Pulangnya dari melihat persiapan pesta yang berjalan dengan baik Saka pulang di antar Juli dan Anta yang memberinya tumpangan, rasa khawatir di rasakan Saka karena Arfie seolah menghindarinya.
Renzie bilang Arfie harus memeriksa data laporan persiapan pesta tapi rasanya itu hanyalah alasan semata, Arfie bilang tugasnya hanya mencicipi hidangan. Kenapa Arfie sampai berbohong padanya?.
Iris matanya menatap keluar jendela dengan berbagai pikiran yang kemana-mana membuat dua orang di depannya bertukar pandang seolah satu pemikiran. Juli tampaknya ingin mengajak Saka berbicara namun di hentikan oleh Anta dengan isyarat menyentuh tangannya dengan tangan kiri karena tangan kanannya memegang kemudi.
Saka yang terlihat berpikir serius tampak kasihan. Mobil yang melaju berhenti di depan mansion Saka, terlihat tuan rumah tidak sadar bahwa tujuan sudah sampai.
"Saka, kita sudah sampai" Juli memberitahu.
"Ah!, kita sudah sampai?" Menatap keluar jendela.
"Iya" Juli bersimpati, apakah Saka berpikir sekeras itu sampai tidak menyadari sudah berada di depan rumahnya?.
Saka keluar dari mobil "Terima kasih sudah mengantar ku pulang".
"Sama-sama, Saka istirahatlah dengan nyenyak".
"Hei bocah kecil, terkadang masalah tidak perlu kau pusingkan. Melainkan membiarkannya mengalir layaknya sungai" Anta memberi nasehat membuat kedua orang bertubuh kecil melongo.
"Anta... Aku akan mendengarkan nasehat Anta selalu!" Juli ceria.
"Aku berbicara dengan bocah kecil milik ketua".
"Terima kasih, aku akan mengingatnya" gugup.
"Kami pergi dulu Saka, dadah~" Juli melambai bersamaan dengan mobil di lajukan.
"Sepertinya aku memang tidak harus memikirkan hal itu secara berlebihan. Karena aku masih banyak memiliki hal yang harus di lakukan".
Saka berjalan ke dalam mansion dan di sambut dengan pelayan pribadinya Yirin yang terlihat panik di ruang tamu.
"Tuan muda" berkaca-kaca.
"Yirin?".
"Syukurlah Anda sudah pulang, kami semua khawatir Anda tidak pulang semalam".
"Maaf, aku menginap di tempat teman ku. Saking asiknya menghabiskan waktu aku lupa memberitahu".
"Hal asik apa yang kau lakukan bersama 'teman' mu itu?" Seorang lelaki berwajah dingin berambut merah berdiri di belakang Saka.
"Kakak" maniknya melebar.
Berjalan mendekat "Aku tanya, hal asik apa?" Berdiri di depan Saka dengan menatap tajam.
[[Jiusoka Dentino Ferrance, anak kedua keluarga Ferrance]].
"Kenapa Kak Jiji ada di sini?, ini di luar perkiraan ku. Dulu Kak Jiji tidak pulang pada waktu ini, tapi kenapa...".
Menatap Denka berdiri di belakang Jiji "Kak Denka. Pasti memberitahu Kak Jiji aku menghilang".
"Aku hanya pergi bermain dan menginap di rumah teman ku, apakah itu menjadi masalah?" Menatap mata tajam Jiji seolah tak takut.
"Teman mu yang mana?, Nio?".
"Teman baru ku, Arfie".
"Arfie?" Denka mengulangi ucapan Saka.
"Ya, dia teman baru ku di Dennan selain Nio. Apakah aku tidak boleh punya teman baru?".
Menghela nafas "Aku tidak melarang mu memiliki teman baru, hanya saja jika tidak pulang beritahu orang rumah agar tidak khawatir".
YOU ARE READING
Diary Book
Teen FictionKapan kau akan melihat kearah ku?, apakah aku seperti benda mati di mata mu?, tidak bisakah aku mendapatkan cinta mu?. Sedikit saja, ku mohon cintailah aku. -----------------------16 April 2038--------------------- Pada malam sebelum upacara pernika...