Mobil yang membawa cassia akhirnya sampai di mansion nya. Begitu sampai, cassia tak lupa mengucapkan terimakasih dan melangkah pergi menuju kamarnya.
Dia bahkan tidak menyadari bahwa disana ada bi mirna dan beberapa pelayan lain yang melihatnya. Wajah sang nona tampak keruh, bi mirna dan yang lain memilih untuk diam walau dalam hati mereka sangat cemas dengan gadis muda itu, yang terlihat memiliki masalah.
Sedang cassia begitu sampai di kamarnya dia segera masuk dan melempar asal tasnya.
Dia kemudian berjalan ke arah balkon kamar sambil menghirup udara segar sebanyak mungkin. Perasaan tidak karuan menyelimuti dirinya.
Cassia merasa aneh dengan dirinya hari ini. Dan sekarang bukan hanya itu, dia jadi mulai memikirkan sikap para pria di novel ini. Seharusnya para pria itu tidak mengejarnya! Walau pada awalnya dia menginginkan hal itu, tapi begitu merasakan sendiri bagaimana kegilaan mereka yang mungkin belum sepenuhnya itu cassia menjadi resah.
Dia berjalan ke arah nakas untuk mengambil buku catatan nya, sejauh ini dia sepertinya sudah bertemu dengan 5 pria yang seharusnya menjadi harem nya protagonis wanita.
Dia telah mencatat nama-nama mereka, jika ada 5 pria berarti ada kemungkinan dia akan bertemu dengan 3 pria lainnya. Dia harus mencari cara untuk mencegah pertemuan itu! Ya harus, tapi bagaimana caranya? Sedangkan dia sendiri tidak tau persis wajah 3 pria lain, dan kapan atau dimana mereka bisa saja bertemu. Otak cassia terasa pening memikirkan semua itu.
Dia mencoba berfikir keras, tapi sayang nya dia tidak mendapat ide satupun. Cluenya saja dia tidak tau, haa untuk sekarang dia harus merencanakan aksinya untuk menghindari 5 pria yang sudah ditemuinya dulu. Itu yang utama! Ya, dia harus mengurangi pertemuan mereka. Kalo bisa dia tidak perlu bertemu dengan para pria gila itu. Tekadnya.
Begitu selesai cassia segera merebahkan tubuhnya dengan posisi terlentang. Dia seketika mengingat soal hadiah misi ketiganya. Dengan segera dia memanggil sistem dengan tidak sabar.
"Sistem, sistem, sistem dimanaaa kah dirimu? Adinda menunggu mu disini cepatlah keluar!" Kata cassia dengan gurauan yang terdengar menggelikan.
Ting
"Jangan berucap seperti itu lagi tuan, saya merasa merinding jadinya." Balas sistem, begitu dia muncul. Ternyata dia bisa mendengar ucapan cassia.
"Hehehe kan gue bercanda doang. Lu baperan banget sih cing, jadi orang gaboleh baperan tau." Balas cassia, sedang sistem yang mendengar itu langsung menatapnya datar sedatar tembok.
"Jika anda lupa saya memang bukan orang tuan saya adalah sebuah sistem robotik. "Ujar sistem dan sekarang cassia menjadi malu sendiri karena perkataan nya.
"Jadi ada apa tuan memanggil saya?"Tanya sistem, mengingatkan kembali tujuan cassia. "Gue mau nerapin hadiah gue cing. Nah kalo sekarang kan gada yang liatin." Ucap cassia, sistem yang mendengarkan dengan patuh segera mengiyakan. Tak lupa menyuruh cassia mengatakan password seperti biasa.
"Tolong sistem terapkan hadiah nya."Pinta cassia, sistem kemudian segera memproses permintaan nya.
Permintaan segera diproses!
1. 2 . 3 . 4 . 5. . .
Ting
Misi Ketiga : Menolong seorang pria berkacamata yang mengenakan kameja biru navy dia berada dalam keadaan mabuk dan sedang dikejar oleh beberapa pembunuh bayaran.
Hadiah : Tambahan presentase 10% untuk kecantikan, kepintara 10%, daya tarik 20%, kesehatan 25%. Dan profil anda akan masuk dalam kategori sangat sempurna apabila di terapkan. Juga ada sebuah mobil bmw seri X3, dan terakhir sebuah rumah mewah di jalan angrek 02 di blok 92.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Am Not Cinnamon Girl
Roman pour Adolescents[Figuran, Mature, Harem, School, Action, Bad Words, Romantic, Love Language] Gresyda Nadira Ayu Siregar tidak pernah terfikirkan oleh wanita 25 tahun itu bahwa ia bisa masuk kedalam salah satu figuran novel yang baru saja dibacanya 'I Am Not Cinnamo...