Hampir seminggu penuh cassia harus melakukan bed rest. Dan jujur saja dia sudah sangat bosan! Jika saja bukan karena petuah dari sang ayah, dia pasti akan langsung masuk sekolah.
Namun sayang nya karena ayah nya yang over protektif itu, dia malah disuruh libur dulu. Jujur awalnya cassia senang, akan tetapi dua hari setelahnya dia jadi stress sendiri.
Bayangkan saja dia tidak bisa pergi kemanapun, bahkan untuk sekedar ke taman mansion dia harus ditemani oleh 5 pelayan sekaligus!
Bukan hanya itu saja! Jeffyan bahkan menyuruh para pelayan untuk membantunya mandi, Ya Tuhan cassia tidak habis pikir dengan perintah yang satu itu. Untungnya dia dengan tegas menolak itu.
Dia sampai merinding sendiri membayangkan hal itu jika sampai terjadi, sesaat cassia berpikir bahwa jeffyan memperlakukan nya seperti orang yang sedang sekarat.
Dia dibuat cukup kewalahan dengan sikap ayah nya itu, entah kenapa semakin kesini semakin aneh rasanya.
Dan lagi saat dia yang masih sibuk menghadapi kelakuan jeffyan, dia juga harus dihadapkan dengan tingkah para harem pria yang seharusnya mengejar protagonis wanita berbalik mengusiknya.
Para pria itu setiap hari tanpa lelah selalu mengirimi nya pesan text, dan hadiah yang tidak ada habisnya. Namun sayang nya hadiah-hadiah itu malah berakhir dibakar oleh jeffyan.
Padahal jika dipikirkan lagi dengan barang-barang itu mungkin saja cassia bisa menginvestasi nya atau menjual ulang dan mendapatkan uang yang melimpah.
Tapi apa boleh buat, dia hanya bisa pasrah dengan tatapan nanar melihat barang-barang mahal itu hangus di tangan ayah nya.
Mereka juga memberitahu nya bahwa seringkali mereka datang untuk berkunjung, namun naasnya jeffyan dengan tegas mengusir para pemuda tampan itu.
Dan untuk hal yang satu ini cassia sangat mendukung ayah nya. Dengan begitu, dia tidak perlu mencari cara untuk menghindari mereka.
Hari ini suasana hati gadis itu terlihat sangat bahagia, karena kenapa? Karena dia sudah bisa masuk sekolah seperti biasa.
Setelah dikurung bak rapunzel di kastilnya, akhirnya cassia bisa dengan bebas menghirup udara luar. Selama berada di mansion, dia jadi merindukan arin dan suasana sekolah.
Dan sekarang dengan tidak sabar nya begitu sampai di area sekolah, gadis itu turun dari mobil, sambil berlari kecil menghampiri arin yang telah menunggu nya.
"Selamat pagi cassia, bagaimana keadaan kamu?" Tanya arin, dengan ceria. Dia juga merindukan teman sebangkunya ini.
Mendengar itu dengan cepat cassia membalas. "Lebih baik dari yang kupikir." Balas nya dengan santai, lalu merangkul bahu arin sambil berjalan menuju ke arah kelas mereka.
"Syukurlah, aku ingin mengunjungi mu tapi kau tau bukan aku harus merawat nenek ku." Ujar nya sedih, dia jadi merasa tidak enak.
"Tidak apa, jangan dipikirkan. Lagipula aku sudah sembuh." Balas cassia lagi, dengan sesekali menepuk pundak teman nya itu.
Arin yang mendengar nya mengukir senyum tipis, tanpa sadar dia merasa lega karena tampak nya sahabat nya itu baik-baik saja.
Tidak lama kedua gadis itu sudah berdiri di depan kelas mereka, dan ketika masuk cassia langsung disambut pekikan heboh dari seluruh penghuni kelas.
Mereka dengan semangat menghampiri cassia dan menanyakan kondisi nya. Bahkan ada juga yang memberinya berbagai makanan, dan hadiah yang langsung diterima oleh cassia dengan tangan terbuka.
Namun diantara banyak nya penghuni kelas yang menyapa nya, ada satu orang yang cukup membuat nya kaget.
"Cassia apa kabar?" Sapa seorang siswi dengan senyum lebar, dia adalah sang protagonis wanita. Cassia yang melihat senyuman meeya jadi bergidik ngeri. Terlihat horor dan menyeramkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Am Not Cinnamon Girl
Teen Fiction[Figuran, Mature, Harem, School, Action, Bad Words, Romantic, Love Language] Gresyda Nadira Ayu Siregar tidak pernah terfikirkan oleh wanita 25 tahun itu bahwa ia bisa masuk kedalam salah satu figuran novel yang baru saja dibacanya 'I Am Not Cinnamo...