Malam Jie~
Aiyo, udah tengah malam rupanya, Semoga jie masih semangat menanti bab baru ini hehe
~Selamat membaca~
-Izin Menikahi Seorang Tawanan-
"Kenapa kalian lama sekali?" Hao Xuan bertanya sembari menyumpit makanan yang telah tersaji rapi di atas meja.
Zhuo Cheng duduk setelah Hai Kuan menarik kursi dan mempersilahkannya untuk menempati kursi yang Hai Kuan siapkan. Kemudian, Hai Kuan duduk di sampingnya, menyendokkan nasi dan menempatkan beberapa lauk di piringnya.
"Tadi aku sedikit mual karena masuk angin, dan Kuan Ge membantuku, itu sebabnya kita lama." Jawab Zhuo Cheng tanpa melihat ke arah Hao Xuan dan mulai menyumpit makanan yang Hai Kuan berikan. Sementara Hai Kuan hanya menganggukkan kepalanya.
Hao Xuan hanya memperhatikan mereka dalam diam. Mata Zhuo Cheng dan Hai Kuan nampak sedikit sembab. Selain itu, bukankah perlakuan Hai Kuan terhadap Zhuo Cheng berlebihan? Zhuo Cheng sudah besar sekarang. Dulu, waktu mereka masih kecil mungkin wajar saja saat Hao Xuan melihat Hai Kuan yang begitu perhatian kepada Zhuo Cheng karena menganggapnya sebagai adik kecilnya. Tapi sekarang mereka sudah sama-sama besar. Terlalu aneh untuk dilihat!
"Apa kalian baru saja menangis?" Tanya Hao Xuan santai sembari melihat reaksi Zhuo Cheng dan Hai Kuan bergantian.
Hai Kuan ragu-ragu hendak menjawab. Ia takut jika jawabannya tidak sesuai dengan apa yang Zhuo Cheng inginkan, jadi ia hanya melirik ke arah Zhuo Cheng.
"Tidak ge. Apa maksudmu kami menangis? Memangnya kami menangisi apa?" Balas Zhuo Cheng yang masih menghindari tatapan Hao Xuan dan sibuk memasukkan makanan ke dalam mulutnya.
Hao Xuan menempatkan sumpitnya dan menempatkan kedua sikunya ke atas meja makan, lalu mengaitkan jari jemarinya di depan dagunya. Ia menatap serius Zhuo Cheng yang masih menunduk fokus pada makanan yang ada di hadapannya, meskipun ia tahu Zhuo Cheng hanya ingin menghindari bersitatap dengannya.
"Apa kau tahu Cheng Cheng? Aku hafal betul kebiasaanmu ketika sedang gugup. Seperti tadi misalnya, kau menyebutku 'Ge' alih-alih Xuan, Hao Xuan, atau Wang Hao Xuan. Katakan padaku apa yang sebenarnya terjadi?!" Ucap Hao Xuan serius.
Zhuo Cheng lupa pada siapa sebenarnya sepupunya itu. Dibandingkan Wang Yibo, Hao Xuan memiliki kepekaan yang lebih tajam terhadap keadaan sekitarnya. Terlebih, Hao Xuan juga sudah mengenalnya dari ia masih bayi. Jadi, bukan hal sulit baginya untuk mengetahui setiap kebohongan yang ia katakan.
Sebelum Zhuo Cheng sempat menjawab, Hai Kuan bangkit dari tempat duduknya yang membuat dokter muda itu terkejut dan panik.
"Kuan Ge!" Zhuo Cheng menggenggam erat pergelangan Hai Kuan sembari menggelengkan kepalanya, isyarat untuk tidak mengatakan apapun sesuai dengan permintaan Zhuo Cheng tadi saat mereka masih di kamar.
Hao Xuan semakin yakin jika ada sesuatu di antara mereka. Ini pasti masalah serius jika Zhuo Cheng sampai menangis.
Hai kuan mengusap lembut tangan Zhuo Cheng untuk meyakinkan bahwa ia akan baik-baik saja dan berharap Zhuo Cheng mempercayainya. "Jangan khawatir."
KAMU SEDANG MEMBACA
Can I Call You Mommy?
Fiksi PenggemarXiao Zhan, dokter manis yang baru saja kehilangan putra tercinta karena penyakit bawaan dari almarhum sang istri, bertemu dengan anak kecil yang disebut "tuan muda" seumuran putranya yang memanggilnya mommy. "Mommy, ayo kita pulang!" Bagaimana nasi...