Halo~ Kitsune Twins hadir!
Dalam bab ini, terdapat penambahan marga pada beberapa karakter untuk menyesuaikan peran dalam cerita. Kemudian, nama organisasi yang digunakan juga hanyalah sebuah fiktif, murni karangan penulis saja.
Harap pembaca bijak dalam menanggapinya.
~Selamat Membaca~
-Seret Mereka ke Hadapanku!-
Setelah menunggu hampir 1 jam karena jarak Mansion Wang dengan apartemen Xiao Zhan cukup jauh, Wang Zhuo Cheng akhirnya dapat tersenyum lega ketika melihat keluarga baru itu memasuki kediaman. Apalagi melihat Zhu Zhu yang begitu antusias di gendongan Xiao Zhan dan tak henti-hentinya mengumbar senyum paling menawan yang belum pernah Wang Zhuo Cheng lihat sebelumnya.
Benar seperti yang pernah Liu Hai Kuan ceritakan tentang Zhu Zhu yang begitu menempel pada Xiao Zhan bahkan saat pertama kali mereka bertemu. Sekarang, ia dapat menyaksikan hal itu secara langsung. Wang Zhuo Cheng yakin, bahwa Xiao Zhan akan mengisi kekosongan di hati anak malang itu. Ia bisa tenang sekarang.
Bagaimanapun, ia telah menyayangi Zhu Zhu seperti anaknya sendiri. Ia menyaksikan setiap tumbuh kembangnya dalam asuhan para manusia berdarah dingin. Ia tak ingin, jika bayi itu dibesarkan seperti dirinya dan para saudaranya.
Wang Zhuo Cheng merupakan keturunan dari anak kedua dalam keluarga Wang. Tuan besar Wang memiliki 3 anak. Anak pertama adalah ayah Wang Yibo, anak kedua ayah Wang Zhuo Cheng dan Wang Xuan Lu, sementara anak terakhir adalah ayah dari Wang Hao Xuan. Wang Hao Xuan merupakan tangan kanan Wang Yibo menggantikan Liu Hai Kuan saat ini.
Di antara saudara-saudaranya dalam keluarga Wang, Wang Zhuo Cheng memiliki karakter yang lebih lembut. Ia tak ingin berurusan dengan bisnis keluarga maupun organisasi gelap yang menjadi latar belakang keluarganya. Ayahnya murka karena ia telah menyimpang dari garis profesi turun temurun dalam keluarga Wang. Jika bukan karena bujukan Wang Yibo dan kakak kandung Wang Zhuo Cheng, Xuan Lu, mungkin ia akan dikeluarkan dari silsilah keturunan keluarga Wang.
Itu sebabnya Wang Zhuo Cheng selalu mengharapkan kebahagiaan anak itu. Dan hari ini harapannya terkabul. Keponakannya itu berbeda dengan biasanya. Anak yang hampir tidak pernah mengekspresikan perasaannya, semenjak kehadiran Xiao Zhan, ternyata Zhu Zhu sama seperti anak-anak lainnya yang tertawa ketika senang, menangis ketika sedih, dan marah ketika orang lain mengusiknya. Benar, seharusnya anak-anak bersikap seperti itu. Tidak perlu menimbang-nimbang bagaimana reaksi orang dewasa ketika ia bersikap.
Malam ini, di kediaman Wang tengah merayakan hari ulang tahun tuan mudanya yang ke-4. Suasana di Mansion Wang itu nampak lebih hidup dengan suara tawa Zhu Zhu yang menggema di seluruh ruangan. Para pengawal Zhu Zhu dan pelayan di mansion itu mengenakan topi kerucut dengan ekspresi senyum kaku sembari menyanyikan lagu andalan disaat perayaan ulang tahun. Bukannya mereka tidak senang, tetapi karena mereka memang jarang sekali tersenyum. Bagaimana mungkin mereka tersenyum disaat tuntutan pekerjaannya harus selalu berhubungan dengan darah dan ancaman.
Zhu Zhu terbiasa dengan ekspresi mereka. Anak itu tahu bahwa mereka tulus padanya ketika melihat sorot mata mereka. Jadi, ia tidak peduli dengan bagaimana mereka mengekspresikan perasaan mereka. Zhu Zhu benar-benar tumbuh menjadi anak dewasa sebelum waktunya. Penilaiannya yang tajam, mampu mengenali situasi dengan baik, memahami lawan bicara dan berkomunikasi dengan lancar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Can I Call You Mommy?
FanficXiao Zhan, dokter manis yang baru saja kehilangan putra tercinta karena penyakit bawaan dari almarhum sang istri, bertemu dengan anak kecil yang disebut "tuan muda" seumuran putranya yang memanggilnya mommy. "Mommy, ayo kita pulang!" Bagaimana nasi...