42

1.2K 253 13
                                    

Dor

"Bangsat." Umpat gadis itu, sambil mendelik tajam.

Lihatlah para pria bodoh ini astaga. Bisa-bisa nya disaat genting seperti ini, peluru mereka malah meleset dan salah sasaran.

Alih-alih mengenai rakshan, yang ada peluru itu meluncur indah melewati tepat di depan wajah nya.

Jantung gadis itu nyaris copot, jika saja rakshan tidak dengan sigap menarik tubuh nya untuk menghindar.

"Gini nih, kalo bego nya udah tahap overdosis." Gumam cassia pelan.

Rakshan yang mendengar nya tidak bisa untuk tidak tertawa.

Melihat cassia yang berada di pelukan rakshan, dengan pria itu yang sedang tertawa garing membuat kepala ke 8 pria disana seketika berasap.

Tanpa berkata apapun, Kahl sudah lebih dulu melangkah untuk mendekati mereka.

Lalu, begitu dia berdiri di samping cassia dengan cepat pria itu menarik tubuh cassia sampai pelukan tidak sengaja kedua orang itu terlepas.

"Cassia, apa kau baik-baik saja? Apa yang pria itu lakukan padamu? Cepat katakan padaku." Tanya nya beruntun, sambil memutar tubuh cassia bolak-balik.

Diguncang seperti itu, mendadak kepala cassia terasa berputar dan tubuh nya jadi linglung.

Karena mulai merasa geram, gadis itu menahan kedua tangan Kahl yang terus saja memeriksa tubuh nya.

"Berhenti woi kepala gue jadi tambah pusing tau." Kesal nya, dengan mata yang memicing.

Melihat tatapan tajam cassia membuat nya meringis dalam hati. Seperti nya, tindakan nya terlalu berlebihan.

Tidak ingin membuat gadis itu semakin marah padanya, Kahl segera menghentikan nya.

Pandangan nya kemudian beralih menatap Rakhsan intens, dan dengan ekspresi wajah yang tenang pria itu juga membalas tatapan nya.

"Athana Julio Rakshan Praharja." Ejanya, dengan pandangan menyelisik.

"Ah, atau harus ku panggil Julian Rakshan Nugraha hm? Ternyata kalian cukup pandai bersembunyi." Ucap Kahl lagi.

Raut wajah Rakhsan yang tidak menunjukkan emosi sama sekali atau
Sekedar ekspresi terkejut, membuat Kahl bisa menebak bahwa pria itu pasti sudah menduga ini.

Mendengar perkataan pria itu, alis cassia berkerut dalam.

"Apa maksudnya?" Tanya gadis itu, dengan pandangan bingung menatap rakhsan yang malah melempar senyum aneh padanya.

Gestara yang melihat ekspresi lucu cassia, mengepalkan kedua tangan nya sambil menggeram tertahan.

"Shit! She's really so cute." Ujarnya dalam hati.

Berbeda dengan Gestara yang hanya
diam di tempat dan menatap dari jauh, Willy yang sudah tidak tahan mulai berjalan menghampiri cassia.

Saat berdiri di hadapan cassia, tangan kekar nya sudah menarik tubuh kecil itu masuk ke dalam dekapan nya.

"Syukurlah kau baik-baik saja." Ucap Willy, lega.

"Erat banget anjir, tolong." Decak cassia dalam hati dengan kesabaran yang menipis.

Wajah putih cassia kini berubah sangat merah, dan itu tertangkap jelas oleh sepasang bola mata berwarna hijau.

Rajesh menghela nafas kasar, dengan langkah tegas dia bergabung bersama mereka dan tanpa banyak bicara pria itu dengan santai nya mendorong tubuh Willy.

Lalu menarik cassia untuk mendekat ke arah nya.

Karena dorongan yang datang tiba-tiba itu, sontak willy kehilangan keseimbangan nya.

I Am Not Cinnamon GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang