“Yang Mulia, hentikan!”
Setelah tidak sadarkan diri cukup lama, kini Rhison bergegas berlari ke balai kerajaan, menghentikan aktivitas semua orang di sana. Tak lama kemudian Luna ikut menyusul di sampingnya, “Pangeran, kau belum pulih!” bisik Luna.
“Kelly ...,” lirih Rhison. Matanya seolah terpaku pada gadis yang kini tengah diikat dan di jaga oleh para prajurit. Serta Chloe dan Laurent yang berada di sampingnya. Melihat netra Kelly yang sedikit bercahaya membuat Luna menggoyangkan badan Rhison.
“Pangeran, sadarlah! Jangan biarkan dia terus menguasai tubuhmu!” sentak Luna, dan rupanya hal itu terdengar oleh beberapa orang di sana. Sebagian dari mereka akhirnya melindungi Rhison.
Rhison sendiri memegang kepalanya dan hampir terjatuh, “Astaga, hentikan! Kekuatan kalian membuatku pusing! Ayahanda, tak bisakah kau kembalikan saja dia ke Deadly Moon? Obsesinya padaku bahkan mengacaukan alam bawah sadar Lunaku!” seru Rhison.
“Dan menyerap energimu,” sambung Luna.
Saville ikut menimpali opini Rhison, “Lalu bagaimana dengan Putri Chloe dan Ratu Laurent? Mereka sama sekali tak bersalah dan tak ikut berkontribusi dalam insiden ini, kau pun telah berkali-kali memastikan bahwa tak ada sesuatu yang mencurigakan pada Putri Chloe, bukan, Pangeran Rhison?”
“Sudah, cukup! Tak ada jaminan jika Kelly takkan melakukan hal gila lagi pada anakku jika dia di penjara di Moonhaven. Sebagai hukuman, Kelly akan di pulangkan ke Raja Chastain di kerajaan Deadly Moon ....”
“... Bagaimana pendapatmu, Ratu Laurent dan Putri Chloe? Apa kalian akan mengikutinya ke Deadly Moon, atau tetap di Pandora dengan penjagaan ketat dariku? Waktu kalian hanya sampai sore hari ini. Prajurit, bawa Putri Kelly ke penjara bawah tanah,” tegas Aldric.
Laurent dan Chloe tak cukup waktu memberikan pendapat, mereka hanya bisa terdiam melihat Kelly yang di bawa pergi oleh para prajurit. Ada perasaan tak rela di hati lembut Chloe, berbeda dengan Laurent yang terlihat sedikit murka.
“Ibunda, bagaimana ini? Kelly pasti akan tersiksa jika kembali ke Deadly Moon,” celetuk Chloe setelah melihat semua orang di sekitarnya telah pergi.
“Jadi, kau mau menggantikan Adikmu, dan biarkan dia mengacaukan serta mengkhianati Moonhaven yang telah menyembuhkan Ibumu?” timpal Laurent.
“... Lagi pula dia persis seperti Ayahmu, biarkan dia jera sebelum benar-benar segila pria itu,” lanjut Laurent.
“Putri Chloe!” Melihat kedatangan Saville membuat Chloe menatap Laurent sejenak, lalu memeluk pemuda itu setelah mendapat izin dari Ibunya.
“Maafkan aku, tak bisa membantu kalian, ini bukan hak Equestria,” sesal Saville. Laurent menggelengkan kepalanya pelan serta mengusap rambutnya sekilas.
“Ini bukan salahmu. Keputusan Raja Lorraine sudah tepat. Chloe, Ibu akan tetap di Pandora, bagaimana denganmu? Ibu takkan memaksa jika kau memang ingin menemani Kelly,” tanya Laurent meminta pendapat Chloe.
Chloe masih kebingungan tak mampu menjawab. Akhirnya Laurent kembali berkata, “Ibu tak sedang menghasutmu, tapi Ibu hanya takut jika Kelly akan menjadi penerus Chastain, kamu tak lupa dengan sikap awal pria itu pada kita? Persis sama, 'kan?”
“... Ibu kasihan kepadamu yang harus selalu menjadi tameng untuk semua kejahatan yang dilakukan Adikmu, padahal kau tak salah. Dan lagi, Pangeran Saville di sini dan akan selalu melindungimu, Ibu pun akan tetap melindungimu dan Kelly dari kejauhan,” lanjut Laurent.
“Semua akan baik-baik saja, 'kan?” tanya Chloe ragu. Saville serta Laurent kompak mengangguk, berusaha menenangkan Chloe yang masih resah dengan keadaan saudari kembarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bonjour, Prince! [Lee Know]
Hayran Kurgu[End] Terlahir sebagai seorang anak dari Raja dan Ratu mungkin terdengar menyenangkan bagi sebagian orang. Lagipula, siapa yang tak suka terlahir di keluarga yang kaya raya, dan di istana yang megah? Ya, ada. Sang anak itu sendiri. Disaat ia memilik...