Cassia masih tidak menyangka bahwa pria kurang ajar ditaman sekolahnya tempo lalu adalah protagonis pria kedua! Berarti sejak awal pria ini telah mengenalnya.
Dalam hati cassia meringis malu, karena tingkah nya waktu itu sangat memalukan dan terlihat seperti orang yang tidak berpendidikan. Gadis itu sampai enggan menatap ke arah Rajesh sejak tadi, dia terus saja mengalihkan pandangan nya saat tatapan keduanya tidak sengaja bertemu.
Sedang Rajesh yang menyadari itu terkekeh pelan, dengan cepat dia berpindah posisi dan duduk di samping cassia. Jarak keduanya tidak terlalu jauh, sampai sampai cassia bisa mencium aroma parfum dengan rasa mint dari tubuh pria itu.
Untuk sejenak gadis itu tertegun sebentar, wangi parfum pria disamping nya ini membuatnya merasakan sebuah ketenangan.
Tanpa sadar matanya terpejam dan bersandar di kepala bangku itu, seakan dia begitu menikmati sensasi ini.
Rajesh yang melihat nya menjadi terpesona, wajah gadis itu entah kenapa seperti disinari sebuah cahaya berkilauan hingga membuatnya ingin terus menatap ke arah cahaya itu.
Bukan hanya itu aura gadis ini seakan ingin menariknya agar terjerat bersama gadis itu.
Paras yang sangat indah membuat Rajesh tidak bisa berkata-kata lagi. Dalam hatinya sekarang hanya berisi sebuah pujian yang terus dilayangkan pada orang yang sama.
Dan orang itu adalah gadis di samping nya ini.
Keduanya tampak tenggelam dengan kegiatan masing-masing sampai melupakan waktu yang terus berjalan.
Tak lama cassia kembali membuka matanya dan begitu terbuka, tatapan nya langsung bertubrukan dengan mata hijau pria disampingnya. Entah kenapa firasat gadis itu berkata bahwa tatapan pria itu seperti tersirat kekaguman, namun selanjutnya cassia langsung menggelengkan kepalanya menepis pemikiran aneh itu.
Baru saja ingin beranjak, Rajesh menahan lengan cassia dan berkata
"Jangan pergi, temani aku disini." Pintanya dengan tatapan memohon, cassia yang melihatnya mengernyit bingung terlebih melihat wajah pria itu yang terlihat seperti sedang memelas.
"Ini gue ga salah liat kan?" Tanya nya dalam hati sambil berkedip beberapa kali mencoba meyakinkan dirinya sendiri. Dan ternyata benar dia sedang tidak berhalusinasi.
"G-gue mau masuk ke dalam." Ucap nya dengan terbata-bata, mendadak dia jadi gugup sendiri karena tatapan intens pria itu.
Rajesh yang mendengar nya menggeleng cepat, seolah tidak ingin membiarkan gadis itu pergi.
"Sebentar saja aku mohon cassia." Katanya lagi, dan tanpa sadar tangan nya terlalu erat menggenggam lengan gadis itu hingga memerah.
Cassia meringis samar, dengan reflek dia menganggukan kepala lalu kembali mengambil tempat di samping Rajesh.
"Boleh lepasin tangan gue? Soalnya ini sakit banget." Ucapnya jujur, pria itu langsung menjatuhkan pandangan nya pada pergelangan tangan cassia yang tampak sudah memerah.
Rajesh terdiam sebentar, lalu segera menarik tangan gadis itu hingga membuat cassia harus menggeser posisi duduknya dan memutus jarak antar keduanya.
"Apa yang lagi lo lakuin anjir? Ini sakit tau!" Ujarnya kesal, biarlah dia kelepasan karena memang tarikan pria itu membuat tangan nya jadi semakin sakit.
Sedang Rajesh hanya diam tanpa menjawab satu katapun. Matanya masih terpaku pada tangan cassia yang memerah. Cassia jadi bingung sendiri dengan pria itu. Dalam hati dia jadi bertanya-tanya, apakah pria ini kembali kesurupan? Jika iya cassia berarti harus cepat kabur dari sini.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Am Not Cinnamon Girl
Teen Fiction[Figuran, Mature, Harem, School, Action, Bad Words, Romantic, Love Language] Gresyda Nadira Ayu Siregar tidak pernah terfikirkan oleh wanita 25 tahun itu bahwa ia bisa masuk kedalam salah satu figuran novel yang baru saja dibacanya 'I Am Not Cinnamo...