Jongho mulai menyadari kesalahannya, ini hampir seminggu dan dia udah gak pernah ketemu Yeosang lagi, dia udah chat atau telpon cowok itu gak bisa, no nya di blokir gitu aja, terakhir cuman ada chat yang isinya ucapan singkat makasih soalnya Yeosang udah terima kue sama bunga dari Jongho yang di titipin di resepsionis kostnya.
Hari ini dia bertekad buat nemuin Yeosang, dia udah siapin segalanya, dia gak peduli kalau pun misalnya Yeosang bakal ngusir dia atau bahkan meledak marah karena dateng ke kostnya tiba-tiba.
Di sini dia sekarang, udah berdiri di depan kamar unitnya, menghela nafas sebelum mengetuk pintu kamar bercat abu itu.
Tok Tok Tok
"Bentarr"
Ah Jongho menegang cuman denger suaranya, antara rindu, takut dan malu.
Pintu itu terbuka nampilin Yeosang yang masih dengan piyamanya? Ya Jongho dateng masih pagi, Jongho takut kalo siang kesini Yeosangnya udah gak ada.
"Hm hai" sapa Jongho.
Yeosang cukup terkejut liat Jongho sepagi ini udah ada di depan pintu kostnya.
"Ah, ngapain?" gak ko Yeosang gak marah, dia nanya dengan nada biasa aja, gak ada aura dingin atau apa, dia udah tau ko cepat atau lambat dia harus berhadapan sama Jongho buat beresin masalah mereka.
"Aku dateng buat minta maaf, gak mungkin kan kita gantung gitu aja?"
Yeosang menelisik wajah Jongho, tatapan sendu laki-laki itu bikin dia ngerasa gak enak juga, ya lumayan lah ya walaupun harus nunggu seminggu tapi dia ada usaha mau nyamperin Yeosang kesini buat minta maaf.
"Masuk dulu aja, kita ngobrol di dalem"
Yeosang membuka pintu kamarnya lebih lebar, membiarkan Jongho masuk lalu setelahnya dia menutup pintu.
Dapat Jongho liat kamar Yeosang yang sangat rapih dan bersih, semua di dominasi hitam putih dan sedikit sentuhan warna warm white dari lampu tumblr gantung dan beberapa koleksi boneka anak ayam yang lucu, ah Yeosang ternyata tipe orang yang menggemaskan gak kaya image juteknya di kampus.
"Mau minum?" tawar Yeosang.
"Gak usah gak papa"
Kamar kost Yeosang ini termasuk elit, ada mini pantry pribadi juga terasa luas untuk Yeosang menaruh sopa bed di samping tempat tidur besarnya jadi Jongho inisiatif aja duduk di sana.
Yeosang duduk di kasurnya seakan memberi marak antara dia dan Jongho.
"Jadi?" ah Jongho lupa Yeosang tuh bukan tipe orang yang seneng basa basi.
"Ka Yeo, aku mau minta maaf atas semua ucapan kurang ajar aku waktu itu, aku gak bakal bela diri atau membenarkan perilaku aku yang udah kelewatan, aku cuman mau minta maaf, ka Yeo aku cuman kelewat pusing waktu itu, aku tau aku salah, aku gak tau kakak mau maafin aku atau enggak tapi ka, aku gak mau kakak akhirin hubungan ini, kita baru aja mulai "
Jongho nunduk, matanya berkaca-kaca, perasaan Yeosang tak nyaman melihatnya, ternyata Jongho punya sisi seperti ini, yang Yeosang tahu Jongho itu sering kali angkuh walaupun sifat aslinya sangat baik, Jongho membangun sifat angkuhnya itu karena tak mau di kalahkan, ya siapapun akan merasa tertekan jika saingan terberatnya adalah sodaranya sendiri, Yeosang yakin Jongho sepertinya selalu di bandingkan dengan San, meskipun Mingi bilang bahwa San lah yang sering mengalah.
"Ho.. aku cuman sakit hati dengan anggapan kamu yang seolah aku tuh menyepelekan usaha kamu, padahal di sini aku gak tau apa-apa, andai aja kamu bilang dari awal mungkin aku bakal dukung penuh apapun usaha kamu"

KAMU SEDANG MEMBACA
Cogil ! (SanWoo / WooSan)
Fiksi Penggemar" Jangan diperhatiin terus, nanti lu suka repot sendiri" "Gw gak demen orang tengil kek gt"