Can I Call You Mommy?

Bab 18

Malam Jie~

Kitsune  Twins up bab baru tapi lebih sedikit dibanding biasanya yang sampai 2000an kata.

Kitsune ingatkan Jie, ada kata-kata yang kurang sopan, maaf hehehe

~Selamat Membaca~

-Katakan Kau mencintaiku-

Matahari telah condong ke sisi barat memancarkan semburat jingga yang menutupi langit. Kini, Wang Yibo tengah memboyong putra serta istrinya menyambangi salah satu mall bergengsi miliknya. Shi Zhui digendongannya, sementara tangan kanannya menggenggam tangan Xiao Zhan, takut-takut istrinya diselip orang.

"Selamat datang Tuan Wang." Sapa pramuniaga ramah, kemudian mengarahkan mereka memasuki butik.

Wang Yibo hanya mengangguk, "Tolong bantu pilihkan beberapa set pakaian untuk istriku dan putraku." Titah Wang Yibo, sementara gadis pramuniaga itu sedikit bingung, karena tidak ada wanita yang ia perkenalkan sebagai istri di sisinya. Hanya ada.. pria manis yang berdiri sembari menggenggam tangannya. Jadi, bagaimana ia akan memilihkan pakaian untuk istrinya.

"Apa kau tuli?" Wang Yibo berkata dengan dingin, geram dengan sikap pramuniaga yang tidak cepat tanggap memenuhi permintaannya. Xiao Zhan meraih lengan atas suaminya, menyalurkan kenyamanan agar ia tidak memarahi gadis itu.

"Ma-maaf Tuan Wang, apakah beliau istri tuan?" Tanya pramuniaga itu hati-hati. Xiao Zhan berpikir, wajar saja jika reaksi gadis itu terlihat bingung. Karena istri Wang Yibo adalah laki-laki. ia tak mempermasalahkan itu, tapi berbeda dengan suaminya yang agaknya sudah kesulitan menahan emosinya.

"Apa di sini ada orang lain lagi?" Wang Yibo meninggikan nada bicaranya. Shi Zhui diam memperhatikan bagaimana ayahnya memojokkan gadis itu. Kalau tidak ada mommy-nya di sana, ia juga ingin memarahi gadis itu, tapi karena mommy-nya di sana maka ia harus menjaga sikapnya.

"Ma-maaf Tuan Wang." Balas gadis itu, dengan tubuhnya yang gemetar.

Mereka yang bekerja di sana tahu siapa Wang Yibo dan ancaman seperti apa yang ia miliki jika berani membuat kesalahan dengannya. Xiao Zhan merasa tidak tega pada gadis itu, lalu mencoba menengahi. "Yibo Ge, sudahlah tidak apa-apa, tidak perlu memperbesar masal–"

"Apa kau membelanya, istriku?" Wang Yibo memotong kalimat Xiao Zhan dengan kalimat dinginnya. Kesal karena istrinya seolah lebih berpihak pada orang lain dibandingkan dirinya. Padahal Wang Yibo hanya ingin orang lain mengakui Xiao Zhan sebagai istrinya agar mereka tidak berbuat semena-mena nantinya.

"Tidak, bukan begitu, Yibo Ge. Hanya saja, wajar jika gadis ini tidak tahu siapa istrimu, ge." Jelas Xiao Zhan terburu dengan nada dibuat sememelas mungkin. Setidaknya agar suaminya sedikit menurunkan emosinya.

"Kau istriku." Ucap Wang Yibo tegas hingga mereka yang ada di dalam ruangan itu mendengarnya dengan jelas. Semua tatapan mengarah ke tempat dimana keluarga Wang berada. Ada yang berbisik, ada yang tersenyum kagum dengan sikap tegas pria tampan itu saat mengakui istrinya, ada pula yang mencibir.

Xiao Zhan mengangguk-anggukkan kepalanya pasrah tak peduli dengan pandangan orang, mengusap lengan suaminya dan menyunggingkan bibirnya yang tampak begitu manis. Ternyata jurus itu cukup ampuh untuk meluluhkan hati Wang Yibo.