Cassia terus melangkahkan kakinya dengan ringan, gadis itu berjalan tanpa arah dan berakhir memutari tempat yang sama berulang kali.
Hingga akhirnya dia sadar bahwa, dia telah melewati tempat ini sebanyak 3 kali. Gadis itu mendengus pelan, mungkin karena sangkin kesalnya dengan ucapan pria mabuk tadi dia jadi lupa jalan seperti ini.
Dan oh betapa sialnya cassia sekarang, disepanjang jalan yang dilewatinya dia malah tidak melihat ada seorang pun. Bahkan seorang penjaga saja tidak ada!
Mendadak perasaan takut muncul begitu saja ketika dia melihat di depan lorong sana, ada satu lampu yang berkedip cepat. Didukung dengan suasana yang begitu hening, membuat cassia tanpa sadar memundurkan langkahnya.
Gadis itu terus saja berjalan mundur, dengan pandangan yang menatap asal cassia mulai memeluknya sendiri. Dia mendesis pelan, begitu merasakan adanya sapuan hawa dingin di atas kulitnya.
Tubuhnya menggigil tanpa sadar, hingga ada sepasang tangan yang menyentuh bahunya. Tidak hanya itu, dia bisa merasakan ada sebuah hembusan nafas panas di samping telinga nya.
Bersamaan dengan itu terdengar sebuah kalimat yang membuat tubuh nya membeku.
"Akhirnya aku menangkapmu, aku sangat merindukan mu audy." Gumam nya lirih, sambil mengelus leher putih gadis itu dengan gerakan lambat.
"K--Kahl?!" Ucap nya tanpa sadar, cassia tau betul siapa pemilik suara berat di belakang nya ini.
"Katakan lagi audy, aku ingin mendengar nya. Panggil namaku lagi, nama itu terdengar indah saat kamu yang memanggilnya." Balasnya dengan nada yang terdengar begitu bahagia, seolah dia sedang mendapat sebuah lotre.
Cassia yang mendengar itu tersentak kecil, dia tidak paham dengan kalimat dari pria gila ini. Merasa tidak tahan dengan posisi yang membuat dadanya berdesir, gadis itu berniat untuk memberi jarak antara keduanya.
Hanya saja baru akan melangkahkan kakinya ke depan, bahunya malah di cengkram erat dan dibalik paksa agar dia bertatapan langsung dengan pria itu.
Dan begitu dia berbalik, dia bisa melihat wajah sang protagonis pria pertama yang dua kali lipat lebih tampan dengan balutan jasnya. Serta, senyuman yang pria itu ukir membuat cassia merasakan dentuman aneh di dadanya.
Dia jadi tidak biasa dengan hal ini, perasaan yang dirasakan nya sekarang terasa asing dan begitu mendebarkan. Apa dia memiliki riwayat sakit jantung?tapi hal itu sangat mustahil, karena presentase kesehatan nya sangat bagus.
Lalu perasaan apa ini sebenarnya? Cassia terus bertanya dalam hati, sampai dia mendapatkan sebuah dugaan lain. Mungkinkan dia menyukai pria gila di depan nya ini? Tidak mungkin! Pria ini sangat kurang ajar padanya, seingatnya Kahl sudah dua kali mencuri ciuman darinya.
Dan yang lebih gilanya lagi, dia malah membiarkan pria itu mencium nya paksa tanpa penolakan sama sekali. Sangat aneh bukan? Tidak hanya aneh mungkin saja dia ikutan gila karena tingkah para harem nya protagonis wanita.
Cassia yang terus melamun, membuat pria di depan nya jadi menatapnya khawatir. Dengan pasti tangan nya terjulur, dan mulai mengelus pipi berisi gadis nya itu.
"Hei? Apa kamu baik-baik saja?"Tanyanya dengan tangan yang masih berada di tempat yang sama.
Cassia yang mendengar nya pertama menganggukan kepalanya pelan lalu kembali menggelengkan nya, dan terus berulang seperti itu hingga membuat Kahl sampai kebingungan sendiri dan tidak mengerti dengan kelakuan cassia.
Namun dilain sisi dia merasa gemas pada gadis itu, dan tanpa sadar mendekatkan wajahnya lalu
Cup
KAMU SEDANG MEMBACA
I Am Not Cinnamon Girl
Roman pour Adolescents[Figuran, Mature, Harem, School, Action, Bad Words, Romantic, Love Language] Gresyda Nadira Ayu Siregar tidak pernah terfikirkan oleh wanita 25 tahun itu bahwa ia bisa masuk kedalam salah satu figuran novel yang baru saja dibacanya 'I Am Not Cinnamo...