Dengan tergesa cassia berjalan menuju ke kamar nya. Dia merasa sangat aneh dan marah dengan tingkah willy, yang dirasa cukup kurang ajar baginya.
Mana ada seorang kakak yang melakukan hal yang tidak senonoh seperti itu pada adiknya sendiri?!
Untung nya, dia masih bisa mengendalikan raut wajahnya agar tidak terlihat oleh jeffyan, ayahnya.
"Dia gila, pria itu sangat gila." Jeritnya dengan tertahan.
Klik
Pintu itu terbuka, dengan cepat cassia masuk dan tidak lupa mengunci kamar nya rapat. Dia merasa takut, dengan kemungkinan pria itu yang akan masuk ke dalam kamar nya.
"Aa! Gila gue ga habis pikir kalo si willy bakal lakuin itu sama cassia." Katanya gusar, sambil sesekali menghentakkan kakinya.
Langkah nya terhenti di depan ranjang nya, dia menghela nafas kasar mencoba untuk menenangkan dirinya yang panik.
Pandangan nya kemudian menyapu ke seluruh sudut kamar, tapi dia tidak menemukan sistem.
"Lah sih sistem kemana kok ngilang? Yakali tadi gue halusinasi bicara panjang lebar sendiri?" Ucap nya bingung, dia mencoba untuk mencari kucing gemoy itu kesegala penjuru ruangan.
Di mulai dari ruangan walk in closet nya. Begitu sampai di dalam sana, dia dibuat terpesona dengan selera fahion cassia yang ternyata 11 12 dengan dirinya hanya saja lebih elegan dan tidak over nyentrik tapi tetap kelihatan berkelas.
Mata nya menyusuri, seluruh brand mewah yang berada di dalam nya. Ada Gucci, Dior, Louis Vuiton, Saint Laurent dan banyak lagi bahkan ada yang masih berada dalam box nya.
Seluruh nya kalo dihitung olehnya, bisa mencapai trilliunan. Sangat gila! ternyata keluarga pranata sekaya ini. Walaupun dirinya dulu juga kaya, tapi dia jarang untuk menghabiskan uang nya dengan berinventasi melalui barang branded.
Tidak ingin terlihat lebay lagi, pandangan nyq kembali menyisir seluruh ruangan. Tapi dia tetap tidak menemukan keberadaan sistem.
Karena merasa lelah dengan pencarian yang sia-sia, dia memilih untuk menghentikan pencarian nya.
Jam sudah menunjukkan pukul 21.00 malam. Gresy merasa bosan, dan mencoba mencari letak ponsel cassia dan dia menemukan nya.
Dia mendapat ponsel cassia yang ternyata berada di atas meja belajar nya. Melihat meja belajar cassia, sepertinya gadis itu memang pintar. Jika diperhatikan lagi, hampir seluruh sudut ruangan kamar cassia telah dipenuhi dengan buku-buku tebal.
Berbeda sekali dengan nya dulu, yang lumayan malas untuk berkutat dengan berbagai tulisan yang membuat nya pusing.
Setelah mengambil ponsel tadi dia duduk di atas ranjang, sambil melihat isi ponsel itu. Siapa tau dia menemukan suatu informasi atau hal menarik lain nya.
Tapi betapa terkejut nya dia ketika melihat ponsel itu tidak berisi apapun alis kosong! Bahkan saat dia membuka ponsel itu, tidak ada kode keamanan atau dimintai sandi. Dan gilanya lagi, tidak ada game atau media sosial satupun.
"Buset, dia ini manusia apa makhluk goa kok bisa-bisa nya ga main sosmed sama sekali. Muka kek boneka gini sayang banget kalo ga di pamerin." Celetuknya, dengan heran.
"LAH SAMPE FOTO CANDID SENDIRI AJA GAPUNYA! CUMAN FOTO PEMANDANGAN DOANG BJIR!" Teriak nya dramatis, sambil terus menggulir isi galeri. Dia merasa miris dan tidak habis pikir karena cassia yang asli terlalu menyianyiakan pemberian penulis.
"Eh tapikan, gue sekarang jadi cassia. Tubuh nya berarti udah milik gue kan ya? Jadi gue bebas dong mau ngapain." Ujar nya lagi, sambil mencoba berpikir untuk melakukan apa. Tidak berselang lama, sebuah senyum lebar terbit di wajah mulusnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Am Not Cinnamon Girl
Teen Fiction[Figuran, Mature, Harem, School, Action, Bad Words, Romantic, Love Language] Gresyda Nadira Ayu Siregar tidak pernah terfikirkan oleh wanita 25 tahun itu bahwa ia bisa masuk kedalam salah satu figuran novel yang baru saja dibacanya 'I Am Not Cinnamo...