Mansion
Sesampainya di mansion seorang gadis segera berpamitan kepada supirnya tak lupa mengucapkan terimakasih seperti biasa.
Dengan langkah yang gontai gadis cantik itu berjalan memasuki mansion. Tapi begitu dia sampai ke ruang tamu entah kenapa hawa di ruangan itu terasa mencekam.
Pandangan cassia mengitari seluruh mansion, kening nya mengernyit kecil begitu menyadari bahwa mansion terasa sepi. Mata indahnya itu tidak menangkap kehadiran pelayan walau satupun.
Termasuk bi mirna, biasanya wanita tua itu pasti akan menyambut nya ketika pulang. Namun kali ini sepertinya tidak. Mencoba abai terhadap perasaan aneh nya itu, cassia mulai melangkahkan kakinya ke kamar nya.
Tapi sebelum dia sampai ke kamar langkahnya terhenti tepat di kamar yang berjarak dari 2 kamar nya. Kamar itu sering dilewatinya, bahkan waktu pertama kali melewati kamar itu cassia merasa penasaran. Dan sekarang rasa ingin tahunya semakin besar begitu menyadari bahwa mansion sedang sepi.
Rasa ingin tahunya semakin besar sekarang begitu mengingat beberapa kali bi mirna atau pelayan yang lain membersihkan kamar itu. Padahal itu hanya kamar biasa, dan mungkin adalah kamar tamu jadi kenapa harus sering dibersihkan coba? Pikirnya.
Karena penasaran nya itu cassia telah berdiri tepat di depan pintu kamar tadi. Tangan kecilnya telah melingkar gagang pintu kamar itu dan begitu diputar
Click
Kamar itu tidak terkunci! Cassia semakin mengulum senyum, sepertinya dewa apollo sedang memihaknya.
Begitu kamar itu terbuka, gadis itu langsung melangkahkan kakinya masuk ke dalam kamar.
Tapi yang membuatnya bingung kamar itu terlihat aneh. Karena kenapa? Ketika dia masuk ke dalam kamar bercak hitam itu tidak ada cahaya lampu sama sekali. Bahkan sangat gelap, dan mungkin hanya samar-samar berasal dari lampu didepan pintu.
Semakin cassia masuk ke dalam kamar itu, dia menyadari sesuatu bahwa kamar itu memiliki luas yang bukan main, dan mungkin sama besar dengan ruang makan mansion ini.
Kepala cassia semakin bertanya-tanya, untuk apa ada kamar tamu sebesar ini? Tidak mungkin jeffyan ayah dari pemilik tubuh ini membangun ruangan sebesar ini hanya untuk kamar tamu bukan?
Tak
Lamunan nya seketika terhenti, begitu menyadari bahwa pintu kamar tadi mulai tertutup. Tapi gadis itu hanya acuh tak acuh, rasa penasaran nya lebih besar daripada rasa takutnya terhadap ruangan gelap.
Cassia terus menelusuri kamar itu, sampai dia menyadari hal baru lagi. Ternyata di ruangan ini ada 3 ruangan lain di dalam nya. Karena tidak tahan lagi akhirnya dia membuka satu persatu ruangan itu.
Ruangan pertama ternyata hanyalah kamar mandi, dan ruangan kedua membuat nya kembali bertanya-tanya kenapa bisa ada ruangan kerja di dalam kamar sebesar ini? Apakah ini memang ruangan milik jeffyan? Bisa saja milik pria tua itu, celetuk nya dalam hati.
Tapi begitu cassia membuka ruangan ketiga seluruh tubuh gadis itu membeku sepenuhnya. Bahkan mungkin saja aliran darah nya sekarang ikut terhenti.
Dengan jantung yang berdebar kencang dia memasuki ruangan itu. Tangan gadis itu tampak bergetar begitu menyentuh banyaknya foto bahkan lukisan yang terpajang di seluruh dinding ruangan itu.
Dan yang membuatnya semakin takut Potret wajah gadis di dalam nya sangat dikenalinya dengan baik. Itu adalah dirinya sendiri!
Foto-foto yang terpajang terlihat sangat lengkap bahkan dari awal jeffyan mengadopsi nya. Cassia bisa tau itu karena tertera tahun dan bahkan umur saat gadis itu di adopsi.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Am Not Cinnamon Girl
Teen Fiction[Figuran, Mature, Harem, School, Action, Bad Words, Romantic, Love Language] Gresyda Nadira Ayu Siregar tidak pernah terfikirkan oleh wanita 25 tahun itu bahwa ia bisa masuk kedalam salah satu figuran novel yang baru saja dibacanya 'I Am Not Cinnamo...