43

9.8K 869 257
                                    

Salsa kembali terbangun dari tidurnya, tapi kali ini bukan karena perutnya lagi yang mengganggu tidurnya. Melainkan karena dirinya sendiri yang kebelet ingin buang air kecil.

Salsa mengerjapkan matanya, perlahan membuka matanya dengan sempurna. Saat ia telah sadar sepenuhnya, salsa melihat posisi tidurnya yang saling berpelukan dengan lian. Yang awalnya hanya lian yang memeluknya dari belakang, kini salsa juga ikut memeluk lian tak kalah eratnya. Entah bagaimana bisa salsa tiba-tiba berubah posisi ia menghadap ke arah lian dan kepalanya sudah berada tepat dia atas dada lian.

"Nyaman banget kalau tidur di peluk sama mas lian, lebih hangat daripada pake selimut tebal" batin salsa. 

Salsa mengangkat kepalanya, dilihatnya lian masih tertidur nyenyak pada posisi tidurnya. Salsa kembali menengok ke arah jam dinding, ternyata sudah pukul 04:37, bukan malam lagi tapi subuh telah menyapa. Akhirnya kali ini salsa tidak bangun kesiangan lagi, ia bangun sama seperti dulu lagi. Dan semoga saja anak diperutnya ini tidak rewel agar salsa bisa kembali melayani lian dengan menyiapkan semua kebutuhan nya. Membuat sarapan dan menyiapkan pakaian kantor untuk lian.

Salsa pelan-pelan melepaskan tangan lian yang melingkar di perutnya, tapi gagal, lian malah ikut terbangun karena ada tangan yang mencoba menggeser tangannya dari perut istrinya.  

"Kenapa sa? Perut nya gak enak lagi? Sini mas usapin lagi" tanya lian dengan suara seraknya yang matanya masih terpejam sambil menepuk lengan kirinya sendiri mengisyaratkan salsa untuk kembali berbaring.

"Salsa cuma mau pipis"

"Mau mas temenin?" tanya lian lagi yang kini posisinya sudah duduk.

"Enggak perlu"

"Hati-hati licin ya" setelah mengucapkan ini lian kembali berbaring dan melanjutkan tidurnya tanpa sadar bahwa subuh sudah tiba.

Salsa langsung bangkit dari kasur, menuju kamar mandi dengan sedikit berlari sambil membawa handuk ditangannya. 

Saat salsa sudah selesai mandi, barulah salsa membangunkan lian untuk bersiap sholat subuh dan berangkat ke kantor.

Dengan tangan dinginnya yang habis terkena air saat mandi, salsa menepuk lengan lian agar tersadar dari tidurnya.

"Mas bangun"

"Udah pagi mas, bangun"

Lian kembali terusik dalam tidurnya, pelan-pelan ia mencoba membuka matanya agar terbuka dengan sempurna pandangan yang ia lihat.

"Gih mandi, udah salsa siapin handuk sama air panas nya" ucap salsa dingin.

"Kamu udah mandi?" lian malah bertanya hal ini ke salsa. 

"Udah" balas salsa singkat.

Lian hanya sudah tidak terbiasa lagi saat melihat salsa bagun lebih awal lagi darinya, karena sudah beberapa minggu ini salsa selalu bangun siang dan tidak pernah menyiapkan semua kebutuhannya lagi. Tapi bukan berarti lian tidak bersyukur dengan hal ini, justru lian malah khawatir jika salsa yang memaksa untuk bangun subuh dengan kondisinya yang masih suka pusing dan muntah karena kehamilannya. Lian takut kalau salsa dan anaknya akan kenapa-napa kalau dipaksakan untuk tetap beraktivitas dengan kondisi tubuhnya yang masih lemah.

"Buruan mandi mas, nanti telat subuhan nya" tegur salsa saat melihat lian yang masih diam dengan lamunannya.

Lian pun langsung bangkit dari tidurnya, melangkahkan kakinya menuju kamar mandi.

Selang beberapa menit kemudian, lian telah selesai dengan bersih-bersihnya, saat ia keluar dari kamar mandi, tidak melihat salsa lagi dikamar ini. Sama seperti dulu hanya ada baju ganti yang telah disiapkan salsa untuknya, lian mengukir senyum di bibirnya. Pelan-pelan mungkin salsa akan bisa bersikap manis lagi ke dirinya seperti dulu.

Sorry For Your GrudgeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang