Wooyoung sudah selesai di tangani, dokter Choi keluar dari ruang observasi yang ternyata udah rame, dia liat keluarga Wooyoung, asisten pribadi Minyuk, Juyeon sama temennya, Mingi.
"Ah semuanya ada disini, apa kita perlu bicara pribadi aja pak di ruangan saya?" tanyanya sambil tersenyum ramah.
Jung Hae In yang terlihat kesal, ah pasti paman Wooyoung ini marah karena baru tahu fakta tentang kondisi keponakannya.
"Gak usah dokter Choi disini aja, biar semua tau kondisi keponakan saya kaya gimana" ucapnya sambil mendelikan mata pada Minhyuk dan Honjoong.
"Baik pak Jung begini, mungkin karena kelelahan jantung Wooyoung mengalami pelemahan detaknya, jika biasanya dia kambuh dalam posisi detak jantung yang berlebihan, kali ini justru detak jantungnya sangat lemah, dan tentu mempengaruhi oksigen yang ada dalam paru-parunya membuatnya sesak nafas, anfal dan pingsan" penjelasan dokter Choi di tanggapi semua orang disana.
"Dan kabar buruknya jaringan yang rusak semakin melebar, untuk saat ini Wooyoung masih belum sadar dan harus di rawat dulu disini sampai keadaanya cukup pulih"
Semuanya tertegun, Somin yang mendengar itu menangis dan menghambur ke pelukan suaminya.
"Tapi anda semua tidak perlu khawatir, saya akan terus memantau kondisinya sepanjang waktu, dan tenang organ lainnya tidak mengalami komplikasi apapun jadi kita bisa bisa fokus untuk menangani lemah detak jantungnya saja" lanjutnya.
"Apa dia akan terus disana dok? Kita gak bisa jenguk kah?" tanya Hae In.
"Ah tentu tidak, kita bisa pindahkan pasien ke ruang rawat, anda semua bisa menemaninya nanti, tapi saya harap jangan terlalu menimbulkan banyak suara yang akan mengejutkan pasien ya, saturasi oksigen dan detak jantungnya masih di pantau oleh alat, jadi saya harap kalian semua bijak" ucapnya dengan tersenyum ramah.
"Baik dokter Choi terimakasih" ucap Minhyuk.
Dokter Choi undur diri dari sana untuk menyiapkan ruang rawat meninggalkan semua orang yang menghela nafas lega.
"Minhyuk ikut kakak sebentar, kakak butuh penjelasan kamu!" ucap Hae In dingin sekali membuat Minhyuk menghela nafas dan menganggukan kepalanya sambil ngikutin langkah kakak dari iparnya itu.
.
.
."Pulang ya Yun, besok kalian bisa kesini lagi, kakak gak mau nyembunyiin ini lagi jadi kalian bisa ajak Yeosang, Yeri sama Ningning besok, kasih tau mereka, Wooyoung butuh suport penuh dari temen-temennya" ucap Hongjoong yang di angguki oleh Yunho.
"Yaudah kita pulang dulu ya bang, tolong kabarin gue kalo ada apa-apa, besok gue bawain kalian sarapan" ucap Mingi.
"Iya thanks ya Gi, sorry banget udah repotin lo, ajak tante pulang sekalian kasian udah malem"
Akhirnya Yunho, Mingi, dan Somin pergi buat pulang, nyisain Hongjoong sama Juyeon yang masih nunggu buat pemindahan Wooyoung ke kamar rawat.
.
.
."Gila kamu, hal sepenting ini kamu tutupin dari kita? Kaya orang bego tau gak aku pas nerima telpon dari kamu" ucap Hae In marah dan emosi atas sikap Minhyuk yang egois.
"Iya ka maaf, aku gak bermaksud buat sembunyiin ini semua ka"
"Gak maksud gimana Hyuk ini udah berapa tahun sejak kejadian itu? aku pikir Wooyoung cuman psikisnya aja yang kena, ternyata fisiknya juga, tau gitu gak bakal aku ijinin dia buat ikutan turnamen-turnamen itu, gak bakalan aku suport dia buat ikutan ini itu"
Minhyuk menghela nafasnya, apa kakak iparnya ini berfikir Minyuk gak pernah nyegah apa yang keponakannya itu lakuin? Padahal Minyuk udah sering larang sampe bosen sendiri buat ngasih tau anak angkatnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cogil ! (SanWoo / WooSan)
Fanfic" Jangan diperhatiin terus, nanti lu suka repot sendiri" "Gw gak demen orang tengil kek gt"