Flashback on"Saya terima nikah dan kawinnya Andini Prameswari Wahyudi dengan mas kawin logam mulai 51,26 gram dan uang tunai sebesar 12.270.018 dibayar tunai."
"SAH!"
"Sah! alhamdullilah."
Pernikahan harusnya adalah hal yang paling dinantikan sepasang kekasih atau pasangan tapi tidak denganku.Pernikahan ini bukan keinginanku tapi demi melunasi hutang² bapak,aku rela menikah dengan lelaki yang aku kenal sebagai juragan di kampungku.
Mirisnya lagi aku dijadikan istri keduanya,kalau ditanya apakah istri pertamanya tahu ya tahu dan merestui pernikahan ini.Ini legal dimata agama dan hukum bukan nikah siri dan sebagainya.Aku tahu kalau beliau nikahiku demi mendapatkan keturunan dan mungkin setelah keinginan itu tercapai aku akan di campakan aku juga tidak tahu.
Aku tahu beliau sudah menikah sejak aku lulus SMA dulu,usia kita terpaut jauh 10 tahun.Tapi aku tidak menyangka jika aku akan dijadikan istri keduanya.Pasrah cuma itu yang bisa aku lakukan karena opsi mencicil utang yang aku ajukan ditolak olehnya.Pasrah hanya itu yang bisa aku lakukan sejak saat ini.Aku menikmati kesendirian dan kesepianku setiap harinya.Kalau kalian pikir istri kedua akan selalu di manja karena istri muda maka kalian salah.Tiga bulan pernikahanku hubungan kita masih sama,kita suami istri tapi seperti orang asing.Beliau berkunjung kerumah setiap Senin dan Selasa,selebihnya beliau menetap dirumah istri pertamanya.Kata adil yang digembar-gemborkan diawal melamarku dulu menguap begitu saja.Diam cuma itu yang bisa aku lakukan,bersuara pun tak akan pernah didengar karena aku hanya jadi minoritas disini.Aku nikmati setiap kesedihan,air mata dan kesepianku sendiri.
Flashback off
🍀🍀🍀🍀🍀
Lamunanku berhenti saat bunyi oven mengagetkanku,ya setelah menikah kegiatanku adalah menerima pesanan kue dan catering untuk acara hajatan,
ulang tahun dan lain sebagainnya.Aku dibantu Laras dan juga mbok Darmi,beliau adalah yang ditugaskan bang Darma untuk menemaniku dirumah ini.Ya aku diboyong dirumah ini setelah kita resmi menikah,rumah lamaku kosong hanya sesekali aku datang untuk membersihkan bersama mbok Darmi atau Laras jika tidak ada pesanan kue atau katering."Mbak maaf ada bapak diruang tamu."ucapan Laras membuat aktifitasku berhenti,ini hari Jumat tumben banget beliau berkunjung kesini.
"Ohh ya tolong terusin ya,mbak mau buat minum dulu buat bapak."aku bergegas cuci tangan dan membuatkan segelas kopi pahit kesukaan bang Darma.
"Maaf bang tadi lagi didapur."
aku mencium tangan beliau setelah menaruh segelas kopi dihadapannya."Heeum,masih sibuk?"
"Enggak tinggal satu loyang biar dilanjut Laras.Abang mau makan?aku masak pesmol ikan mau?"biasanya dia nggak pernah nolak kalau aku masak pesmol.
"Nanti saja."aku menyesap kopi yang Andini buatkan,rasanya selalu pas dilidahku.
"Ohh ya."aku hanya duduk dihadapannya tanpa bicara,aku selalu menjawab jika ditanya dan diam jika tidak ditanya.
"Saya mau istirahat aja,capek dari sawah terus kesini."aku beranjak disusul Dini.
Setelah bang Darma masuk kamar,aku mengambil baju ganti untuknya,jika dari sawah dia pasti akan selalu mandi.
"Mau ditemenin bang?"ucapku."Enggak usah,kamu bisa lanjut buat kue."
"Ohh ya,Dini ke dapur dulu kalau ada apa-apa panggil aja."aku melangkah keluar kamar,tiga bulan menikah tiga bulan juga kita seperti ini.Jika dulu awal nikah aku dibilang sebagai mesin pencetak keturunan oleh beberapa orang,tapi itu salah.
Nyatanya bang Darma belum menyentuhku sama sekali selama kita menikah.Saat beliau menginap kita hanya tidur bersama,tidak ada kegiatan apa pun selain tidur bareng.

KAMU SEDANG MEMBACA
Ceritaku
General FictionWAJIB Follow dulu ya sebelum membaca thanks !!!! Ini berisri kumpulan cerita dan yang pasti dengan konflik yang ringan dan berakhir dengan happy ending karena aku nggak suka sad ending. Ini murni karangan saya pribadi dan masih dalam tahap belajar.J...