10

14.9K 974 13
                                    

Di suatu gang yang sempit dan sangat gelap terdengar angin kencang yang berhembus di ikuti oleh cahaya yang bersinar, menerangi tempat itu sejenak.

Wussh

Angin kencang tadi perlahan menghilang bersamaan dengan cahaya yang ada, lalu munculah seorang gadis cantik dengan piyama hitam nya yang terlihat linglung.

"Sial! Kepala gue pusing banget, dasar sistem setan awas aja lo nanti." Umpat gadis itu, dengan sesekali memijat kening nya.

"Aish awas aja kalo ga sesuai itu gift nya gakan gue lempar lagi tapi gue tendang tu sistem dari atas kalo perlu." Gerutu nya, setelah kepalanya sudah terasa mendingan.

Pandangan gadis itu kemudian mulai mengintai sekeliling nya, dengan mata penuh antisipasi dia mulai berjalan menyusuri tempat gelap itu. Bersyukur, dia tidak memiliki ketakutan terhadap tempat yang gelap. Jika iya, mungkin dia sudah pingsan di tempat gelap seperti ini.

Cassia terus berjalan, hingga baru saja sampai di ujung gang itu dia malah melihat seorang pria yang berlari sempoyongan. Dengan cepat dia menyembunyikan dirinya di lorong kecil yang ada disitu.

Setelah pria itu semakin terlihat jelas olehnya, ternyata pria itu adalah pria yang dicarinya! Pria itu mengenakan kameja biru navy, dengan kacamata yang sedikit terlihat oleh mata cassia. Karena minimnya pencahayaan, gadis itu hanya bisa melihat bahwa pria itu mengenakan kacamata. Sisanya tersamarkan dengan gelap nya tempat itu.

Bruk

Begitu pria itu hampir melewati nya, segera saja cassia menarik kuat tangan pria berkacamata itu. Karena dari jarak yang tidak jauh dia bisa mendengar ada suara tapak kaki lain yang berlari, mungkin itu adalah para pembunuh bayaran.

Lorong kecil itu memang tidak bisa menampung bobot yang besar, jadi tanpa di sengaja cassia harus menyandarkan tubuh pria itu ke tembok dan mendempetkan badan nya. Tanpa sadar dada keduanya menempel karena aksi cassia tadi.

Suasana terasa akward, di lorong yang sempit itu cassia bisa merasa betapa kokohnya dada bidang pria dihadapan nya. Kepala nya kemudian mendongak, dan bertabrakan dengan sepasang mata hijau yang terlihat bersinar di lorong gelap itu.

Untuk sejenak tatapan kedua manusia itu saling menyelami satu sama lain, dari jarak dekat bukan! Sangat dekat cassia bisa melihat betapa indahnya pahatan pria di depan nya ini.

Dibalik kacamata itu ada sepasang mata hijau yang terlihat langka, alis yang lebat tapi tidak terlalu lebat lalu hidung mancung dan juga bibir tipis serta terakhir rahang nya yang sangat tegas disertai pipinya yang terlihat agak tirus. Astaga sangat sempurna!

Cassia seperti melihat sebuah karakter anime di film saja! Bagaimana ini, dia jadi terpaku dan tidak bisa mengalihkan pandangan nya sedetikpun.

Sedangkan pria itu yang melihat raut penuh kekaguman dari gadis di depan nya mendengus pelan, walau dalam hati mengakui gadis di depan nya ini cukup imut. Apalagi kedua pipinya, rasanya dia ingin menggigit pipi itu. Perlahan dia berdehem pelan

"Ekhem, bisakah kau mundur?" Ucap nya pelan, dengan suara beratnya. Mendengar itu cassia sontak mundur tapi kepala nya terhentuk tembok di belakang nya. Astaga betapa cerobohnya dia sekarang.

"Shshh sakit .... " Ringisnya pelan, sambil mengelus bagian belakang kepalanya. Melihat itu pria tadi merasa bersalah, dengan segera dia menunduk lalu mendekatkan wajahnya dan menahan tangan cassia dengan tangan nya yang satu, dan satunya lagi menggantikan tangan cassia yang mengelus kepalanya.

Mendapati wajah pria itu yang sangat dekat dengan wajahnya, membuatnya melotot bahkan dari jarak ini dia bisa mencium bau alkohol yang sangat menyengat. Baru saja ingin menyuruh pria itu menjauh, mulutnya di bekap oleh pria itu.

I Am Not Cinnamon GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang