Melihat kedua pria yang bersitegang itu membuat cassia menjadi resah. Apalagi tidak ada satupun orang yang ingin menghentikan mereka. Termasuk para orang tua, yang seakan hanya terdiam bak patung.
Kepala cassia mendadak terasa pening, dia jadi bingung sendiri harus melakukan apa. Jika kalian berpikir gadis itu akan melakukan seperti yang ada di novel-novel kalian salah besar!
Cassia masih sangat sayang dengan wajah dan tubuhnya ini.
Kepalanya yang terus berputar mencari sebuah ide mendadak terhenti begitu melihat seorang pria tampan yang berjalan mendekat ke arah nya.
Dengan balutan jas hitam yang tampak berwibawa, wajah pria dan posturnya sampai membuat cassia hampir saja meneteskan air liurnya! Astaga lihat lah wajah pria itu, terlalu tidak nyata untuk menjadi kenyataan.
Rambut hitam yang lebat, mata coklat terang dan hidung yang mancung serta garis rahang yang tajam. Dan juga bibir yang tebal, membuatnya semakin sempurna. Dan apa ini, dia bisa melihat alis dan bulu mata pria itu sangat tebal! Bukan hanya itu, pria ini memiliki kulit putih yang terlihat terawat. Rasanya cassia hampir gila, hanya untuk sekedar mendefinisikan pria ini.
Matanya bahkan tidak berkedip sama sekali, hingga suara berat pria itu mengalun dengan indah di pendengaran nya.
"Hentikan! Apa-apaan kalian ini." Katanya, dan begitu berdiri di samping cassia pria tadi menarik kuat kerah Gestara. Terlalu kuat, sampai membuat pria itu terhuyung ke belakang.
Hampir saja Gestara melayangkan pukulan pada orang yang berani menariknya. Tapi niatnya langsung hilang begitu saja ketika melihat siapa orang itu.
"Kak Kana?!" Ucap nya dan segera berdiri dari posisinya. Sedang cassia yang mendengarnya, alisnya mengernyit heran. Dalam hati, gadis itu jadi bertanya-tanya dengan pandangan yang masih menatap ke arah pria di samping nya.
"Kak Kana? Siapa lagi anjir."
"Apa kamu masih anak-anak Gestara? Kamu itu sudah kuliah! Ada apa dengan sikap ceroboh mu ini hah?" Serobot pria itu, sambil menatap tajam ke arah adiknya.
Gestara yang mendengar nya mendadak terdiam. Mulutnya yang tadinya begitu berani pada Willy, sekarang seolah tidak bisa mengeluarkan satu kata pun.
Cassia yang melihat keterdiaman sang figuran pria pertama malah semakin penasaran dengan siapa sosok pria tampan di samping nya ini.
"Apa kau tidak punya mulut untuk bicara?" Tanya pria itu dengan mata yang tajam. Dan lagi pertanyaan nya kembali di abaikan.
Pandangan nya kemudian beralih ke arah Willy. Perlahan dia mengulas senyum sekilas dan berkata.
"Saya harap anda bisa mengabaikan sikap sesaat adik saya Willy." Ujarnya sopan, dan willy yang mendengar itu hanya mendengus kasar.
Apa katanya? Mengabaikan? Mana bisa dia membiarkan hama perebut seperti Gestara itu hidup tenang.
"Masalah kali ini tidak semudah dengan persetujuan kerjasama kita tuan Kanaga." Balasnya tajam, sambil berjalan mendekati cassia yang terlihat diam dan mengamati. Begitu berdiri di samping cassia, tangan besarnya terulur dan langsung menggenggam erat tangan gadis itu.
Sedang pria tadi yang mendengar perkataan willy seketika merubah raut wajahnya. Tampaknya pria itu juga mulai terpancing karena kalimat penuh sindiran itu.
Rahang nya yang tegas sekarang terlihat mengeras, tatapan tajam nya menghujami pria di depan nya.
Hingga tanpa sengaja begitu dia menurunkan pandangan nya, pria itu tersentak kecil ketika melihat wajah cantik disamping Willy.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Am Not Cinnamon Girl
Fiksi Remaja[Figuran, Mature, Harem, School, Action, Bad Words, Romantic, Love Language] Gresyda Nadira Ayu Siregar tidak pernah terfikirkan oleh wanita 25 tahun itu bahwa ia bisa masuk kedalam salah satu figuran novel yang baru saja dibacanya 'I Am Not Cinnamo...