39

3.5K 404 45
                                    

Disebuah ruangan besar terlihat ada beberapa orang yang sedang berkumpul, untuk mendiskusikan sesuatu.

"Bos jadi gimana? Target kita tadi malah hilang gitu aja." Ujar seorang pria, dengan tampang serius.

Untuk sesaat pertanyaan itu membuat suasana di ruangan menjadi hening, sebelum kedatangan seorang gadis berhasil mengejutkan mereka.

"APA? HILANG?!" Teriak gadis itu, dengan wajah marah dia menatap tajam ke seorang pria berkepala botak.

"Bagaimana dia bisa hilang om?!" Tanya gadis itu dengan nada tinggi. Pria yang dipanggil bos tadi, langsung berdiri menyambut gadis itu.

Dia menarik gadis itu untuk duduk di sebuah sofa, dan bersebelahan dengan nya.

"Iya dia hilang." Jawab nya singkat, lalu kembali menatap gadis tadi dengan raut bingung. "Diculik oleh orang lain." Tambah nya lagi.

Alis gadis itu berkerut heran, lalu kembali melayangkan pertanyaan pada pria berusia itu.

"Diculik?" Tanya nya memastikan, dan pria botak tadi menganggukan kepala nya. Pria itu kemudian mendekat dan mengelus pelan lengan gadis muda tadi.

"Iya dan kami kehilangan jejak mereka."

Mendengar itu untuk sejenak gadis itu terlihat memikirkan sesuatu, sebelum dia mengulas sebuah senyum lebar.

"Biarkan saja! Bukan kah akan sangat bagus jika dia mati di tangan orang lain?" Ucap gadis itu senang, dia bahkan sekarang beralih melemparkan tatapan menggoda ke arah pria berkepala empat tadi.

"Tentu sayang."

"Jadi bisakah kau membayar jatah ku sekarang?" Tanya pria tua itu, dengan nada genit. Tatapan nya seketika berubah bak seorang pedofil.

Dengan cepat gadis itu menyetujuinya dan yeah tanpa malu dia langsung menurunkan atasan nya di depan pria tadi dan bawahan nya.

Para pria meneguk ludah kasar melihat pandangan itu, mereka bahkan saling bertatapan seolah sedang berbicara satu sama lain.

"Bos apa kami boleh bergabung?" Tanya salah satu dari mereka dengan mata yang sudah menggelap.

"Bisa setelah giliranku." Balas pria tua itu, lalu dengan cepat memulai pergumulan mereka dengan desahan yang menjijikan.

Ruangan yang sebelumnya hening berubah dipenuhi suara dan teriakan  yang bersaut-sautan satu sama lain.

Disisi Lain

Lebih tepatnya di tempat yang berbeda, terlihat seorang gadis yang sedang berbaring di atas kasur besar yang empuk.

Setelah melewati hari yang panjang, dan cukup melelahkan akhirnya dia bisa tertidur dengan lelap.

Gadis itu terus tertidur dengan posisi yang terlentang. Dia bahkan seolah tuli dengan suara pintu balkon kamar nya yang dibuka paksa oleh seseorang.

Dari arah balkon muncul seorang pria dengan tudung hitam nya. Pria itu berjalan dengan tenang, mendekati ranjang sang gadis.

Begitu dia berdiri di samping tempat tidur, dengan segera dia menekuk kedua kakinya.

Melihat gadis itu bisa tertidur dengan nyaman tanpa pengawasan sama sekali, membuat nya tanpa sadar mendengus kasar.

Tangan nya beralih terjulur, untuk mengusap pahatan sempurna di depan nya.

I Am Not Cinnamon GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang