08

952 101 3
                                        

Seminggu berlalu..

Karena kesalahpahaman yang lebih tepatnya kebodohan Choi San dan di dukung dengan sandiwara Wooyoung yang asal jeplak masalah gebetan akhirnya satu kampus gempar menjadikan dua orang terkenal di kampus itu topik utama.

Kabar yang tersebar adalah San si pintar yang ambis dan Wooyoung si most wanted tajir langganan juara olah raga sedang menjalin hubungan asmara, atau lebih spesifiknya pacaran.

Wooyoung bukan orang cuek, tapi dia tak terlalu memperdulikan gosip yang beredar karena pada kenyataanya itu hanya kesalahpahaman yang San buat.

Lain halnya dengan San, yang kini merasa tak enak hati telah menyeret nama pria mungil itu pada masalah pribadinya, sungguh dia waktu itu hanya asal saja di hadapan Yeosang, kepalang malu, dan cukup implusif menjawab pertanyaan Jongho tanpa melihat sekitar yang mungkin mencuri dengar percakapan mereka.

San tentu tak akan menuduh Yeosang, Jongho atau teman-teman Yunho lainnya dalam menyebar gosip, karena pada kenyataanya teka teki yang orang-orang buat terjawab dengan sendirinya, menghubungkan berbagai macam kebetulan yang sebenarnya jauh dari kenyataan yang ada.

Mingi sebagai sahabat pun tidak banyak membantu, pria jangkung itu malah mengolok-ngoloknya tanpa mendengar penjelasan sebenarnya, bagi Mingi alasan San menjawab pertanyaan Jongho saja sudah cukup untuk menjawab semuanya, Mingi menganggap San hanya beralasan bilang suka Yeosang padahal gengsi buat bilang suka temennya yaa kepalang malu digoda terus sama si manis.

Siang ini San berniat menemui Wooyoung, mungkin dia bisa meminta maaf pada pria mungil itu secara langsung karena sudah melibatkannya secara tak sengaja.

Dengan apik tungkai panjangnya memarkirkan motor hitam miliknya, menunggu beberapa waktu dan mencoba mencari keberadaan seseorang yang ingin dia temui, kebetulan Mingi dapat kabar dari Yunho, 15 menit yang lalu kelas mereka telah bubar.

"YUNHO!" teriaknya saat paras manis dengan tubuh menjulang berjalan menuju parkiran.

Yunho yang melihat temannya itu berdecak sebal, dia sebenarnya kesel sama temennya yang satu ini, karena dia ada gosip yang enggak-enggak soal sepupunya.

"Ngapain lu disini?"

San menangkap nada tak ramah dari temannya, dia menghela nafas dan sadar, memang ini semua salahnya dan pantas Yunho terlihat marah.

"Hmm, sorry Yun, gue bener-bener minta maaf udah bikin sodara lu jadi bahan omongan di kampus, gue cuman refleks kepalang malu liat Yeosang" belanya dengan mata memelas.

"Iya lu mikirin Yeosang tapi gak mikirin perasaan sepupu gue, untung Wooyoung orangnya gak baperan, tapi lu seenaknya bener anjir jadi bikin Wooyoung sama Yeosang salah paham"

"Nah gue kesini juga tujuannya itu, mau minta maaf sekaligus meluruskan, kalo buat jujur ke Yeosang gak dulu, gue gak mau kita canggung apalagi dia lagi deket ama Jongho"

Yunho berdecak mendengar ucapan temannya itu.

"Wooyoung ada di kantin"

San tersenyum mendengar jawaban temannya itu.

"Thanks, gue samperin dia dulu, entar gue trakrir lu sebagai permintaan maaf"

Ucapnya seraya meninggalkan Yunho yang menggelengkan kepalanya karena tingkah temannya itu.

-

"Gue duluan ya, Jongho udah nungguin gue deket perpus, gapapa gue tinggal?" tanya Yeosang pada Wooyoung yang tengah menikmati nasi gorengnya.

"Yaudah sana, gue bukan anak kecil" balasnya.

Yeosang terkekeh dan mencubit pipi temannya itu gemas.

"Hehe, hati-hati pulangnya ya bestie.. bye" yang hanya dibalas juluran lidah oleh Wooyoung.

Kantin cukup ramai, yang tadinya terdengar topik masing-masing kini jadi bisikan-bisikan gosip yang membuat Wooyoung menajamkan pendengarannya.

"Jadi bener ya mereka deket?"

"Jangan-jangan udah jadian?"

"Ih gak expect banget ya dua orang itu bisa deket"

Wooyoung sadar, dia yang kini tengah jadi topik hangat di kampusnya, dan yang tengah mereka gosipkan pastilah dia.

"Jung Wooyoung" suara berat yang udah Wooyoung hafal membuatnya mendongkakan kepala, dan ya sosok yang kini menjadi topik hangat bersamanya tengah berdiri di hadapannya.

"Ah San, hai" balasnya dengan senyum cerah.

"Boleh gue duduk??" ucap San canggung, malu dia tuh gak tau diri banget kemaren ketus mulu sama ini orang sekarang so soan ramah.

"Ya tinggal duduk elah, gratis" balas Wooyoung kelewat santai.

"Hm makasih, ah Woo, gue mau ngomongin masalah kemaren" ucapnya membuat Wooyoung tersenyum jail.

"Tegang amat, lupain gue gapapa, rotinya gue udah makan, makasih ya, sorry gue gak bagi-bagi sama Yeosang soalnya enak"
Wooyoung terkekeh disela ucapannya membuat San bingung sendiri.

"Ya gue sorry, aduhh pokoknya maaf banget Woo, lu jadi keseret gosip yang enggak-enggak gara-gara gue" ucap San terlihat sedikit frustasi.

"Gak papa, gue gak masalah di gosipin sama cogan"

San lupa, cowok di hadapannya ini memiliki sifat yang cukup terbuka dan tidak memandang segala sesuatu terlalu serius.

"Gue serius Woo, please, buat kali ini serius dulu"

Wooyoung meletakan sendok ditangannya, menegak air mineral dalam botol hampir setengahnya dan mulai menatap San.

"Gue ok, gue ngerti posisi lo jadi gak papa, Yeosang temen gue, gue juga gak mau bikin dia bingung, udah ya San santai, gosip yang beredar juga entar lama-lama ilang"

San menghela nafasnya lega, ternyata gak susah buat dapet maaf dari pria manis ini.

"Makasih ya Woo"

Wooyoung memajukan badannya yang membuat jarak diantara mereka kian mendekat, bibir mungilnya kini berbisik di telinga San yang sedikit membuat pria itu menegang.

"Tapi dengan lu dateng kesini gosipnya gak akan reda"

San menelan ludahnya sendiri, tiba-tiba ngerasa gugup denger suara Wooyoung yang agak Sexy? telinganya memerah, dan sedikit membuat dia merinding.

"Ikut gue, kalo lo gak mau gosipnya makin menyebar" lanjut Wooyoung menarik tangan San yang tersadar dari keterkejutannya.

.
.
.

Tbc.

Cogil ! (SanWoo / WooSan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang