Disebuah ruangan yang serba putih terlihat seorang gadis yang sedang terbaring di atas ranjang, ditemani oleh seorang pria tampan yang berjaga di samping nya.
Perasaan gusar mulai melingkupi pria itu. Dia terus saja mendesah kasar, dan mengumpati dirinya sendiri. Karena ulah nya tadi di mobil, cassia sampai pingsan.
Dan sialnya dokter tidak bisa memberi keterangan apapun, selain mengobati luka memar dipergelangan kaki gadis itu.
Hampir saja tadi dia menghancurkan rumah sakit ini, karena memperkejakan dokter-dokter yang tidak becus. Untung saja bawahan nya telah memanggil dokter keluarga benedict untuk memeriksa keadaan gadis itu.
Dokter itu berkata padanya bahwa cassia hanya sedang pingsan, dan membutuhkan istirahat. Dan juga dia memberitahu Ezhardyo bahwa sepertinya gadis itu sedang sakit.
Ezhardyo yang mendengar informasi itu semakin dibuat khawatir, tapi dokter langsung menenangkan nya sambil berkata bahwa kondisi gadis itu telah membaik dan akan segera bangun.
Dan sekarang lihatlah dia yang hanya terdiam di samping ranjang, tanpa mau beranjak sedikit pun dari sana. Hingga tidak lama, ponselnya berbunyi.
Seakan tidak peduli dia hanya membiarkan panggilan itu, dan fokus menyusuri wajah cantik cassia. Bahkan tanpa mau melihat siapa yang sedang menghubunginya, pria itu tidak melirik sedikit pun.
Tidak berselang lama, Albert bawahan nya datang tergesa-gesa dan menghampirinya. Pria tua itu mendekat ke arah nya, dan membisikan sesuatu yang membuat raut wajah tuan muda nya berubah.
"Saya akan segera menghubunginya. Dan kamu beritahu pada yang lain, untuk berjaga diluar ruangan ini." Titah nya dengan mutlak.
"Jangan biarkan siapapun yang masuk atau kalian yang akan mendapat hukuman nya." Katanya dengan tajam seolah memberi peringatan duluan pada bawahan nya itu. Dan dengan patuh Albert menyanggupi perintah tuan nya.
Setelahnya pria itu berjalan mendekat ke arah ranjang cassia, dan menundukan kepalanya di depan wajah gadis itu.
Cup
Ezhardyo memberi kecupan singkat di sudut bibir gadis itu, sambil mengelusnya pelan. Lalu, kembali berdiri dengan posisi tegap.
"Jangan katakan pada siapapun apa yang kau lihat Albert, termasuk dia. Atau putrimu yang akan membayarnya." Ujar nya lugas, dengan penuh ancaman.
Albert yang mendengar itu langsung menundukan kepalanya, sambil mencoba menahan tubuh nya yang menggigil ketakutan.
"Saya bersumpah untuk tidak melakukan itu tuan muda." Ucap nya, dan segera mengikuti langkah pria muda itu dari belakang. Sedang Ezhardyo tanpa mau menjawab, dia hanya diam dengan tangan yang menatap ponsel nya.
Kedua pria berbeda usia itu kemudian berlalu pergi dari sana, meninggalkan cassia yang masih sibuk berada di alam bawah sadarnya.
Dalam keheningan di ruangan itu tiba-tiba saja terdengar sebuah bunyi yang memenuhi seluruh sudut ruangan.
Ting
Bersamaan dengan bunyi itu munculah seekor kucing yang langsung mendengus malas melihat tingkah tuan nya. Dengan santai dia berjalan, dan melompat menaiki ranjang cassia.
Lalu kedua tangan nya yang berbulu lebat mulai menepuk wajah gadis itu dengan kuat.
Puk
Puk
Puk
"Nona bangun lah, saya tau anda hanya tidur." Ucap nya kesal. Dia tidak habis pikir bisa-bisa nya di situasi seperti ini, gadis itu malah tertidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Am Not Cinnamon Girl
Teen Fiction[Figuran, Mature, Harem, School, Action, Bad Words, Romantic, Love Language] Gresyda Nadira Ayu Siregar tidak pernah terfikirkan oleh wanita 25 tahun itu bahwa ia bisa masuk kedalam salah satu figuran novel yang baru saja dibacanya 'I Am Not Cinnamo...