Bab 12

20.3K 1.7K 42
                                        

-Apa Maumu?!-


"Hai Kuan!" bentak Wang Yibo yang tak sabaran dengan sikap anak buahnya ini. 

Xiao Zhan meraih tangan suaminya, mencoba untuk menenangkan agar tidak bersikap kasar di depan kamar putranya. Bagaimana jika Wang Shizhui mendengarnya nanti, dia tidak akan suka.

"Kuan Kuan tutup pintunya!" Kata-kata Wang Shizhui yang ia dengar dari dalam kamar begitu menusuk relung hati Xiao Zhan.

"Shi Zhui, Daddy ingin bicara. Bolehkah Daddy masuk?" Wang Yibo panik setelah melihat raut wajah istrinya berubah pucat.

"Kuan Kuan, Zhu Zhu ingin tidur lagi!" tambah Wang Shizhui, tanpa membalas perkataan Wang Yibo. Ia memberi tanda pada Liu Haikuan untuk menutup pintu, dengan tatapan sendunya.

Liu Haikuan benar-benar serba salah berada di antara tuan muda dan Tuan Besar Wang. "Tuan, Nyonya Zhan ... bagaimana kalau kita turuti keinginan Tuan Muda  saat ini, mungkin Tuan Muda butuh waktu sendiri untuk menenangkan pikirannya," tutur Liu Haikuan lirih, agar hanya terdengar oleh Wang Yibo dan Xiao Zhan.

Wang Yibo tak terima penolakan itu, sementara Xiao Zhan mengangguk lemah kemudian pergi meninggalkan mereka dengan kursi rodanya. Wang Zhuocheng memilih untuk pergi membantu Xiao Zhan ke kamarnya. Ia juga tak tahu apa yang harus ia lakukan menyikapi keponakannya itu.

"Kuan Ge ...!" Ekspresi Wang Yibo melembut, berharap Liu Haikuan membiarkannya masuk.

Sepertinya Wang Yibo sangat frustasi sekarang sampai-sampai ia memanggil Liu Haikuan dengan nama panggilan ketika mereka masih kecil.

"Tuan Wang, saya tidak tahu apa yang Tuan Muda pikirkan, tapi sebenarnya Tuan Muda juga tidak ingin melakukan ini. Saya akan bertanya padanya nanti. Sekarang, temani istri Anda dulu sebab kondisi Nyonya Zhan sama seperti saat pertama kali saya melihatnya," jelas Liu Haikuan.

"Apa maksudmu?" tanya Wang Yibo, serius.

"Nyonya Zhan seperti kehilangan separuh jiwanya, itu kesan pertamaku waktu di taman mencari Tuan Muda." Liu Haikuan tetap datar menjelaskannya, tapi sorot matanya penuh kekhawatiran dan hanya Wang Yibo yang dapat menangkap sorot itu karena mereka telah tumbuh bersama sejak kecil.

"Tolong jaga Shi Zhui, Ge!" pinta Wang Yibo, kemudian berlari ke kamarnya setelah mendapat anggukan dari Liu Haikuan.

Setelah Liu Haikuan menutup pintu, Wang Shizhui tengah duduk di ranjangnya sembari menatap Liu Haikuan dengan mata sembabnya.

"Kuan Kuan, Mommy ...?" ucap bocah yang tengah galau itu.

"Mommy Anda sudah kembali ke kamarnya, Tuan Muda," jelas liu Haikuan. "Jadi, bisakah Tuan Muda ceritakan kenapa Anda ingin menjauh dari Nyonya Zhan?" 

Wang Shizhui masih terdiam. Ia meremat selimutnya, menimbang-nimbang apakah ia harus mengatakan ketakutannya pada Paman Kuan-nya ini atau tidak.

Liu Haikuan mendekati bocah ingusan itu, kemudian mengusak surai hitamnya, dan berkata lebih lembut, "Katakan pada Kuan Kuan, bukankah Zhu Zhu sangat menginginkan Mommy?" 

Wang Shizhui masih bungkam, hanya mengangguki pertanyaan Liu Haikuan, menundukkan kepala lebih dalam.

"Tadi, Kuan Kuan melihat Nyonya Zhan sangat sedih karena tidak bisa bertemu Zhu Zhu," jelas Liu Haikuan, lagi.

Anak kecil itu mendongak menatap Liu Haikuan. Mata bulatnya kembali berkaca-kaca. Aiyo ... anak manis ini nampak sangat rapuh sekarang. Ia sangat merindukan mommy-nya, dan ingin memeluknya sekarang juga. "Mommy ...!"

Can I Call You Mommy?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang