekasih itu, “Mungkin Rhison memang sedang sangat kelelahan,” batinnya.

Luna pergi bersama Adelle ke sebuah rumah kosong yang sedang ditempati oleh kekasih mereka untuk memastikan acara mandi yang dilakukan keempat pemuda itu telah selesai selagi para gadis menyiapkan keperluan mereka.

“Astaga, aku melupakan sesuatu, aku harus kembali ke rumah Ratu Laurent, kau pergilah lebih dulu,” sela Adelle yang bergegas pergi tanpa mendengarkan respon dari Luna.

Luna sendiri tak banyak berbicara dan kemudian melangkah masuk ke rumah yang menjadi tujuan awalnya. Dan, setelah beberapa langkah dirinya memasuki rumah itu, tatapannya terpaku pada aktivitas yang tengah dilakukan Rhison.

Pintu yang berderit itu cukup kencang untuk didengar keduanya, namun mengapa Rhison hanya diam menatap Kelly melakukan aktivitas yang tak wajarnya. Luna bergumam kesal, “Aku saja tak pernah sedekat itu dengannya, mengapa Rhison harus digoda sampai dipakaikan baju begitu?”

Bonjour, Prince! [Lee Know]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang