Wajah terkejut seorang gadis membuat pria di depan nya merasa lucu. Dia jadi ragu, apa gadis itu melupakan nya lagi? Jika iya dia akan memberi hukuman pada cassia karena berani melupakan penolongnya.
Pria itu kemudian berdekhem pelan, perasaan gugup menyerang nya begitu saja ketika mendapati tatapan intens dari gadis ini.
Segera dia mengalihkan tatapan nya ke arah lain, melihat mata indah itu membuat dadanya berdebar kencang dan ini untuk pertama kalinya dia merasakan itu
Dan menurutnya hal ini sangat mengganggu nya, pikirnya dalam benak.
"Jangan menatapku seperti itu." Ujarnya singkat, lalu mengambil jarak yang lumayan. Sepertinya dia harus menjaga jarak dengan gadis cantik itu. Bukan karena apa, berdekatan dengan cassia hanya membuatnya merasa aneh dengan dirinya sendiri.
Sedang cassia yang melihat itu mengernyit bingung. Dia ingin berkata sesuatu, tapi rasa pusing kembali menyerangnya.
"Shhh"
Ringis gadis itu sambil memijat kembali dahinya. Sontak melihat itu pria tadi langsung mendekati ranjang cassia. Raut khawatirnya bahkan tidak bisa disembunyikan, dan tangan nya langsung terulur untuk membantu cassia meredakan rasa pusing nya.
Cassia tidak bisa berpikir apapun lagi, sekarang dia hanya ingin menikmati rasa pusing nya yang ternyata mulai berangsur-angsur berkurang.
Mata gadis itu tampak terpejam, dan bulir-bulir keringat mulai membasahi wajah cantik itu.
Dengan cekatan pria itu mengeluarkan sebuah sapu tangan berwarna hitam dari saku seragam nya, lalu menyekanya di wajah cassia.
Sebuah senyuman manis muncul di wajah pria itu begitu mendengar hembusan nafas teratur dari gadis itu. Dan seperti dugaan nya, cassia telah tertidur.
Tangan yang mulanya hanya mengusap keringat gadis itu dengan sapu tangan miliknya, sekarang berganti menggunakan tangan nya langsung.
Tatapan pria itu jatuh ke arah dahi cassia yang nampak berkerut samar, dengan cepat dia mengusap kerutan itu sampai kerutan itu menghilang dan tubuh gadis itu mulai tenang.
Lalu dia kembali lagi menyusuri wajah mulus cassia tadi, dimulai dari bagian alis dan bulu mata yang lebat dan beralih ke hidung kecilnya yang tampak imut. Tidak hanya sampai disitu saja, sekarang tangan nya malah membelai kedua pipi putih gadis itu secara bergantian.
Pandangan nya kemudian berhenti tepat di area bibir cassia, yang terlihat pucat dan kering.
Karena spontanitas tubuhnya, sekarang jari jempolnya malah mengusap belahan bibir tadi dengan ritme pelan.
Pemikiran gila muncul di benaknya, begitu dia merasakan betapa lembutnya bibir kering cassia. Bahkan sekarang jempol besarnya tidak bisa berhenti untuk mengusap bibir tipis itu.
Dan sebuah rasa penasaran tiba-tiba saja datang di kepalanya tentang bagaimana rasa bibir gadis itu?
Pria itu terdiam sejenak dengan pandangan yang masih menatap ke tempat yang sama.
Kepalanya perlahan menunduk, mencoba mengikis jarak antar keduanya. Dan sialnya sekarang, nafas hangat cassia menerpah wajahnya.
Seketika sebuah semburat kemerahan muncul di wajahnya. Bersamaan dengan datang nya perasaan gugup. Wajah keduanya tampak sangat dekat sekarang, bahkan hidung mancung nya mulai bersentuhan dengan hidung kecil gadis itu.
Sampai pada akhirnya pria itu memilih untuk ...
Kembali menarik wajah nya dari posisi intim tadi. Wajah nya berubah drastis menjadi merah padam, dalam hati dia berdecak pelan karena kebodohan nya sendiri, dan untung nya cassia sedang tidur jadi gadis itu tidak melihat tingkah gilanya tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Am Not Cinnamon Girl
Ficção Adolescente[Figuran, Mature, Harem, School, Action, Bad Words, Romantic, Love Language] Gresyda Nadira Ayu Siregar tidak pernah terfikirkan oleh wanita 25 tahun itu bahwa ia bisa masuk kedalam salah satu figuran novel yang baru saja dibacanya 'I Am Not Cinnamo...