Perlahan seorang gadis mulai membuka kedua matanya, gadis itu berkedip beberapa kali sambil menebak dimana sekarang dia berada.
Karena suasana ruangan yang sangat gelap dan remang, dia jadi tidak bisa melihat dengan jelas.
Cassia beralih menatap kedua tangan nya, dan dia baru sadar bahwa kedua tangan nya tidak di ikat sama sekali. Alis gadis itu berkerut pelan, dia jadi heran sendiri.
Lalu kenapa dia bisa berada di sebuah ranjang yang besar? untuk sesaat gadis itu terdiam, dan sedetik setelah nya raut wajah nya berubah panik.
Dengan cepat dia memeriksa seluruh tubuh nya, dan untung nya seragam nya masih utuh tanpa ada yang kurang satupun.
Tanpa sadar cassia menghembuskan nafas lega, karena apa yang dipikirkan nya tidak beneran terjadi.
Tidak lama dari arah luar dia mendengar suara hentakan heels, yang sedang menuju ke arah ruangan itu
Karena penasaran dia terus menatap pintu di depan sana.
Klik
Pintu ruangan itu terbuka bersamaan dengan seorang wanita cantik yang masuk. Raut wajah wanita jtu terlihat angkuh, dengan tatapan tajam yang menghunus ke arah nya.
Cassia yang melihat sosok itu untuk sejenak dibuat terkejut, mata gadis itu terlihat melebar walau hanya
sesaat."Apa maksud nya ini?" Tanya gadis itu to the point, dia memang sedikit terkejut tapi disamping itu dia juga jadi penasaran dengan alasan wanita itu sampai membawanya ketempat ini.
"Jauhi putraku." Jawab nya dengan singkat, cassia yang mendengar itu dibuat melongo. Selanjutnya gadis itu terbahak keras di depan sana.
"Bilang sendiri padanya untuk menjauhiku."
"Aku tidak pernah meminta dia atau pun mereka untuk mendekat."
"Nyonya Mikayla Benedict yang terhormat."
Tiga kalimat itu keluar begitu saja dari mulut nya. Cassia bisa melihat ada perubahan ekspresi di wajah nya.
"Apa yang kau inginkan? Aku bisa memberi mu apapun, dan setelah itu kau harus menjauhinya." Tawar wanita itu, dengan nada serius. Dia seakan masih bersikukuh dengan pemikiran nya saat ini.
"Tidak perlu, aku sudah memiliki semua nya. Kau tau bukan ayahku tidak semiskin itu." Balasnya santai, mengabaikan tatapan amarah dari wanita itu.
"Kau tidak pantas untuk nya." Kata wanita itu lagi, cassia yang mendengar nya mencoba menahan tawa yang ingin keluar.
Gadis itu berdecak pelan, dengan kepala yang tampak menggeleng. Dia pikir adegan seperti ini, hanya ada dalam film saja tapi ternyata sekarang dia mengalaminya sendiri.
"Tidak pantas? Apa anda tidak salah? Putramu itu yang tidak pantas bersama gadis secantikku." Ujarnya sarkas, hey mana mungkin cassia membiarkan wanita ini menginjak nya.
"Kamu hanya anak adopsi, tapi terlalu percaya diri." Sindir Mikayla pedas. Dia mulai terganggu dengan perkataan gadis itu.
Dalam beberapa saat kalimat itu berhasil membungkam cassia, tapi hanya sebentar saja lalu gadis itu kembali berujar.
"Apa kau pikir aku akan terpancing dengan perkataan mu ini nyonya? Dibanding mengurus saya, lebih baik anda meminta putra anda untuk menjauhiku." Kata cassia panjang, dengan sinis.
Gadis itu kemudian berjalan dan berdiri tepat di hadapan mikayla, dengan kedua tangan yang bersedekap dia menatap dalam wanita itu.
"Atau anda tidak mampu hm? Apa putra mu itu tidak mendengar perintah ibunya sendiri? Wah sungguh luar biasa." Ujarnya lagi, dengan kekehan diakhir kalimat.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Am Not Cinnamon Girl
Novela Juvenil[Figuran, Mature, Harem, School, Action, Bad Words, Romantic, Love Language] Gresyda Nadira Ayu Siregar tidak pernah terfikirkan oleh wanita 25 tahun itu bahwa ia bisa masuk kedalam salah satu figuran novel yang baru saja dibacanya 'I Am Not Cinnamo...